2 Tahun Rani Hanya Lebaran Online, Bikin Keluarga Baru Sesama Perantau

Kini Rani senang bisa pulang ke Riau

Banda Aceh, IDN Times - Chairani Arsyad (33) baru saja menyiapkan seceret sirop dan beberapa piring gorengan. Menu itu ia sajikan di hadapan beberapa muda-mudi yang sedari tadi duduk di ruang tamu rumahnya.

Beduk menggema dari pengeras suara di masjid setempat. Azan Maghrib pun berkumandang. Sirop dan gorengan yang telah dihidangkan tadi mereka santap sebagai menu berbuka puasa. Suasana ruangan dari rumah semi permanen yang terletak di Gampong Jeulingke, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh tersebut langsung khidmat.

Rani -panggilan akrabnya- adalah satu dari begitu banyak warga Indonesia yang selama dua tahun terakhir tidak mudik. Aturan penyekatan dan pembatasan diterapkan pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19, menjadi alasan istri dari Theza Yawioenda (38) itu tak pulang ke kampung halamannya di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.

“Ya udah kita ikuti saja semua aturan, gak pulang dua tahun,” kata Rani, Jumat (22/4/2022).

1. Hanya mampu melepas rindu melalui virtual

2 Tahun Rani Hanya Lebaran Online, Bikin Keluarga Baru Sesama PerantauChairani Arsyad (33), warga Pangkalan Kerinci, Riau, yang kini berdomisili di Banda Aceh, Aceh. (Muhammad Saifullah/IDN Times)

Pembatasan pergerakan massa di masa pandemi bukan satu-satunya alasan Rani beserta Theza tidak bisa mudik dua tahun terakhir. Suaminya yang bekerja di kantor pemerintahan membuat mereka mau tidak mau harus menuruti aturan tersebut.

Begitu juga dengan keluarganya. Selain dikarenakan jarak dari Pangkalan Kerinci ke Banda Aceh yang terbilang jauh, Rani juga tak ingin membebani keluarganya. Mengingat masih dalam suasana pandemi COVID-19.

Ditambah lagi, perjumpaan tiga tahun lalu tersebut diakuinya bukanlah dalam suasana lebaran. Melainkan hanya kunjungan biasa.

“Berhubung aku juga pendatang di Banda Aceh, perantau juga, yang pasti sedih lebaran di kampung orang gak kumpul keluarga. Tetapi ya mau cemana lagi harus mengikuti anjuran pemerintah,” ujar Rani.

“Yang pastinya kita cuma bisa video call, komunikasi dijaga, ya palingan rindu-rindu cuma bisa nangislah,” imbuhnya menceritakan.

Baca Juga: Dilema Perantau di Sumut, Senang Boleh Mudik Tapi Terhalang Ekonomi

2. Berkumpul dengan sesama perantau dijadikan pengobat rindu dengan kampung halaman

2 Tahun Rani Hanya Lebaran Online, Bikin Keluarga Baru Sesama PerantauMahasiswa perantauan dari Riau saat berbuka puasa di rumah Chairani Arsyad. (Muhammad Saifullah/IDN Times)

Suasana berbuka puasa yang tergambar di awal berita bukanlah kali itu saja dilakukan. Rumah Theza dan Rani memang kerap dikunjungi para mahasiswa yang merantau dari Riau maupun Sumatra Utara. Khususnya, saat suasana Ramadan. Rumah pasangan ini selalu jadi tempat bagi para perantauan untuk berbuka puasa.

Bukan tanpa sebab Rani sering mengajak anak-anak perantauan tersebut datang ke rumahnya. Sebab, ia teringat dengan para mahasiswa itu dan membutuhkan suasana kekeluargaan di perantauan.

“Di mana mereka juga ada yang tidak pulang, palingan kita di sini kita buat silaturrahmi, lebaran kumpul, terus buat kegiatan semacam halal bihalal,” ucap Rani.

“Ibarat katanya, gak ketemu keluarga sekandung langsung setidaknya punya keluarga seperantauanlah di sini.”

3. ‘Happy’ usai mengetahui pemerintah beri izin mudik lebaran

2 Tahun Rani Hanya Lebaran Online, Bikin Keluarga Baru Sesama PerantauMahasiswa perantauan dari Riau saat berbuka puasa di rumah Chairani Arsyad. (Muhammad Saifullah/IDN Times)

Beberapa waktu lalu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengatakan, pemerintah saat ini mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah. Meski demikian, pemerintah akan membuat aturan yang ketat terkait ikhwal tersebut agar kasus COVID-19 tidak mengalami kenaikan yang signifikan usai masyarakat mudik lebaran.

Kabar tersebut seolah membawa angin segar bagi warga yang selama dua tahun terakhir tidak mudik, termasuk Rani. Ditambah lagi, pemerintah juga telah menetapkan hari libur atau cuti bersama baik itu untuk pegawai negeri sipil (PNS) ataupun swasta.

“Kalau dibilang happy ya pasti happy lah. Semua orang pasti happy, gak ada lagi kendala di jalan,” akui Rani.

“Ibaratnya katanya cuma lebaran via online selama ini dan sekarang kita bisa ketemu nyata, itu bahagia kali,” tambahnya.

Kesempatan itu tidak ingin disia-siakan Rani. Ia pun mengaku akan mengikuti anjuran pemerintah yang mengharuskan kepada warga untuk telah menjalani vaksinasi tahap dua maupun tiga.

“Ya paling kita mengikuti anjuran seperti vaksin lah kan supaya untuk meringankan langkah juga,” kata istri Theza itu.

Rani dan Theza rencananya akan melakukan mudik ke Pangkalan Kerinci, Riau, sesuai aturan cuti yang dikeluarkan oleh pemerintah. Mereka akan kembali lagi ke Banda Aceh, Aceh, sebelum habis waktu cuti.

Baca Juga: Baru Dua Hari, Sudah 2.000 Orang Daftar Mudik Gratis Pemko Medan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya