Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kejahatan Hipnotis Lagi Marak, Pelaku Tawarkan Investasi Uang Dolar

startupnation.com

Medan, IDN Times – Tindak pidana penipuan dengan modus hipnotis kembali menghangat di Kota Medan. Tiga orang lanjut usia berinisial AS, TG dan RS menjadi korban baru-baru ini.

Mereka merugi ratusan juta rupiah. Kasus ini pun diadukan ke Perhimpunan Advokat Indonesia, Medan. Kejahatan ini terjadi dalam rentang waktu Januari, Maret dan Juli 2019.

1. Pelaku menggunakan skenario yang apik untuk perdaya korban

situsnesia.com

Skenario yang menimpa tiga Lansia itu nyaris sama. Sehingga diduga dilakukan oleh pelaku atau komplotan yang sama.

Awal mulanya, korban ditemui seseorang saat dia berjalan di seputaran rumah.  Seorang pelaku yang diduga Warga Negara Asing (WNA) mendatanginya dan bertanya alamat. Tak lama, datang lagi seorang perempuan.

Disela obrolan mereka yang cukup panjang, datang lagi laki-laki mengendarai mobil. Skenario pun berlanjut.

Korban tiba-tiba menurut ikut masuk ke dalam mobil bersama yang lainnya. Mereka bergerak ke rumah korban.

2. Pelaku menawarkan investasi dolar

marketwatch.com

Selama perjalanan ke rumah korban, pelaku menawarkan untuk berinvestasi dolar. Apalagi salah satu pelaku juga mengaku bekerja di salah satu bank pelat merah.

Dalam rentang waktu itu, korban sudah tidak sadar bahwa dia  dihipnotis. Sehingga sampai di rumah dia mengambil buku tabungan. Sembari para pelaku memberikan iming-iming keuntungan jutaan rupiah ketika berinvestasi.

Alhasil korban terpikat. Mereka pun mencairkan dana dari Bank hingga ratusan juta. Korban menguras habis deposito dan tabungannya. Setiap korban menderita kerugian variatif. Mulai jutaan hingga ratusan juta rupiah.

Korban baru sadar terkena hipnotis saat para pelaku menurunkannya di kawasan Jalan Setia Budi Kota Medan.

3. Polisi didesak bertindak cepat

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Sakti)

Korban lainnya memiliki cerita yang nyaris sama. Kejadian ini juga sudah dilaporkan ke kepolisian. DPC Peradi Medan, mendesak agar kepolisian bertindak  cepat. Supaya tidak semakin banyak korban yang berjatuhan.

"Sebagai penerima pengaduan, akan kita tindak lanjuti kepada pihak kepolisian. Baik di Polsek Sunggal maupun di Polrestabes Medan. Kita akan menanyakan tindak lanjut dari laporan korban persoalan hipnotis. Apalagi laporannya ada yang sudah cukup lama pada 2018,"  ujar Rumintan Naibaho dari Pusat Bantuan Hukum (PBH) DPC Peradi Medan, Jumat (2/8).

"Jadi kita mau dengar dan mengetahui dari pihak kepolisian kira-kira apa kendalanya. Supaya kita sama-sama memberikan masukkan. Jadi biar jangan salah paham, kita dan polisi kan mitra," tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Prayugo Utomo
EditorPrayugo Utomo
Follow Us