Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Anggota DPRD Medan Diculik usai Rekapitulasi Suara, Pelaku Diamankan

kawanboydo.com

Medan, IDN Times - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara berhasil meringkus seorang dari kelompok yang diduga menganiaya Anggota DPRD Medan Fraksi PDIP Boydo HK Panjaitan. Namun, polisi belum mau membeberkan identitas pelaku karena masih dalam proses pemeriksaan.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto saat dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa polisi sudah mengamankan satu orang terduga pelaku yang menculik dan menganiaya Boydo.

"Benar, ada satu yang sudah kita amankan. Saat ini lagi dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apa motifnya. Saya yakin nggak ada masalah soal suara," kata Agus kepada wartawan, Senin (13/5).

1. Polisi belum mau beberkan identitas terduga pelaku yang diringkus

Ilustrasi penculikan. IDN Times/Sukma Shakti

Sampai saat ini pihak kepolisian belum mau membeberkan identitas pelaku yang menculik dan menganiaya Boydo. Namun, sambung Agus, berdasarkan laporan yang diterima polisi, masalah ini berkaitan dengan internal partai.

"Khusus kasus yang dilaporkan oleh Boydo, murni soal sengketa pemilihan umum di internal mereka," jelas jendral bintang dua yang pernah menjabat Wakapolda Sumut itu.

2. Boydo diculik setelah menjadi saksi rekapitulasi suara tingkat Kota Medan

IDN Times/Rangga Erfizal

Informasi yang dihimpun, kejadian penculikan dan penganiayaan terhadap Boydo terjadi pada Jumat (10/5). Politisi 40 tahun ini diculik setelah dirinya menjadi saksi di Rekapitulasi Suara tingkat Kota Medan, di Hotel Grand Inna di Jalan Balai Kota Nomor 2, Medan, Sumatera Utara.

Waktu itu, pria yang tinggal di Jalan Tenis Nomor 29, Kecamatan Medan Kota ini dipaksa masuk ke mobil oleh sekelompok orang. Lalu dia dibawa ke suatu tempat kemudian dianiaya sebelum dibebaskan.

3. Boydo mengaku kenal betul dengan pelaku yang menganiaya dirinya

kawanboydo.com

Pelaku penganiayaan Anggota DPRD Medan Boydo HK Panjaitan diduga berasal dari Partai PDIP juga. Ada dugaan, mereka merasa tidak puas dan telah terjadi sengketa pemilu.

"Saya ditarik paksa ke dalam mobil, kemudian dibawa pergi. Teman-teman jurnalis juga banyak yang melihat pas saya ditarik paksa ke mobil," ucap Boydo.

Boydo mengaku sangat mengenal para komplotan yang menculiknya. Akan tetapi, ketika ditanyai lebih lanjut identitas komplotan itu ia tidak mau membeberkan. "Tunggu saja informasi resmi dari kepolisian," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us