Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Panjat Tebing Sumut Butuh Peralatan Standar untuk Persiapan PON 2024

Atlet panjat tebing Sumut saat berlatih hadapi PON 2024 (Dok.Istimewa)

Medan, IDN Times- Pengurus provinsi (Pengprov) Federasi Panjat Tebing Indonesia Sumatra Utara (FPTI Sumut) terkendala peralatan latihan yang tak memenuhi standar menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 mendatang. Untuk itu mereka pun tak berani menargetkan muluk-muluk.

Hal itu diungkap  Ketua Pengprov FPTI Sumut, drg Yerzy AR. Mereka menurunkan target dari 2 emas ke 1 emas.

"Awalnya kita sempat menargetkan perolehan 2 medali emas di PON XXI, namun kami kemudian menurunkannya menjadi 1 emas. Hal ini karena bantuan peralatan latihan yang pernah kami minta tak kunjung terpenuhi sampai sekarang,," ujar drg Yerzy AR.

1. Peralatan yang diminta belum dipenuhi

Atlet panjat tebing Sumut saat berlatih hadapi PON 2024 (Dok.Istimewa)

Diakuinya memang peralatan latihan panjat tebing cukup mahal. Seperti timer yang memenuhi standar mencapai ratusan juta rupiah. Namun akibatnya atlet  kesulitan berkompetisi secara maksimal karena sering membuat kesalahan atau foul saat mengikuti event-event nasional.

Selain itu FPTI Sumut juga mengeluhkan tak adanya auto belay atau alat pengaman otomatis. Mereka bahkan sudah mengajukannya sejak lama.

"Sudah ada dua tahun lah kita minta bantuan kekurangan peralatan ini, proposal sudah juga sudah diajukan, tapi sampai sekarang belum ada terpenuhi," ujar Yerzy AR.

2. Satu emas ditarget dari nomor speed mix classic

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sumut beberkan persiapan hadapi PON 2024 (Dok.Istimewa)

Untuk itu panjat tebing hanya ditarget meraih satu medali emas  dari nomor speed mix classic, dengan mengandalkan pasangan atlet Arya Michael dan Siti Nurnabila. Meskipun mereka belum pernah meraih prestasi nasional.

Diakuinya perkembangan atletnya selama di Pelatda dinilai menjanjikan. “Kalau prestasi mereka pada event nasional, memang belum ada. Namun, kami yakin dengan kemajuan mereka tunjukkan di Pelatda,” ujar pelatih Panjat tebing Sumut, Hendra.

Sebenarnya mereka menargetkan emas juga di nomor Speed WR. Namun karena tak ada timer yang memenuhi standar atlet sulit beradaptasi.

"Namun kendalanya karena tidak biasa berlatih dengan timer yang memenuhi standart atlet kita sulit beradaptasi dan sering foul saat bertanding di kejuaraan yang berlevel nasional, ya akhirnya kita hanya menargetkan emas dari speed mix classic," kata Hendra.

Hendra sendiri sebenarnya masih berstatus atlet Kaltim. Namun ia terpanggil untuk menangani tim Pelatda Sumut. “Saya sebenarnya masih berstatus atlet Kaltim, namun terpanggil untuk membela nama baik daerah sendiri, maka saya memutuskan kembali ke Sumut sebagai pelatih,” ungkapnya.

3. Pelatda diperkuat 9 atlet

Atlet panjat tebing Sumut saat berlatih di Stadion Mini Pancing hadapi PON 2024 (Dok.Istimewa)

Sekum FPTI Sumut Ronny Suganda menjelaskan saat ini, ada 5 atlet putra dan 4 atlet putra yang menjalani Pelatda jangka panjang PON 2024.
Sebelumnya ada 10 atlet, namun 1 atlet putra tereliminasi kalah tes fisik.Sebenarnya, Sumut sebagai tuan rumah mendapat kuota 16 atlet.

Namun, FPTI Sumut kesulitan mencari atlet berkompeten mampu bersaing di tingkat nasional. Yerzy AR beralasan, karena kompetisi yang digelar belakangan sempat minim, terutama saat pandemi Covid.

FPTI Sumut kini memusatkan Pelatda di area Stadion Mini Jalan Pancing, sedangkan latihan fisik di Lapangan Benteng dan perguruan Gajah Mada Medan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us