Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Cabai Merah Menurun Dalam Sepekan, Ini Sebabnya

ilustrasi memotong cabai (pixabay.com/IppikiOokami)
ilustrasi memotong cabai (pixabay.com/IppikiOokami)
Intinya sih...
  • Harga cabai merah di Medan turun hingga Rp25-30 ribu per Kg
  • Gangguan panen cabai di Batubara menyebabkan penurunan harga dan potensi tekanan harga lanjutan di bulan Agustus
  • Potensi kenaikan pasokan cabai harus dibarengi dengan permintaan yang tinggi di luar Sumut
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Sejumlah pasar di Kota Medan mengalami penurunan harga khusus untuk komoditas cabai, menyentuh Rp40 ribuan per Kg hingga Rp50 ribu per Kg.

Kini, harga cabai merah dalam dua pekan terakhir sempat alami kenaikan dari sekitar Rp20 ribu per Kg, naik menjadi Rp37 ribu per Kg. Bahkan, tidak hanya cabai merah, harga cabai rawit dan cabai hijau juga alami kenaikan. Cabai hijau bergerak dari kisaran Rp20 ribu, naik hingga menyentuh Rp33 ribu per Kg dalam periode waktu yang sama.

1. Berbeda dengan cabai rawit yang naik signifikan

ilustrasi cabai rawit merah (vecteezy.com/Dody Rachmadi)
ilustrasi cabai rawit merah (vecteezy.com/Dody Rachmadi)

Sedikit berbeda dengan kedua jenis cabai tersebut, harga cabai rawit ditransaksikan menguat dalam hampir satu bulan terakhir. Cabai rawit naik secara signifikan dari kisaran Rp20 hingga menyentuh Rp45 ribu per Kg.

Kenaikan cabai yang hanya berlangsung sesaat. Dan dalam sepekan terakhir harga cabai kembali alami tekanan, seiring dengan kenaikan dari sisi supply (persediaan). Harga cabai merah saat ini ditransaksikan dalam rentang Rp25 hingga Rp30 per Kg, cabai hijau dikisaran Rp30 ribu per Kg, dan cabai rawit turun dikisaran 40 ribu per Kg.

2. Terjadi gangguan panen cabai di wilayah Batubara

Cabai di pasar Pasir Gintung Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)
Cabai di pasar Pasir Gintung Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Dari hal tersebut, pengamat ekonomi Benjamin Gunawan mengatakan bahwa Sumut tengah menghadapi peralihan supply atau pasokan dengan potensi kenaikan pasokan yang cukup signifikan. Sejauh ini memang terjadi gangguan panen cabai di wilayah Batubara.

"Dari hasil pengamatan langsung, sampel pada akhir juli menunjukan bahwa produksi masih lebih rendah sekitar 92 persen dari panen biasanya. Faktor cuaca digadang gadang sebagai salah satu pemicunya. Namun, curah hujan mulai membaik yang mengindikasikan adanya peluang peningkatan produksi. Namun pemerintah maupun petani harus berhati-hati dengan potensi penambahan pasokan yang akan datang khususnya untuk tanaman cabai merah dan cabai hijau," jelasnya.

Sebab, menurutnya penambahan jumlah pasokan tersebut harus dibarengi dengan permintaan yang tinggi di luar Sumut.

Sejauh ini untuk wilayah Sumatera Barat (Sumbar), Riau, Kepulauan Riau berpeluang mendorong terjadinya peningkatan.

"Dan harapan permintaan diharapkan juga datang dari wilayah Jambi atau Bengkulu. Namun, skenario paling optimis dari demand atau permintaan saat ini akan membuat pasokan cabai merah harian di Sumut akan bertambah, sekitar 17 persen hingga 34 persen pada level supply tertinggi di bulan ini," kata Benjamin.

3. Bulan Agustus ada potensi tekanan harga lanjutan

Pedagang cabai di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Mhd Saifullah)
Pedagang cabai di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Lanjutnya, dengan realisasi harga cabai merah yang berada di harga Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per Kg saat ini, maka di bulan Agustus ada potensi tekanan harga lanjutan. Namun, Sumut nantinya bisa beruntung karena dua hal, yakni demand di wilayah lain yang melebihi ekspektasi, atau produksi tidak alami kenaikan seiring dengan kemarau yang berkepanjangan.

"Namun untuk masalah kemarau, ini bisa memperburuk pendapatan para petani cabai di Sumut," tutupnya dengan prediksi harga cabai berdampak pada cuaca saat ini.

Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us