Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Sigompul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, Jumat (16/5/2025). (Dok: Diskominfo Sumut)
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Sigompul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, Jumat (16/5/2025). (Dok: Diskominfo Sumut)

Humbahas, IDN Times – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas pemerintah sebagai wujud pemerataan akses layanan kesehatan ternyata belum sepenuhnya dimanfaatkan masyarakat. Saat meninjau langsung layanan ini di Puskesmas Sigompul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Jumat (16/5/2025), Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyoroti pentingnya meningkatkan sosialisasi agar program tidak sekadar formalitas.

Program ini dinilai strategis untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif, terutama di daerah yang jauh dari pusat kota. Sayangnya, realisasi di lapangan masih menemui banyak tantangan.

1. Pengguna layanan minim, hanya 2-3 orang per hari

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Sigompul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, Jumat (16/5/2025). (Dok: Diskominfo Sumut)

Kepala Puskesmas Sigompul, Yuhelen Sidabutar, mengungkapkan bahwa sejak layanan CKG dimulai pada 10 Februari hingga 1 Mei 2025, hanya tercatat 62 orang yang memanfaatkannya.

“Sejumlah kendala seperti keterbatasan tenaga medis dan infrastruktur, termasuk jaringan internet yang belum stabil, masih menjadi tantangan di lapangan,” katanya.

Jumlah ini tentu belum ideal, mengingat tujuan utama program adalah untuk deteksi dini dan pencegahan penyakit sejak awal. Minimnya jumlah pasien juga menunjukkan masih rendahnya literasi kesehatan dan kesadaran preventif masyarakat.

 

2. Gibran menyoroti pentingnya pelayanan kesehatan yang merata

Editorial Team

Tonton lebih seru di