Disebut Bangkrut, CEO Garuda: Saya Gak Mungkin Ada di Sini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Calon presiden Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Kebangsaan pada Senin (14/1) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Dalam pidatonya, Prabowo menyebutkan sejumlah BUMN dalam kondisi bangkrut, salah satunya Garuda Indonesia.
"Lihat sekarang, BUMN-BUMN, milik negara, milik rakyat, kebanggaan kita satu-satu hancur, satu-satu dalam keadaan, bisa dikatakan bangkrut," kata Prabowo dalam pidato kebangsaannya.
Sementara itu, pada September 2018, saham dari penerbangan plat merah PT Garuda Indonesia Tbk justru naik. Menjelang Rapat Umum Pemegang Saham, saham Garuda melesat hingga 6,93 persen. Harga saham garuda mencapai titik tertinggi bahkan volumenya mengalahkan rata-rata volume transaksi harian.
Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara angkat bicara mengenai pidato calon presiden nomor 2, Prabowo Subianto terkait BUMN dalam kondisi bangkrut, salah satunya Garuda Indonesia.
"Garuda bangkrut? Sebagai CEO Garuda, kalau memang bangkrut ya saya gak mungkin ada di sini," kata Ari saat konferensi pers di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (15/1).
1. Garuda Indonesia selalu memberikan laporan keuangan
Ari mengatakan, Garuda Indonesia selalu memberikan laporan keuangan perusahaan. Namun, diakui Garuda Indonesia memang masih mengalami kerugian.
"Garuda Indonesia itu masuk listed company. Setiap tiga bulan kami cantumkan kerugiannya berapa," imbuh Ari.
Baca Juga: [BREAKING] Prabowo Sebut Garuda Bangkrut, Benarkah?
2. Garuda memang masih mengalami kerugian
Ari menjelaskan, pada tahun 2017 Garuda mengalami kerugian senilai US$237 juta. Sementara, laporan keuangan pada September 2018 mengalami senilai US$142 juta.
"Nanti akhir Februari akan ada lagi (laporan keuangan)," ungkapnya.
Baca Juga: [BREAKING] Prabowo: Perusahaan BUMN dalam Keadaan Bangkrut