Chiki Fawzi Tempuh Perjalanan ke Pelosok Langkat untuk Berbagi Kurban

Langkat, IDN Times - Influencer Marsha Chikita Fawzi atau yang lebih dikenal dengan Chiki Fawzi bersama dompet dhuafa membagikan hewan kurban di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Kegiatan dompet dhuafa yang diberi nama tebar daging kurban ini sudah memasuki tahun kelima.
Kedatangan Chiki Fawzi anak bungsu pasangan Ikang Fawzi dan Marissa Haque bersama tim dompet dhuafa disambut Kepala Desa Jaring Halus Usman dan Sekretaris Desa Jaring Halus Iskandar, di dermaga Pematang Buluh, Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Minggu (16/6).
1. Penerima manfaat daging kurban bisa merata

Chiki Fawzi menuturkan, dia ingin beneficiaries penerima manfaat daging kurban itu penyebarannya lebih merata. Jadi itu semacam wealth distribution, tidak menumpuk di kota-kota besar dan banyak orang yang mampu berkurban.
"Saya bersyukur dengan adanya tebar daging kurban dari dompet dhuafa ini. Karena itu saya selalu berkurban di dompet dhuafa karena penerima manfaat daging kurban bisa merata, seperti hari ini di Desa Jaring Halus," katanya.
Chiki Fawzi mengatakan, untuk kurban di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, dompet dhuafa membagikan 1 ekor sapi dan 13 ekor domba. "Salah satu domba itu kurban pribadi saya," ujar Chiki.
2. Sebanyak 950 KK, terima manfaat daging kurban

Sementara itu Kepala Desa Jaring Halus Usman mengatakan, ada 3 ekor sapi dan 14 ekor domba yang akan di sembelih di desanya semua itu berasal masing-masing dari Rektor Universitas Muhammadiyah Sumut (UMSU) 1 ekor sapi, dari Yayasan H Anif 1 ekor sapi, dari warga Batam Kepri 1 ekor domba, dari dompet dhuafa 1 ekor sapi dan 13 ekor domba.
"Sementara warga desa kami, ada yang berkurban 2 ekor sapi dan 2 ekor domba. Insya Allah daging kurban tersebut cukup dibagikan kepada semua kepala keluarga yang berjumlah 950 KK meski tidak sampai 1 kilogram daging, tapi semua warga kebagian," kata Kades.
3. Setiap tahun, ada saja orang luar berkurban di desa

Kepala Desa Jaring Halus mengaku, setiap tahun di momen hari raya Idul Adha ada saja orang luar desa yang berkurban di desanya. Seperti komunitas dompet dhuafa ini sudah kali kelima membagikan hewan kurban di desanya.
Usman berterima kasih kepada semua yang telah peduli dengan warga Desa Jaring Halus yang 90 persen berprofesi sebagai nelayan tradisional.
Desa Jaring Halus merupakan desa pulau yang menggunakan alat transportasi air sepeti sampan (perahu) dan kapal kayu untuk sampai di desa tersebut. "Butuh waktu 45 menit perjalanan air untuk sampai di Dermaga Desa Jaring Halus," tegas dia.