5 Dampak Penggunaan KB Spiral yang Perlu Diwaspadai

Medan, IDN Times – Penggunaan KB Spiral atau IUD (intrauterine device) adalah alat kontrasepsi jangka panjang. KB Spiral terbuat dari plastik dan tembaga yang berbentuk “T” berukuran kecil, yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter atau bidan.
Cara kerja KB Spiral bekerja dengan melepaskan bentuk sintetis dari hormon progesteron ke dalam rahim. Alat kontrasepsi ini dapat mencegah kehamilan selama 5 hingga 10 tahun.
Mayoritas orang yang menggunakan KB spiral tidak mengalami efek samping. Pun begitu, pengalaman setiap orang bisa berbeda. Ketika menggunakan KB spiral, tubuh pasti menganggapnya sebagai benda asing. Ini berpotensi menyebabkan efek samping jangka panjang.
1. Bisa berpotensi kista ovarium berkembang
Penggunaan KB spiral memiliki potensi kista ovarium. Dilansir Halodoc, Sekitar 12 persen orang yang menggunakan KB spiral akan mengembangkan setidaknya satu kista ovarium.
Perkembangan kista ovarium ditandai dengan sakit perut dan terasa bengkak, terasa sakit saat buang air besar, mual dan muntah, nyeri saat haid, nyeri saat berhubungan.
Kista ini biasanya dapat hilang dalam waktu satu atau dua bulan, tapi terkadang membutuhkan perhatian medis. Segera temui dokter jika mencurigai adanya kista ovarium.