Komplotan Preman Membabi Buta Serang Warung Bakso di Medan Area

- Komplotan preman serang warung bakso pakai balok berpaku, karyawan juga dilempar air bekas cuci piring
- Steling, mangkok, dan beberapa perkakas warung bakso pecah
- Lansia dan balita yang ada di warung bakso alami trauma
Medan, IDN Times - Sejak 2009 berdiri, tak pernah ada di benak Muhammad Nizam bahwa warung bakso miliknya menjadi sasaran amuk komplotan preman. Di Jalan Mandala By Pass, Medan Area, 9 preman datang membabi buta menyerang karyawannya.
Nizam membeberkan bahwa tak hanya menyerang karyawan, komplotan preman itu juga melempari warung bakso dengan batu. Sehingga steling bakso hingga perkakas lainnya pecah.
1. Komplotan preman serang warung bakso pakai balok berpaku, karyawan juga dilempar air bekas cuci piring

Mulanya, yang nekat menyerang hanya satu orang yang berperan sebagai otak pelaku saja. Namun tak begitu lama 8 orang lainnya ikut menyusul.
"Kronologinya, pencuci piring kami beberapa hari ini diganggu sama preman. Motifnya apa kita tidak tahu. Terakhir kali malam Minggu jam 23.00 WIB dia tiba-tiba disiram pakai air (cuci piring). Saya melihat langsung, kemudian saya tegur. Lalu sepuluh menit kemudian, datang 4 sepeda motor (kurang lebih 8 orang)," kata Muhammad Nizam selaku pemilik warung Bakso Pakde, Senin (21/7/2025) sore.
Video penyerangan terhadap warung bakso ini telah viral di media sosial. Suasana mencekam membuat pemilik dan karyawan berlarian.
"Mereka membabi buta, melempar langsung. Ada pakai balok. Baloknya itu sudah masuk kategori senjata tajam karena diberi paku semua. Sebenarnya bukan untuk merusak benda, tapi juga menurut saya itu untuk percobaan mengancam nyawa," lanjutnya.
2. Steling, mangkok, dan beberapa perkakas warung bakso pecah

Bukan hanya membawa balok berpaku, namun komplotan preman juga melempari warung bakso pakai batu. Akibatnya, perkakas mereka pecah dan rusak.
"Alat yang dibawa itu kayu, balok berpaku, dan batu yang sudah dibawa sejak awal. Kami merasa ini penyerangan yang sudah terstruktur. Kalau kerusakan ada di steling dan beberapa peralatan seperti mangkok dan lainnya yang pecah," beber Nizam.
Pengakuannya, mereka sama sekali tidak mengenal komplotan preman ini. Bahkan karyawan yang bertugas mencuci piring yang dilempar air juga tak mengenali mereka.
"Mereka tidak ada minta uang, langsung menyerang saja. Saya gak kenal sama mereka, tapi wajahnya (otak pelaku) agak familiar," aku Nizam.
3. Lansia dan balita yang ada di warung bakso alami trauma

Saat penyerangan terjadi, untung saja tidak ramai pelanggan. Namun diakui oleh Nizam bahwa saat itu ada orang tua sekaligus anak kecil yang merupakan keluarganya.
"Paling perihatin itu ada keponakan saya masih balita. Dia ada di tempat kejadian. Begitu pula ibu saya yang sudah lansia juga berada di sini, di depan lokasi. Biasanya kalau orang jahat melihat orang tua menurun tensinya. Ini tidak. Mereka membabi buta dan betul-betul tak memperhatikan," sebut Nizam.
Sampai saat ini, lansia dan balita itu mengalami trauma. Bahkan saat ini Nizam memutuskan untuk menutup warung baksonya sementara waktu.
"Tangan saya berdarah (luka) akibat jatuh. Nanti rencananya kita minta tolong juga kepada Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak. Karena keponakan saya dan ibu saya yang sudah lansia mengalami trauma," pungkasnya.