Jadi Korban Perundungan, Siswa SMA Negeri di Pekanbaru Dilarikan ke RS

- Hidung patah, mata lebam dan pandangan kabur
- Sebut tidak ada penjelasan dari pihak sekolah
- Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau memerintahkan pihak sekolah untuk melakukan mediasi antara kedua belah pihak agar situasi bisa diselesaikan dengan baik.
IDN Times, Pekanbaru - Kasus perundungan atau yang sering dikenal dengan sebutan bullying kembali terjadi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Kali ini, salah seorang siswa SMA Negeri di Pekanbaru jadi korbannya. Siswa berinisial FL itu, menjadi korban pengeroyokan yang siswa di sekolah tersebut.
Orang tua FL, Lisa mengatakan, kejadian tersebut bermula saat anaknya dilempar sebuah pena oleh seorang siswa dan didorong beberapa siswa lainnya. Perundungan tersebut kembali berlanjut saat korban ingin mengambil wudhu hingga tersungkur kedalam parit.
"Anak saya sempat didorong hingga jatuh ke dalam parit saat mengambil air wudhu dan juga dikeroyok disalah satu lokasi di Jalan Diponegoro," ujar Lisa.
1. Hidung patah, mata lebam dan pandangan kabur

Akibat perundungan itu, dilanjutkan Lisa, sang anak mengalami luka yang cukup parah dibagian wajahnya. "Hidung anak saya patah, mata kirinya lebam parah sampai pandangannya kabur," lanjutnya.
Saat ini, FL tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru. "Akibat luka-luka itu, anak saya harus di operasi. Sekarang masih dalam tahap pemulihan," terang Lisa.
2. Sebut tidak ada penjelasan dari pihak sekolah

Atas kejadian itu, Lisa mengaku sedih melihat kondisi anaknya saat ini. Terlebih, pihak sekolah belum memberikan perhatian serius terhadap kondisi anaknya.
"(Pihak) sekolah hanya sekadar menanyakan kondisi anak saya lewat WhatsApp. Tidak ada penjelasan atau sikap tegas dari pihak sekolah," keluh Lisa.
Lebih lanjut, Lisa tak terima dengan perbuatan para pelaku terhadap anaknya. Atas hal itu, dirinya telah membuat laporan ke Polresta Pekanbaru. Sementara itu, pihak sekolah belum memberikan keterangan resmi kepada media hingga berita ini diturunkan.
3. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau memerintahkan pihak sekolah untuk melakukan mediasi

Menanggapi perundungan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau Erisman Yahya mengaku, pihaknya telah mendapatkan informasi kejadian tersebut. Selanjutnya, ia memerintahkan pihak sekolah untuk segera melihat kondisi korban dan melakukan mediasi.
"Ini kan mereka berantam sesama mereka (siswa). Saya sudah menghubungi pihak sekolah agar segera dilakukan mediasi dan mendatangi orang tua korban. Saya minta dipertemukan kedua orang tua supaya bisa dimediasi lah," kata Erisman Yahya.
Ia juga meminta agar peristiwa tersebut bisa dilakukan mediasi, sehingga bisa lebih sejuk antara kedua belah pihak dan menerima dengan baik.
"Saya sudah bilang tadi, pokoknya ini disejukkanlah, didinginkan agar supaya kedua belah pihak bisa menerima dengan baik. Saya berharap ini bisa diselesaikan segera. Karena ini kan masih siswa, nanti kemana-mana kan kasihan, dia kan masih butuh sekolah," pungkasnya.