Medan, IDN Times – Persentase Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur isolasi di Sumatra Utara masih tinggi. Angka ini juga berbanding lurus dengan peningkatan kasus yang kian masif di Sumut hingga saat ini.
Saat ini, BOR di Sumut sudah berada di angka 70 hingga 73 persen. Pemprov Sumut tengah melakukan evaluasi penanganan kasus COVID-19 di Sumut. Salah satu kendala yang terjadi adalah, tidak sedikit masyarakat yang kesulitan mengakses rumah sakit karena penuh.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga membenarkan kondisi itu. Masyarakat kesulitan untuk mencari rumah sakit. Dia menyarankan supaya masyarakat menghubungi Satgas COVID-19 untuk menanyakan rumah sakit yang tersedia untuk pasien COVID-19.
“Satgas inilah sebagai pengendali. Jadi (pasien) tidak menghubungi rumah sakit. Satgas yang menghubungi rumah sakit yang masih kosong. Di mana ICU nya yang masih kosong. Jangan mutar-mutar dia mencari. Akhirnya meninggal dia di jalan,” kata Edy, Jumat (13/8/2021).
Sementara itu, selain dari Satgas COVID-19, soal ketersediaan RS juga bisa diakses melalui laman Sistem Rawat Inap (Siranap) yankes.kemkes.go.id.
Di laman itu, dipaparkan kondisi keterisian rumah sakit bisa dilihat secara real time. Bahkan termasuk ketersediaan ICU.
Sementara itu, kasus COVID-19 di Sumut tercatat masih tinggi. Per 13 Agustus 2021, ada 78.707 kasus terakumulasi di Sumut. Akumulasi ini terjadi setelah penambahan 1.284 kasus per hari.
Jumlah pasien sembuh bertambah di hari itu adalah 1.252 orang. Akumulasinya sudah mencapai 49.797 orang.
Sementara, kasus kematian menempati puncak rekor pertamanya. Tercatat, ada 40 kasus kematian pada tanggal tersebut. Angka ini membuat, kasus kematian di Sumut mencapai 1.847 orang.