Kompolnas Periksa Jejak Digital Kapolres Belawan Diduga Tembak Remaja

Medan, IDN Times - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah turun langsung ke lokasi di mana Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan, diduga menembak seorang remaja sampai meninggal dunia. Choirul Anam selaku Komisioner Kompolnas juga sudah mendatangi keluarga korban di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Martubung.
Setelah medatangi TKP dan memeriksa barang bukti, Kompolnas mengaku sudah memeriksa jejak digital. Untuk saat ini, Kompolnas masih menyandingkan data dari saksi-saksi dengan rekam jejak digital yang sudah diperoleh, sebelum menyimpulkan apakah tindakan Kapolres Pelabuhan Belawan merupakan suatu pelanggaran.
1. Kompolnas sudah periksa rekam jejak AKBP Oloan yang diduga tembak remaja

Muhammad Syuhada (16), dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat luka bekas tembakan yang diduga dilesakkan oleh Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan. Saat peristiwa terjadi, Oloan hendak membubarkan aksi tawuran di Jalan Tol Balmera.
Berdasarkan keterangan Kapolda Sumut beberapa waktu lalu, Kapolres Pelabuhan Belawan menghalau komplotan remaja karena melakukan penyerangan terhadap sejumlah mobil. Di situlah Muhammad Syuhada berada hingga pada akhirnya mendapat luka tembak di bagian perutnya.
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, membeberkan perkembangan penyelidikan yang telah dilakukan oleh pihaknya. Sejauh ini ia juga sudah memeriksa jejak digital AKBP Oloan.
"Terkait apa yang terjadi, pertama, isunya semakin lama semakin berat. Kita sudah memeriksa rekam jejak digitalnya. Walaupun masih telanjang mata, tapi tentu menggunakan teknologi. Faktanya semakin jelas, kemarin kami ke TKP mengecek. Yang kami dapat dari saksi apakah sesuai dengan kondisi di lapangan atau tidak," kata Choirul Anam saat ditemui di Polrestabes Medan, Kamis (8/5/2025).
Bukan hanya fakta di lapangan, Kompolnas juga memeriksa pihak kepolisian. Apakah cara kerja mereka sesuai dengan SOP.
"Kita sinkronkan fakta faktanya. Insyaallah esok kita simpulkan apa hasilnya," ujar Choirul Anam.
2. Kompolnas mengaku sejauh ini pemeriksaan yang dilakukan tidak ada hambatan

Kompolnas tak urung mengatakan bahwa dalam proses penyelidikan, fakta-fakta yang disuguhkan cukup baik dan transparan. Polda Sumut dinilai tidak menutup-nutupi kasus imi.
"Sepanjang yang sudah kami dapatkan, proses yang dilakukan rekan-rekan Polda dan didukung tindakan yang menurut kami sebagai penanganan yang transparan, cukup baik. Sehingga kami bisa ketemu sama semua orang dan barang bukti yang perlu kami lihat secara langsung," sebut Choirul.
Sepanjang proses penyelidikan, Kompolnas mengaku tak memiliki hambatan. Segalanya telah dibuka termasuk dengan jejak digitalnya.
"Dibuka teman-teman Polda segala saksi maupun bukti yang menunjang itu. Termasuk rekam jejak digitalnya. Sehingga memenuhi standard akuntabilitas dan transparansi. Kami ada agenda pemeriksaan lagi, pendalaman lagi sampai malam. Sampai besok kami umumkan simpulan awal apa yang ditemukan sekian hari di Medan ini," bebernya.
3. Kompolnas dalami kembali keterangan yang berbeda dari berbagai pihak

Tak dipungkiri oleh Choirul terdapat beberapa titik perbedaan dari keterangan yang ia dapatkan. Untuk itu jejak digital dianggapnya sangat berguna untuk membuktikannya.
"Kami akan sesuaikan dengan rekam jejak digital dengan pandangan kami di lokasinya langsung, dan kesaksian beberapa pihak. Kadang beberapa pihak ini memiliki kesaksian yang berbeda. Ini kami akan memperdalam lagi, saksi-saksi diperdalam, dan disandingkan dengan rekam jejak digital. Kalau sanak keluarga korban yang tertembak kami sudah ketemu, sudah ke rumahnya juga. Banyak hal yang kita bicarakan," ungkap Choirul.
Di tubuh kepolisian turut diperiksa untuk menggabungkan fakta-fakta. Disinggung soal pelanggaran HAM, Choirul masih menunggu proses penyimpulan fakta.
"Besok kami akan umumkan (apakah ada pelanggaran HAM). Apakah Kompolnas bisa mengakses semua informasi? Kami bisa mengakses semua informasi. Kami juga ditunjukan dengan berbagai dinamika. Dengan indikator itu, proses penanganan kasusnya transparansi dan akuntabilitasnya baik," pungkasnya.


















