5 Perbedaan Flu pada Anak dan Orang Dewasa dan Cara Mengobatinya

Flu atau influenza adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali anak-anak dan orang dewasa. Namun, tahukah kamu kalau flu pada anak dan orang dewasa itu berbeda, lho?
Memang, gejalanya bisa mirip, tapi cara tubuh merespons flu ini bisa sangat berbeda. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang perbedaan flu pada anak dan orang dewasa yang perlu kamu tahu supaya lebih paham dan bisa menjaga kesehatan dengan lebih baik!
Meskipun flu bisa menyerang siapa saja, paham gak sih kalau tubuh anak dan dewasa nggak selalu merespons virus yang sama dengan cara yang serupa? Nah, kalau kamu penasaran apa aja sih bedanya, simak artikel ini sampai selesai.
Ada beberapa perbedaan penting yang bakal membuat kamu lebih aware dalam menangani flu, baik untuk anak atau orang dewasa di sekitarmu.
1. Gejala flu pada anak lebih intens

Flu pada anak sering kali lebih intens dibandingkan pada orang dewasa. Anak-anak, terutama yang masih balita, bisa mengalami demam tinggi yang tiba-tiba muncul dan berlangsung lebih lama. Gejala ini bisa disertai dengan tubuh yang lebih lemah dan bahkan kehilangan nafsu makan. Pada anak-anak, sistem imun masih dalam tahap berkembang, sehingga tubuh mereka cenderung lebih rentan terhadap virus, dan gejala flu bisa lebih berat.
Menurut American Academy of Pediatrics, gejala flu pada anak bisa termasuk demam, batuk, pilek, hingga nyeri tubuh yang sering kali lebih parah dibandingkan orang dewasa. Terlebih lagi, flu pada anak kecil bisa cepat berkembang menjadi komplikasi serius seperti pneumonia. Oleh karena itu, penting banget untuk memantau gejalanya dengan teliti dan segera konsultasi dengan dokter jika gejala semakin memburuk.
2. Durasi penyakit yang lebih lama pada anak

Tahukah kamu kalau flu pada anak bisa bertahan lebih lama dibandingkan orang dewasa? Anak-anak bisa merasakan gejala flu lebih lama, seringkali hingga satu minggu atau lebih. Ini karena tubuh mereka masih belajar untuk melawan infeksi dengan efektif. Di sisi lain, orang dewasa yang sistem kekebalannya sudah lebih matang umumnya bisa pulih lebih cepat, sekitar 3-5 hari.
Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Journal of Pediatrics menunjukkan bahwa flu pada anak sering kali mempengaruhi kualitas tidur mereka, yang memperpanjang proses pemulihan. Ini berbeda dengan orang dewasa yang meskipun merasa lelah, tetap dapat beristirahat dengan lebih baik dan mempercepat pemulihan. Untuk anak-anak, penting untuk memberikan mereka cukup waktu untuk tidur dan istirahat agar sistem imunnya bisa bekerja maksimal.
3. Risiko komplikasi pada anak lebih tinggi

Anak-anak, terutama yang berusia di bawah lima tahun, lebih berisiko mengalami komplikasi akibat flu dibandingkan orang dewasa. Salah satu komplikasi yang paling umum adalah infeksi telinga atau bahkan pneumonia. Hal ini terjadi karena sistem imun anak belum sepenuhnya matang, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi tambahan.
Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), flu pada anak bisa memicu komplikasi serius yang memerlukan rawat inap, seperti dehidrasi, infeksi sekunder, dan masalah pernapasan. Inilah mengapa flu pada anak harus ditangani dengan sangat hati-hati, apalagi jika mereka memiliki kondisi medis tertentu seperti asma atau penyakit jantung. Orang dewasa, meskipun juga bisa mengalami komplikasi, namun risiko ini lebih rendah pada mereka.
4. Respon terhadap obat antiviral berbeda

Obat antivirus seperti oseltamivir atau zanamivir dapat membantu mempercepat pemulihan dari flu jika diberikan dalam waktu 48 jam setelah gejala pertama kali muncul. Pada anak-anak, pemberian obat antivirus sering kali lebih dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki risiko komplikasi. Anak-anak yang lebih muda dan dengan sistem imun yang belum sepenuhnya berkembang bisa lebih responsif terhadap obat ini, meskipun kadang memerlukan dosis yang lebih rendah.
Di sisi lain, orang dewasa cenderung lebih sedikit mengalami komplikasi dari flu dan sering kali hanya membutuhkan obat penghilang gejala seperti parasetamol atau ibuprofen. Pengobatan antiviral mungkin tidak selalu dianjurkan untuk orang dewasa yang sehat, kecuali jika ada faktor risiko tambahan seperti penyakit kronis atau sistem imun yang lemah. Tapi, penting juga untuk gak sembarangan minum obat tanpa anjuran dokter ya!
5. Penularan flu lebih cepat pada anak

Anak-anak lebih cepat menularkan flu dibandingkan orang dewasa. Mengapa? Karena anak-anak cenderung lebih sering berinteraksi dengan banyak orang, seperti di sekolah atau tempat penitipan anak. Selain itu, anak-anak cenderung kurang menjaga kebersihan diri, misalnya sering menyentuh wajah, mengucek mata, atau tidak mencuci tangan setelah bersin atau batuk.
Penelitian dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa anak-anak yang terinfeksi flu lebih mungkin menyebarkan virus melalui tetesan air liur yang tersebar di udara atau pada permukaan benda. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan mengisolasi anak yang sedang sakit untuk mencegah penularan di rumah atau lingkungan sekitar.
Mudah-mudahan, sekarang kamu lebih paham, kan, tentang perbedaan flu pada anak dan orang dewasa? Meski keduanya bisa mengalami gejala yang mirip, ada banyak perbedaan dalam cara tubuh merespons flu, durasi penyakit, dan risikonya.
Jadi, kalau anak kamu mulai menunjukkan tanda-tanda flu, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter supaya penanganannya tepat. Selalu ingat untuk menjaga kebersihan, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa, agar terhindar dari flu!