Kabut Asap Semakin Mengkhawatirkan, Kualitas Udara Pekanbaru Tak Sehat

Pekanbaru masuk 10 besar nasional udara tak sehat

Pekanbaru, IDN Times - Kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, kualitas udara Kota Pekanbaru semakin memburuk.

Buruknya kualitas udara Kota Pekanbaru, dapat dilihat dari aplikasi info BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), Rabu (4/10/2023). Dalam aplikasi itu, udara Kota Pekanbaru dinilai tidak sehat.

Bahkan, dalam aplikasi info BMKG itu per hari ini pada pukul 12.00 WIB, Kota Pekanbaru masuk dalam peringkat 10 besar Nasional dengan kualitas udara yang tidak sehat.

1. Yang Punya Penyakit Pernafasan Wajib Pakai Masker

Kabut Asap Semakin Mengkhawatirkan, Kualitas Udara Pekanbaru Tak SehatDokter Indra Yopi (IDN Times/ Fanny Rizano)

Sementara itu, Sekretaris Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Indra Yopi mengatakan, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Pekanbaru mencapai 160. Atas hal itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat, untuk menggunakan masker saat berada diluar rumah atau ruang terbuka.

"Terutama bagi mereka yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma, TBC, dan lainnya, wajib pakai masker," kata Yopi yang berprofesi sebagai dokter itu.

Dilanjutkannya, bagi anak sekolah, dengan ISPU 160 tersebut, masih diperbolehkan melanjutkan aktivitas belajar di sekolah. Namun, dirinya menganjurkan pihak sekolah agar meminimalisir aktivitas pelajar diluar ruangan atau ruang terbuka.

"Bagi anak-anak dengan ISPU sebesar itu, sekolah tetap dilanjutkan. Namun aktivitas di luar ruangan harus dikurangi. Mereka juga harus memakai masker, minum banyak air, dan mengonsumsi makanan sehat," lanjutnya.

Baca Juga: Polresta Pekanbaru Ungkap Peredaran 64,6 Kg Sabu, 2 Tersangka Ditembak

2. Harap pemerintah meng-update kondisi udara setiap hari

Kabut Asap Semakin Mengkhawatirkan, Kualitas Udara Pekanbaru Tak SehatKabut asap terlihat jelas di Jalan Lintas Pekanbaru-Bangkinang (IDN Times/ Fanny Rizano)

Indra Yopi juga menekankan bahwa langkah terbaik saat ini adalah mencegah terjadinya kebakaran hutan.

"Kami berharap pemerintah Pekanbaru dan Provinsi dapat mengupdate kondisi udara di Pekanbaru atau Riau secara keseluruhan setiap pagi. Hal ini penting agar masyarakat dapat mengetahui dan menyesuaikan diri," lanjut Indra Yopi.

"Hingga saat ini, belum terjadi peningkatan signifikan pada jumlah pasien yang mengeluhkan masalah pernapasan. Berkisar antara 5 hingga 10 persen dari total pasien," tandas Indra Yopi.

3. Bayi dikelambukan karena kabut asap

Kabut Asap Semakin Mengkhawatirkan, Kualitas Udara Pekanbaru Tak SehatAnak bayi yang masih berumur 5 bulan di kelambu oleh orang tuanya karena udara tidak sehat akibat kabut asap (IDN Times/ Fanny Rizano)

Di sisi lain, warga Kota Pekanbaru merasa diteror dengan kabut asap yang melanda. Terlebih orang tua yang memiliki anak bayi. Seperti yang dialami Aci (25). Warga Kota Pekanbaru ini mengaku sudah sepekan tidak membawa anaknya keluar rumah.

"Anak masih kecil, mau dibawa keluar rumah takut, karena kondisi udara saat ini sudah tidak sehat," kata Aci saat di temui.

Bahkan, anaknya yang masih berumur 5 bulan itu, dipakaikan kelambu dan tidak dibawa keluar kamar oleh Aci dan suaminya. 

"Ini saja anak di dalam kamar terus. Pintu sama jendela di tutup, terus di pakaikan kelambu," terangnya.

"Yang ditakutkan kan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)," pungkasnya.

Baca Juga: Sudah Sepekan, Kabut Asap Masih Selimuti Pekanbaru 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya