Hasan Basri Sempat Singgung Surya soal Jalan Rusak di Asahan

Medan, IDN Times - Pembahasan debat semakin memanas sebelum menutup debat perdana, kedua Calon Wakil Gubernur Sumut diberi panggung oleh moderator, untuk menunjukkan penguasaan materi debat yang bertemakan kesejahteraan masyarakat.
Moderator mulai membacakan sub tema pada sesi kali ini, adalah kesejahteraan masyarakat diantaranya pengentasan kemiskinan, problematika sosial dan pelayanan kesejahteraan sosial serta dampak digitalisasi terhadap masyarakat.
Diawali dengan calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 01, Surya memilih huruf F yang ada di layar berisikan tema pengentasan kemiskinan.
Surya melempar pertanyaannya kepada calon Wakil Gubernur Sumut 02, Hasan Basri. Pertanyaan tersebut menyangkut tentang Provinsi Sumatera Utara dengan tingkat kemiskinan yang masih tinggi.
“Dalam konteks ini, saya ingin bertanya kepada bapak apa upaya bapak dalam pengentasan kemiskinan ekstrim yang ada di Provinsi Sumatera Utara memang datanya ini dari Kabupaten Kota tapi sebetulnya ini tidak akan terjadi kalau peran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat mengintervensi kepada Kabupaten Kota untuk tidak adanya kemiskinan ekstrim di Provinsi Sumatera Utara,” ucapnya melempar pertanyaan.
Hasan menjawab bahwa, jumlah masyarakat miskin ada sekitar lebih kurang 124 ribu masyarakat yang masuk kategori miskin ekstrem. Sehingga, menurutnya ada 3 yang akan dilakukan.
“Yang pertama adalah, melakukan upaya perlindungan dan jaminan sosial, edukasi dan support anggaran kepada masyarakat yang miskin tadi,” sebutnya.
“Yang kedua tentu yang paling utama dan perlu harus kita tingkatkan adalah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang kategori yang tadi. Dan yang ketiga adalah pemberdayaan sosial dan ini ketiga hal ini harus sinergi dan dilakukan secara bersama-sama Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Kota dan juga seluruh stakeholder masyarakat kita. Saya kira 3 ini yang menjawab masalah itu,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Surya mengatakan bahwa jawaban itu hanya bersifat normatif dalam pengentasan kemiskinan.
“Yang saya ingin pertanyakan tadi adalah kemiskinan ekstrim, karena kemiskinan ekstrim ini bisa juga terjadi dari masyarakat miskin menjadi ekstrim karena tidak adanya perhatian Pemerintah. Ini sebetulnya yang saya tanyakan, apa upaya bapak sebetulnya. Jadi, dalam menyikapi ini supaya kemiskinan ekstrim ini menjadi miskin tentu kita akan mengintervensi masyarakat yang kemiskinan ekstrim ini supaya menjadi miskin baru kita tingkatkan baru bebas dari kemiskinan,” katanya.
Namun, semakin memanas karena tampak Hasan tidak puas dengan pernyataan Surya dan menjawab bahwa hal tersebut merupakan program dari Calon Gubernur Sumut yang telah dilaksanakan semasa jabatan Gubernur Sumut.
“Pak Surya, ini sudah kami laksanakan, sudah dijalankan pak Edy ini. 3 program ini sudah dilaksanakan,” kata Hasan.
Selanjutnya, Hasan memilih huruf G dilayar yang tersedia berisikan sub tema problematika sosial dan pelayanan kesejahteraan sosial. Kesempatan Hasan melempar pertanyaan kepada Surya berdasarkan pengalamannya saat ke Kabupaten Asahan.
“Pak Surya, saya kemarin dari Asahan. Masyarakat di Asahan menanyakan kepada kami terkait dengan problematika yang dekat dari kantor Bupati, 4 KM dari kantor Bupati jalannya masih rusak, masih banyak lobang. Sementara, masyarakat disana masih butuh untuk bagaimana jalan ini menuju ke SMA disana bisa bagus, bisa baik supaya mereka menuju SMA yang ada disana tidak kena banjir dan tidak kotor pakaiannya ketika masuk ke SMA itu. Saya kira permasalahannya adalah dengan adanya perbaikan jalan yang lebih baik ini maka problematika sosial, pelayanan kesejahteraan masyarakat ketika jalan itu bagus maka akan sedikit mengurangi dan juga bisa mengendalikan permasalahan kesejahteraan masyarakat disana. Karena itu, apa tanggapan bapak terkait masalah ini di Asahan,” jelasnya.
Menurut Surya yang disampaikan tidak sesuai dengan tema. Sebab, problematik masalah sosial. Dia menjelaskan bahwa, jalan di Kabupaten Asahan bukan jalan Kabupaten Asahan saja namun juga sebagian ada jalan Provinsi yang seharusnya ditanggungjawabi oleh Pemerintah Provinsi dan tinggal bagaimana Pemeritah Provinsi untuk dapat mengakses ke Pemerintah Pusat.
“Memang kita akui jalan di Kabupaten memang pasti ada yang rusak tapi masih banyak jalan yang sudah bagus di Kabupaten Asahan ada jalan Provinsi ada jalan negara. Jalan negara dengan jalan Provinsi memang tanggungjawab negara mana, tanggungjawab Gubernur mana. Kalau kita kritisi jalan Provinsi tanggungjawab Gubernur, jalan negara tanggungjawab Pemerintah Pusat memang tapi perlu diketahui Gubernur itu adalah perwakilan Pemerintah Pusat di daerah. Kalau jalan negaranya rusak, kenapa Gubernur tidak bisa berperan untuk Provinsi dari Pusat. Kenapa Aceh bisa lebih bagus, Sumatera Barat bisa bagus kok Sumatera Utara jalan negaranya jelek, itu karena apa, Pemerintah Provinsinya tidak akses kepada Pemerintah Pusat,” jawab Surya.
Terkait hal tersebut, Hasan Basri menanggapi bahwa jawaban yang seharusnya dijelaskan adalah kewenangan Kabupaten pada saat itu. Artinya, masa jabatan Surya di Pemerintah Kabupaten Asahan itu seharusnya memanfaatkan diri untuk kesejahteraan masyarakat.
“Pak Surya, saya menanyakan kewenangan bapak. Gak mungkin saya menanyakan itu kalau kewenangan Provinsi saya terus terang pak, itu di Desa Bolon saya ukur langsung dari kantor bapak kantor Bupati 4 KM dan itu adalah jalan Kabupaten Kota, karena itu kemarin saya gotong royong disana saya ajak masyarakat, saya ajak santri untuk bersama-sama membenahi masyarakat ini demi apa, demi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena masyarakat membutuhkan jalan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu pak saya rasa poinnya,” terang Hasan yang juga sekaligus menutup materi debat.