Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[ESSAY FOTO] Ekowisata DeSka, Kian Menawan Didukung PLN

Wisatawan menikmati air terjun Sipitu-pitu, Desa Sait Nihuta Kalangan II, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Rabu (16/6/2021). Air Terjun Sipitu-pitu menjadi salah satu spot wisata unggulan di DeSka. PLN menyalurkan dana CSR kepada DeSka untuk pengembangan desa wisata. (IDN Times/Prayugo Utomo)
Wisatawan menikmati air terjun Sipitu-pitu, Desa Sait Nihuta Kalangan II, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Rabu (16/6/2021). Air Terjun Sipitu-pitu menjadi salah satu spot wisata unggulan di DeSka. PLN menyalurkan dana CSR kepada DeSka untuk pengembangan desa wisata. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Tapanuli Tengah, IDN Times - Tidak salah jika Tapanuli Tengah (Tapteng) dijuluki sebagai Negeri Wisata Sejuta Pesona. Kabupaten yang berada di Sumatra Utara itu menyimpan segudang potensi pariwisata. Mulai dari kawasan pantai hingga perbukitannya.

Sekitar 14 Km dari Pandan, Ibukota Kabupaten Tapteng, terdapat satu desa yang kini disulap menjadi ekowisata menawan. Adalah Desa Sait Nihuta Kalangan II (DeSka). Desa yang kini terus berbenah mengembangkan potensi pariwisatanya.

PT PLN (Persero) juga berkontribusi dalam pengembangan desa wisata  DeSka. Melalui Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Tapanuli Tengah, PLN menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan ke DeSka. Jumlahnya mencapai Rp125 juta.

Dana itu digunakan untuk pembangunan gapura wisata, pembangunan papan informasi spot wisata, pelatihan pramuwisata dan pendampingan media sosial serta pendampingan langsung masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan.

Bahkan HPI juga tengah melakukan merintis pembentukan kelompok konservasi kura kura kaki gajah atau baning coklat. Satwa bernama latin Manouria emys ditetapkan oleh organisasi Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) masuk ke dalam status terancam punah atau Endangered

“Kami menyalurkan CSR melalui pegiat di sana. Harapannya DeSka menjadi desa wisata yang termanajemen dengan baik. Sehingga bantuan dari PLN dapat berdaya guna utk meningkatkan kesejahteraan warga di sekitarnya,” ujar Manajer Komunikasi PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumut Yasmir Lukman, Selasa (28/12/2021).

Selain di DeSka, PLN juga baru menyelesaikan program CSR dalam pendampingan konservasi penyu di Kecamatan Kolang, Tapanuli Tengah. Bersama pegiat lingkungan di sana, PLN membantu pembangunan pusat konservasi di Pantai Bandang. Termasuk pendampingan masyarakat dalam melakukan konservasi penyu. PLN juga tidak menutup kemungkinan program pendampingan di DeSka akan berlanjut.

Selama ini, masyarakat belum memahami besarnya potensi kepariwisataan DeSka. Baru pada 2019, DeSka didapuk menjadi desa wisata.

"Aparat desa kemudian memperkenalkan DeSka ini ke Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Tapteng. Tim dari HPI kemudian mulai melakukan sosialiasasi terkait pariwisata dengan memanfaatkan potensi alam di DeSka.” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ekowisata Air Terjun Sipitu-pitu Samres Panggabean.

Perlahan tapi pasti, lewat pendampingan dari HPI Tapteng dan komunitas lainnya, masyarakat mulai optimis. 

Saat ini ekowisata terus dikembangkan. Di sana sudah dibangun cottage atau pondok wisata. Ada dua unit cottage yang berada di jalur menuju air terjun Sipitu-pitu sebagai destinasi unggulan. Para wisatawan bisa menjadikan cottage untuk tempat bermalam. Atau memilih homestay yang dikelola masyarakat.

