Ilustrasi foto dampak banjir. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
Perkembangan terkini dari lokasi banjir, kondisi di Desa Gambus air masih menggenangi beberapa rumah warga dan di Desa Sei Buah Keras banjir telah surut. Sementara di Desa Tanjung Mulia air banjir masih menggenangi jalan dan rumah warga.
Petugas mencatat, masih terdapat pengungsi di posko pengungsi Desa Tanjung Mulia sebanyak 12 KK dan 8 KK masih berada di posko pengungsi Desa Gambus Laut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melalui lama websitenya menulis peingatan dini untuk wilayah Sumatera Utara khususnya wilayah lereng barat, pantai barat dan pegunungan Sumatera Utara untuk waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diiringi guntur dan angin kencang.
Lebih lanjut BNPB juga meminta masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan (hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es), yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
“Menindaklanjuti hal tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah pusat dan daerah untuk bersama-sama berkomitmen dalam meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan di bulan Desember dan Januari 2023 mendatang. Komitmen bersama ini dapat berupa apel kesiapsiagaan, simulasi evakuasi, patroli wilayah rawan bencana, maupun gelar peralatan dan perlengkapan,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya.