Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dekorator Minta Bangunan Bersejarah di Sumut Tak Lagi Dirobohkan

Istana Maimun menjadi salah satu objek wisata favorit di Kota Medan. Istana ini merupakan bukti kebesaran Kesultanan Deli (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times- Indonesia menghadapi derasnya arus globalisasi dan modernisasi yang secara sistematis mengubah semua sektor kehidupan masyarakat, termasuk dalam pembangunan sarana dan prasarana, khususnya dalam inovasi desain interior.

Dalam menghadapi kondisi itu, Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Sumatera Utara (Sumut), Rohadi Sumardi, mengatakan desainer ataupun dekorator perlu bersikap cerdas dan bijaksana agar nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang telah ada di Sumatra Utara tidak hilang begitu saja, tetapi tetap mewarnai dan kemajuan pembangunan.

1. Tidak ada lagi perobohan bangunan sejarah

Istimewa/IDN Times

Rohadi Sumardi berharap agar tidak ada lagi perobohan bangunan sejarah yang memiliki nilai tinggi dalam desain interiornya. Untuk itu, ia meminta pemerintah dapat meningkatkan fungsi desain interior dalam jasa konstruksi, bagaimana mengembangkan inovasi dan menjadi media utama dalam mempromosikan nilai-nilai budaya Sumut yang kaya dan beragam dan tetap mengikuti zaman dan teknologi.

“Saya berharap pengurus HDII Sumut bisa bersinergi dengan pemerintah dan lembaga swasta, memberikan masukan, ide dan gagasan,” ujarnya.

2. Promosikan budaya khas Sumut melalui desain interior

Masjid Raya Al Mashun Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Wakil Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah, mendorong HDII Sumatra Utara (Sumut) untuk dapat terus berinovasi mengeluarkan ide dan gagasan untuk mempromosikan budaya khas Sumut melalui desain interior.

“Saya sepakat dengan Ketua HDII Bapak Rohadi bahwa profesi desain interior harus bisa ikut mewarnai pembangunan dengan mengangkat budaya Sumatra Utara," kata Ijeck dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) HDII Sumut di Kampus Institut Modern Arsitektur dan Teknologi (IMAT).

3. Semua pihak diingatkan untuk peduli pada ruang terbuka hijau

Suasana Taman Cattleya. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain budaya, kata Ijeck, saat ini peran masyarakat dan pemerintah juga dibutuhkan untuk peduli pada ruang terbuka hijau.

"Pembangunan kita semakin pesat dan kita juga seluruh negara lainnya dituntut untuk peduli dengan ruang terbuka hijau. Ini juga harus dipikirkan,” ujar Ijeck.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Masdalena Napitupulu
Doni Hermawan
Masdalena Napitupulu
EditorMasdalena Napitupulu
Follow Us