Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Bahaya Membiarkan Anak Berdiri di Jok Motor, Jangan Sepelekan! 

ilustrasi anak yang berdiri di jok motor saat berkendara (pexels.com/Eslam Mohammed Abdelmaksoud)
ilustrasi anak yang berdiri di jok motor saat berkendara (pexels.com/Eslam Mohammed Abdelmaksoud)

Banyak orang tua yang masih membiarkan anak berdiri di jok motor saat berkendara. Padahal, kebiasaan ini bisa sangat berbahaya. Anak yang berdiri di jok motor tidak memiliki perlindungan yang cukup jika terjadi kecelakaan atau pengereman mendadak.

Di Indonesia, pemandangan anak berdiri di jok motor masih sering terlihat, terutama di jalanan perkotaan. Orang tua sering kali menganggap ini sebagai hal biasa, tanpa menyadari risiko besar yang mengintai. Bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan.

Anak yang berdiri di jok motor lebih rentan terjatuh, terkena terpaan angin, atau bahkan terlempar saat terjadi benturan. Membonceng anak di depan atau membiarkannya berdiri di jok motor sangat tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan anak terkena terpaan angin dan berisiko terlempar saat terjadi pengereman mendadak. Banyak kasus kecelakaan terjadi karena anak tidak duduk dengan aman di motor.

Berikut lima bahaya utama membiarkan anak berdiri di jok motor yang wajib diwaspadai.

1. Resiko terjatuh saat pengereman mendadak

ilustrasi pengemudi yang melakukan pengereman mendadak (pexels.com/Efrem Efre)
ilustrasi pengemudi yang melakukan pengereman mendadak (pexels.com/Efrem Efre)

Saat berkendara, pengemudi bisa saja harus melakukan pengereman mendadak karena kondisi jalan yang tidak terduga. Anak yang berdiri di jok motor tidak memiliki pegangan yang kuat, sehingga berisiko terjatuh. Jika motor berhenti secara tiba-tiba, anak bisa kehilangan keseimbangan dan terlempar ke depan atau ke samping. Ini bisa berakibat fatal, terutama jika terjadi di jalan raya dengan lalu lintas padat. Selain itu, pengemudi sering kali lebih fokus mengendalikan motor daripada memastikan anak tetap aman. Akibatnya, anak bisa terjatuh tanpa sempat ditolong. Menurut Kompas, banyak insiden terjadi karena anak yang berdiri di jok depan secara tiba-tiba memutar tuas gas saat hendak turun dari kendaraan, menyebabkan motor meluncur dan menabrak kendaraan lain.

2. Terpapar angin dan debu secara langsung

ilustrasi anak yang terkena terpaan angin saat berkendara (pexels.com/Eslam Mohammed Abdelmaksoud)
ilustrasi anak yang terkena terpaan angin saat berkendara (pexels.com/Eslam Mohammed Abdelmaksoud)

Anak yang berdiri di jok motor lebih rentan terkena terpaan angin dan debu. Ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, atau bahkan kehilangan keseimbangan karena dorongan angin yang kuat. Terpaan angin yang terlalu kencang bisa membuat anak sulit bernapas dengan nyaman. Selain itu, debu dan polusi dari kendaraan lain bisa masuk ke mata dan hidung, menyebabkan gangguan kesehatan. Jika anak kehilangan keseimbangan karena angin, risiko terjatuh semakin besar. Ini bisa berbahaya, terutama jika motor melaju dengan kecepatan tinggi.

3. Resiko terlempar saat kecelakaan

ilustrasi kecelakaan motor yang melibatkan anak (pexels.com/Valentin Sarte)
ilustrasi kecelakaan motor yang melibatkan anak (pexels.com/Valentin Sarte)

Kecelakaan bisa terjadi kapan saja, dan anak yang berdiri di jok motor memiliki risiko lebih tinggi untuk terlempar saat terjadi benturan. Tanpa perlindungan yang cukup, anak bisa terlempar ke jalan atau bahkan ke kendaraan lain. Ini bisa menyebabkan cedera serius, bahkan berakibat fatal. Banyak kasus kecelakaan yang melibatkan anak terjadi karena posisi duduk yang tidak aman. Jika anak duduk dengan benar dan menggunakan perlengkapan keselamatan, risiko cedera bisa dikurangi. Membonceng anak di depan motor dianggap berbahaya oleh pakar keselamatan berkendara karena anak tidak memiliki perlindungan yang cukup jika terjadi kecelakaan.

4. Mengganggu konsentrasi saat mengemudi

ilustrasi pengemudi yang terlihat kehilangan konsentrasi saat berkendara (pexels.com/Tom Fisk)
ilustrasi pengemudi yang terlihat kehilangan konsentrasi saat berkendara (pexels.com/Tom Fisk)

Anak yang berdiri di jok motor bisa mengganggu konsentrasi pengemudi. Gerakan tiba-tiba atau perubahan posisi anak bisa membuat pengemudi kehilangan fokus. Jika pengemudi harus mengendalikan motor sambil memastikan anak tetap aman, risiko kecelakaan semakin besar. Konsentrasi yang terpecah bisa menyebabkan pengemudi tidak sigap dalam menghadapi situasi darurat. Selain itu, anak yang berdiri di jok motor bisa membuat pengemudi sulit mengendalikan motor dengan stabil. Ini bisa berbahaya, terutama di jalanan yang ramai.

5. Melanggar aturan keselamatan berkendara

ilustrasi polisi lalu lintas yang sedang melakukan pemeriksaan kendaraan (pexels.com/Erik Mclean)
ilustrasi polisi lalu lintas yang sedang melakukan pemeriksaan kendaraan (pexels.com/Erik Mclean)

Membiarkan anak berdiri di jok motor bukan hanya berbahaya, tapi juga melanggar aturan keselamatan berkendara. Banyak negara memiliki regulasi yang melarang anak duduk di posisi yang tidak aman saat berkendara. Di Indonesia, aturan keselamatan berkendara mengharuskan anak duduk dengan posisi yang benar dan menggunakan perlengkapan keselamatan. Jika melanggar aturan ini, pengemudi bisa dikenakan sanksi atau denda. Selain itu, membiarkan anak berdiri di jok motor bisa dianggap sebagai bentuk kelalaian orang tua dalam menjaga keselamatan anak.

Membiarkan anak berdiri di jok motor bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan. Risiko terjatuh, terlempar saat kecelakaan, dan gangguan kesehatan bisa terjadi jika anak tidak duduk dengan aman. Orang tua harus lebih sadar akan bahaya ini dan memastikan anak duduk dengan benar saat berkendara. Keselamatan anak adalah prioritas utama, dan tidak boleh dianggap remeh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us