Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

12 Tips Memarahi Anak dengan Bijak dan Efektif, Jangan Terbawa Emosi!

ilustrasi marah pada anak (pexels.com/Monstera Production)

Marah pada anak adalah hal yang wajar, ketika si anak berbuat salah. Justru memarahi anak adalah bagian dari mendidik, tetapi cara melakukannya harus diperhatikan.

Ini supaya pesan yang ingin disampaikan bisa diterima oleh anak, bukannya malah menimbulkan rasa takut, tidak nyaman, atau bahkan trauma pada anak.

Jangan sampai kamu sebagai orang tua justru larut dalam emosi ketika mendidik anak. Ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk memarahi anak dengan bijak. Setidaknya dua belas tips berikut ini yang paling penting dan efektif. Keep scrolling!

1. Tenangkan diri terlebih dahulu

ilustrasi kebahagiaan ayah dan anak (unsplash.com/Caroline Hernandez)

Sebelum memarahi anak, pastikan kamu dalam keadaan tenang. Jangan memarahi anak saat emosi sedang tinggi-tingginya.

Hal ini bisa membuatmu tidak terkendali dan mengucapkan hal yang bisa menyakitkan hati mereka.

2. Jelaskan kesalahan dengan jelas

ilustrasi menasehati anak (pexels.com/August de Richelieu)

Ketika memarahi anak, jelaskan kesalahan yang mereka buat dengan jelas. Sampaikan hal tersebut dengan bahasa yang sederhana agar anak bisa memahami letak kesalahannya.

Tentunya kamu perlu menyesuaikan dengan usia anak, ya.

3. Hindari menggunakan kata-kata kasar

ilustrasi menjaga kulkas dari anak-anak (pexels.com/PNW Production)

Ingat, jangan pernah menggunakan kata-kata kasar ketika memarahi anak. Kata-kata kasar atau sarkastik bisa melukai perasaan anak dan membuatnya merasa rendah diri.

Ini juga supaya mereka tidak meniru kata-kata kasar dan gak pantas.

4. Gunakan nada suara tegas tapi tidak mengancam

ilustrasi marah pada anak (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Gunakan nada suara yang tegas, tetapi tidak terkesan mengancam. Nada tegas menunjukkan bahwa kamu serius, namun tetap tenang.

Ini akan membuat anak merasa lebih nyaman dan mau mendengarkan.

5. Fokus pada perilaku, bukan pada pribadi anak

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ketika menegur, fokuslah pada perilaku buruk yang mereka lakukan, bukan pada kepribadian anak. Contohnya begini, lebih baik mengatakan, “kamu gak boleh bohong,” daripada, “kamu pembohong.” Ini penting untuk menjaga rasa harga diri anak.

6. Ajak berdiskusi dan bertanya

ilustrasi mengajarkan anak untuk bersabar (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setelah memarahi, ajak anak berdiskusi untuk memahami alasan di balik tindakannya. Dengan bertanya, kamu bisa mengajak anak berpikir dan belajar bertanggung jawab atas tindakannya.

Biasanya, anak usia TK sudah mulai bisa diajak berdiskusi untuk hal-hal sederhana.

7. Berikan alternatif atau solusi

ilustrasi mengurus anak (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Sebenarnya, mendidik atau mengajari anak gak melulu harus dengan dimarahi. Alih-alih hanya marah, cobalah bantu anak untuk mencari solusi atau alternatif perilaku yang lebih baik.

Misalnya, jika mereka mengganggu adiknya, sarankan dia untuk bermain yang lebih aman dan menyenangkan.

8. Pastikan anak paham konsekuensi

ilustrasi marah pada anak (pexels.com/Monstera Production)

Setelah memarahi, beri tahu anak tentang konsekuensi dari tindakan yang salah. Namun, tetap hindari ancaman yang berlebihan agar tidak merusak mentalnya. Misalnya, katakan bahwa bermain gadget terlalu sering bisa menggangu kesehatan mata.

9. Tetap konsisten dengan aturan

ilustrasi memantau konten TikTok yang ditonton anak-anak (pexels.cok/August de Richelieu)

Cobalah untuk selalu konsisten pada aturan yang sudah kamu tetapkan. Jika kamu sering mengabaikan aturan tersebut, anak justru akan bingung dan tidak merasa disiplin itu penting. Pastikan kamu selalu konsisten terhadap aturan yang sudah dibuat agar anak belajar bertanggung jawab.

10. Hindari memarahi di depan orang lain

ilustrasi menasehati anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Usahakan untuk tidak memarahi anak di depan orang lain, apalagi di tempat umum. Hal ini bisa membuat anak merasa dipermalukan, yang berpotensi menimbulkan rasa minder atau bahkan trauma. Memarahi di tempat yang lebih privat akan membuat mereka lebih mudah menerima nasihat.

11. Ajari anak untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Elina Fairytale)

Setelah menjelaskan kesalahannya, ajari anak untuk meminta maaf dengan tulus. Ini membantu anak untuk memahami bahwa setiap kesalahan perlu diakui dan diperbaiki, bukan dihindari. Sikap ini penting diajarkan sejak dini agar terbentuk pribadi yang bertanggung jawab.

12. Tetap tunjukkan kasih sayang

ilustrasi kebersamaan ibu dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Jangan lupa bahwa tujuanmu memarahi anak adalah untuk mendidiknya. Setelah memarahi, tunjukkan kasih sayang kepada anak dengan cara memeluk atau mengajaknya bicara dengan lembut. Pastikan anak tahu bahwa kamu tetap menyayanginya dan tujuan menegur adalah agar dia menjadi pribadi yang lebih baik.

Memarahi anak dengan baik dan bijak akan membantu mereka belajar bertanggung jawab dan menghargai aturan. Dengan mengutamakan komunikasi yang baik, anak akan lebih memahami letak kesalahan dan tahu cara memperbaiki perilaku di masa depan. Tetaplah bersabar dalam menghadapi setiap kesalahan anak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us