Air Terjun Sipitu-pitu membuat DeSka kian tersohor. Pohon-pohon yang begitu rindang menjadi teman pengunjung yang berniat untuk datang ke Air Terjun Sipitu-pitu. Beberapa di antaranya berukuran raksasa. Menjadi tanda bahwa kelestarian hutan masih terjaga. Wisatawan juga akan disuguhkan dengan pemandangan bentang sawah milik masyarakat yang berdampingan langsung dengan hutan.

Untuk menuju air terjun bisa ditempuh dengan jalan kaki selama 30 – 45 menit. Suara derasnya air akan menjadi penanda jika pengunjung sudah dekat. Untuk menuju air terjun, pengunjung akan melewati total tiga tangga turun dan naik. Lelahnya perjalanan terbayar dengan suguhan air terjun dengan ketinggian air terjun dengan tinggi yang ditaksir mencapai 70 meter.

Selain air terjun, wisatawan yang datang ke DeSka juga diajak untuk menikmati salak langsung dari kebunnya. Bukan salak biasa. Jika beruntung, pengunjung bisa mendapatkan salah yang di dalamnya tumbuh duri. Rasanya juga tidak kalah enak dengan salak pondoh ataupun salak dari Tapanuli Selatan yang sudah tersohor namanya.

Keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri. Belum lagi potensi tanaman herbal dari DeSka. Potensi ini baru diketahui dari masyarakat karena mereka memanfaatkan tanaman sebagai obat-obatan. 

DeSka sebagai daerah penyangga ekosistem Batangtoru menjadi kekayaan tersendiri dalam konsep kepariwisataan. “Kawasan desa wisata didukung keanekaragaman hayati yang harus digali lagi potensinya. Tentunya dengan tetap menjaga kondisi Harangan Batangtoru tetap lestari,” kata Damai Oktafianus Mendrofa, Wakil Ketua Pengembangan Sumber Daya Manusia HPI Tapteng.

HPI cukup fokus dalam pendampingan pengembangan pariwisata di DeSka. Mereka terlibat dalam melakukan pembinaan terhadap Pokdarwis. Termasuk mengampanyekan soal konservasi lingkungan. Ini yang membuat  HPI menginisiasi upaya konservasi baning coklat. Termasuk mengampanyekan tentang pentingnya menjaga alam. Karena DeSka berada pada lansekap Harangan (hutan) Batangtoru yang menjadi habitat berbagai jenis flora dan fauna dilindungi. Salah satunya adalah Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) yang dinyatakan nyaris punah.

Data Sustainable Management Initiative for Landscape & Ecosystem (SMILE) Batang Toru dari laman resminya smilebatangtoru.ipb.ac.id menunjukkan, lansekap Batangtoru memiliki luas lebih dari 249.169 ha. 34 persen di antaranya adalah hutan primer, 52 persen hutan sekunder dan 14 persen jenis tutupan lahan lainnya.

Lansekap Batangtoru secara administratif masuk ke dalam wilayah 3 kabupaten dan 1 kota. Antara lain, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Padangsidimpuan.

Lansekap Batang Toru juga memiliki nilai penyedia jasa lingkungan (air, energi, ekowisata, penyerapan karbon), sumber daya mineral (emas) serta menopang kehidupan masyarakat.

Selama ini, PLN terus berupaya melakukan pengelolaan perusahaan dengan pola ramah lingkungan. Komitmen ini membuat PLN diganjar penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Emas.

Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Istana Wakil Presiden, Selasa (28/12/2021).

Ma’ruf Amin mengatakan, penghargaan ini adalah dorongan bagi perusahaan untuk mendukung rencana pemerintah mencapai net zero emission pada 2060 mendatang. Ini juga merupakan tindak lanjut dari pembahasan Conference of the Parties (COP) ke-26 di Glasgow, Skotlandia pada November 2021 lalu.

