Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lebih dari 18 Ribu Ayam Mati Akibat Listrik Padam, Peternak Rugi Rp 1 M

WhatsApp Image 2025-10-02 at 20.52.50.jpeg
Ribuan ayam mati di peternakan akibat listrik padam di Aceh. (Dokumentasi Muhammad Hatta untuk IDN Times)

Banda Aceh, IDN Times - Muhammad Hatta, seorang pengusaha peternakan ayam di Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, mengalami kerugian hingga ratusan juta karena belasan ribu unggas ternak miliknya mati.

Hal ini diduga akibat listrik padam dalam beberapa hari terakhir di sejumlah daerah di Aceh, termasuk di peternakan ayam milik Muhammad Hatta.

Seperti diketahui, listrik padam dan arus tidak stabil terjadi di Aceh sejak Senin (29/9/2025) sore. Kondisi ini terjadi akibat gangguan pembangkit interkoneksi Sumatra, seperti di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya.


1. Sempat berupaya menggunakan genset saat awal listrik padam mendadak

WhatsApp Image 2025-10-02 at 20.53.00.jpeg
Ribuan ayam mati di peternakan akibat listrik padam di Aceh. (Dokumentasi Muhammad Hatta untuk IDN Times)

Muhammad Hatta mengatakan kejadian mati belasan ribu ayam miliknya berawal dari listrik pada Senin, sekira pukul 17.00 WIB. Dikarenakan peternakannya menggunakan sistem kandang Close House (CH), dia kemudian menghidupkan generator set (genset) yang selama ini siaga di kandang.

“Kandang ayam saya Close House (CH), memang identiknya dengan listrik karena pakai angin. Jadi kalau tidak ada listrik, tidak ada angin, ya mati ayam dan memang tidak bisa tertolongkan,” kata Muhammad Hatta, saat dihubungi IDN Times, Kamis (2/10/2025).

Muhammad Hatta sempat mengadu ke instansi terkait melalui aplikasi PLN Mobile mengenai listrik padam di tempat ternak ayam miliknya. Tim dari PLN setempat kemudian datang ke kandang dan menjelaskan bahwa sedang ada gangguan di PLTU Nagan Raya.

Petugas, kata dia, tidak menyebutkan kapan sistem pendistribusian kelistrikan normal. Sementara, ia mulai khawatir dengan ternaknya, sebab peternakan ayam broiler yang membutuhkan listrik.

“Itu dua hari sebelum kejadian mati ayam,” ujar Muhammad Hatta.


2. Listrik tak kunjung hidup dan tak ada kepastian, genset mulai rusak

WhatsApp Image 2025-10-02 at 20.50.48.jpeg
Ribuan ayam mati di peternakan akibat listrik padam di Aceh. (Dokumentasi Muhammad Hatta untuk IDN Times)

Muhammad Hatta semakin khawatir ketika hari kedua listrik padam atau tepatnya pada 30 September 2025. Sedangkan di sisi lain, sepengetahuannya, tidak ada pemberitahuan mengenai lama waktu pemadaman dari PLN.

“Biasanya kami peternak paling lama satu hari atau 12 jam,” kata Muhammad Hatta.

Kondisi tidak berubah hingga masuk hari ketiga atau pada 1 Oktober 2025. Sementara, genset yang hidup sejak hari pertama listrik padam, kata Muhammad Hatta, masih tetap menyala meski kemudian berujung rusak.

“Pas hari ketiga, genset yang dari hari pertama listrik padam tidak berhenti hidup down sekira pukul 15.00 WIB. Karena hidup terus tidak ada berganti,” ungkap pengusaha peternakan ayam itu.

“Sempat berupaya membuka tenda dan menyemprot ayam karena habis mati, tapi tidak tertolong kan juga. Matilah semua ayam itu,” imbuhnya.


3. Total ayam yang mati mencapai 18.000 ekor, kerugian diperkirakan nyaris Rp 1 miliar

WhatsApp Image 2025-10-02 at 20.50.43.jpeg
Ribuan ayam mati di peternakan akibat listrik padam di Aceh. (Dokumentasi Muhammad Hatta untuk IDN Times)

Dia mengatakan ayam di peternakan miliknya yang mati merupakan siap panen. Berusia 30 hari dengan bobot rata-rata lebih kurang dua kilogram. Sementara jumlahnya mencapai 18.000 ekor.

Muhammad Hatta merincikan, harga ayam untuk penolakan ke pasar saat ini sekira Rp25.000 per kilogram. Jumlah ayam beserta keseluruhan bobot mencapai 36.000 kilogram atau 36 ton.  

“Jika diperhitungkan kerugian akibat kematian ayam mencapai Rp 900 juta atau hampir Rp 1 miliar,” kata Muhammad Hatta.

“Jumlah tersebut belum lagi kerugian harus membayar para pekerja, perawatan ayam kemarin, pekerja, dan kandang,” imbuhnya.


4. Berharap PLN maupun pihak terkait ganti kerugian

WhatsApp Image 2025-10-02 at 20.50.48 (1).jpeg
Ribuan ayam mati di peternakan akibat listrik padam di Aceh. (Dokumentasi Muhammad Hatta untuk IDN Times)

Muhammad Hatta hingga saat ini masih proses penguburan ribu ayam ternak miliknya yang mati. Namun demikian, ia menyayangkan tidak adanya informasi batas pemadaman listrik dari PLN yang kemudian mengakibatkan kerugian pada bisnisnya.

“Tidak ada -pemberitahuan batas listrik padam-. Kalau ada pasti kita bisa wanti-wanti dengan menambah genset lagi,” kata Muhammad Hatta.

Pengusaha peternakan ayam broiler ini berharap PLN bertanggung jawab terhadap kerugian yang ia alami. Sebab, ia mengaku tidak pernah mendapat pemberitahuan dari perusahaan listrik negara tersebut mengenai batas waktu pemadaman listrik.

“Saya berharap PLN bertanggung jawab penuh karena dia tidak pernah memberitahu saya mengenai pemadamannya. Akibat itu kerugian saya terlalu fatal genset saya hancur,” ucap Muhammad Hatta.

“Saya tetap, PLN harus bertanggung jawab itu,” imbuhnya.


Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Ini Pemenang Kompetisi Film Pendek Keselamatan Berkendara

03 Okt 2025, 10:00 WIBNews