Konflik Lahan di Sampali Ricuh, Mobil Damkar Dibakar Warga

Deli Serdang, IDN Times - Konflik lahan terjadi kembali di Desa Sampali, Percut Seituan, tepatnya di Jalan H. Anif. Gerombolan warga tampak bentrok dengan aparat Satpol PP, polisi, hingga TNI.
Warga yang mengamuk karena tidak terima lahannya digusur melakukan blokade jalan. Mereka membakar ban dan melempari petugas keamanan dengan batu, Kamis (11/7/2024).
1. Bentrok masyarakat Sampali dengan aparat terkait penggusuran 25 gedung, Pol PP menyebut masyarakat tak memiliki izin PBG

Kepada awak media M. Awal Kurniawan selaku Kabid Penegakan Perda dan Perkada Pol PP Deli Serdang membenarkan sempat terjadi kericuhan di Jalan H. Anif. Hal tersebut merupakan buntut dari penggusuran yang dilakukan oleh pihaknya.
"Dilaksanakan pembongkaran terhadap beberapa gudang dan pagar yang tak memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Ini kegiatan lanjutan dari yang sebelumnya," kata Awal.
Setidaknya ada 25 bangunan termasuk pagar dan gudang yang dirobohkan pada penggusuran ini. Terjadinya bentrok disebut Awal karena adanya miskomunikasi.
"Tadi ada miskomunikasi dengan warga. Yang pasti hari ini kita tak ada membongkar tempat tinggal," klaimnya.
2. Satu unit mobil Damkar dibakar warga

Gelombang amukan warga sempat pecah, mereka membakar ban sebagai bentuk protes. Kerap terjadi perselisihan dalam peristiwa ini. Bahkan mobil pemadam kebakaran (Damkar) juga diamuk warga.
"Warga ada membakar ban bekas, pihak Damkar masuk ingin memadamkannya. Ternyata ada keberatan dari warga, hingga keoslah. 1 Damkar yang terbakar," kata Awal.
Imbasnya, ada beberapa korban dalam bentrokan ini. Dari informasi yang dihimpun dari Awal, dirinya mendapat laporan ada 3 orang yang jadi korban, sementara 2 orang yang dibawa ke klinik.
"Kita bertanya sama mereka (masyarakat) kenapa tak ada izinnya? Ternyata mereka pun tak ada menunjukkan di sini. Ya, ditolak sama Dinas Cipta Karya ini izinnya. Kalau untuk kapan berdirinya, saya sendiri kurang tahu di sini bangunannya berdiri tahun berapa," jelas Awal.
3. Total 600 lebih aparat yang diturunkan dalam mengamankan penggusuran

25 bangunan tersebut kini telah dirobohkan oleh alat berat. Hal ini disebut Awal karena bangunan-bangunan itu tak memiliki izin PBG.
Sementara itu Kompol Pardamean Hutahean selaku Kabag Ops Polrestabes Medan turut hadir ke lokasi. Ia menyebutkan bahwa dalam peristiwa ini Polrestabes Medan beserta TNI menurunkan 500 personel.
"Kalau kita dari Polres, kita ada minta bantuan ke Sat Pol PP Deli Serdang untuk pengamanan, itu yang utama, menindaklanjuti surat dari Sat Pol PP. Ada 500 orang kita dari TNI/Polri. ditambah pol pp mungkin 600 lebih," kata Pardamean.
Sampai saat ini pihak kepolisian masih mengamankan tempat. Mereka berjaga-jaga takut jika amukan warga kembali meletus.
"Anggota kita yang terluka kita belum tahu. Warga juga belum tahu, belum ada laporan ada atau tidak yang diamankan. Karena ini belum selesai," pungkasnya.