“Semakin banyak perusahaan yang menyadari dalam pengelolaan lingkungan hidup. Tahun ini jumlah penerima Proper Emas, Proper Hijau dan Proper Biru semakin meningkat. Hal ini bisa menjadi motivasi agar semua pihak bisa mendukung tujuan pemerintah dalam mencapai net zero emission pada 2060,” ujar Ma’ruf.

Totalnya, PLN berhasil menyabet delapan Proper emas dan 20 Proper hijau. Penghargaan ini dinilai dari berbagai inovasi yang dilakukan oleh perusahaan. Mulai dari digital marketing, budidaya pakan ternak, mitigasi kebakaran hutan dan lahan, serta pemberdayaan masyarakat adat dan masyarakat lokal di sekitar lokasi perusahaan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan prestasi  ini berhasil diraih berkat kolaborasi yang baik antara PLN dengan masyarakat. Penghargaan ini membuktikan kinerja luar biasa PLN dalam pengelolaan lingkungan hidup serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

“Penghargaan ini sangat penting bagi PLN. Ini sekaligus menjadi bagian dari semangat transformasi PLN untuk menjalankan kegiatan usaha yang makin berwawasan lingkungan,” ujar Darmawan.

Proper Emas menjadi penghargaan tertinggi dari penilaian sebagai bukti upaya berkelanjutan perusahaan dalam bidang lingkungan, melakukan inovasi dalam aspek pemberdayaan sumber daya serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, yang artinya perusahaan telah menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Sementara Proper Hijau artinya perusahaan tersebut tidak hanya taat, tetapi melebihi ketaatan terhadap peraturan perundangan baik dalam hal penerapan sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3, penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) limbah padat non B3, pengurangan pencemaran udara dan emisi gas rumah kaca, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat.

“Pembangkit-pembangkit PLN yang berhasil mendapatkan Proper Emas berhasil mengedepankan aspek perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan inovasi dalam segala hal sehingga melebihi dari yang dipersyaratkan oleh pemerintah,” pungkas Darmawan.

DeSka hanya satu dari sekian banyak komunitas rintisan yang mendapat dukungan dari PLN. Di daerah lainnya, PLN sudah berhasil mengembangkan berbagai komunitas melalui program CSR PLN Peduli.

PLN membantu pembangunan gapura wisata di DeSka

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20211231/deska-2-7e4dcae08f83b2021329dd0887237d04.jpg

PLN juga mendukung inisiasi kelompok konservasi kura-kura kaki gajah yang nyaris punah

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20211231/deska-3-0e73326368a095230a04ede698fbc917.jpg

Pengunjung bisa melihat baning coklat yang ada di kandang penangkaran yang ada di rumah warga

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20211231/deska-4-4a095a932935f41bbac5f67f746a40a1.jpg

DeSka sudah dilengkapi papan informasi yang memudahkan pengunjung

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20211231/deska-5-042aede5b6b9cbe74baaf33124c77063.jpg

Keramahtamahan warga menjadi salah satu keunggulan DeSka

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20211231/deska-6-369c15c25fb6a45285aa00c555165f34.jpg

Gereja HKBP Haramonting menjadi salah satu spot wisata sejarah di DeSka

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20211231/deska-7-60fe05910b8b054dccfe96026b7317db.jpg

Salak unik berduri menjadi daya tarik bagi para pengunjung

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20211231/deska-8-3388c6915a2838e67297c58411dc39f6.jpg

Pengunjung bisa menginap di cottage atau pun home stay milik warga

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20211231/deska-9-0cedddead55c67aa0e424264ca5afa85.jpg

Akses menuju Air Terjun Sipitu-pitu lebih mudah dengan fasilitas tangga

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20211231/deska-10-77cfaa84e479ec28c7f25e59c46f3b04.jpg
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Prayugo Utomo
Arifin Al Alamudi
Prayugo Utomo
EditorPrayugo Utomo
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Terkait Plat BL di Sumut, Mualem: Tenang, Kalau Sudah Dijual Kita Beli

29 Sep 2025, 22:59 WIBNews