10 Plus dan Minus Kompor Induksi, Bisa Memasak Lebih Cepat

Kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk merenovasi dapur dan mengganti kompormu, artikel ini patut kamu simak. Kamu mungkin galau, mana diantara tiga macam kompor: gas, listrik, dan induksi, untuk kamu pakai.
Sebelum membahas lebih lanjut, kamu perlu tahu apa itu kompor induksi. Kompor induksi adalah kompor yang menggunakan energi elektromagnetik untuk menghasilkan panas di dalam panci dan wajan.
Berbeda dengan kompor listrik yang harus memanaskan kawat terlebih dahulu, kompor induksi langsung memanaskan panci tanpa perantara pelepasan energi. Ini terjadi karena bagian bawah panci menempel langsung ke permukaan kompor induksi.
Saat peralatan masak diletakkan di atas permukaan kaca, magnet di bawah kaca akan terpicu, sehingga terjadi gesekan dan panas.
Setiap teknologi, pasti ada plus minusnya. Begitu pula dengan teknologi kompor induksi. Nah, sebelum membelinya, berikut beberapa uraian mengenai kekurangan dan kelebihan kompor induksi. Simak, ya.
1. Memasak lebih cepat karena penggunaan energi lebih efisien

Dilansir New York Times, untuk merebus 1,5 liter air menggunakan kompor induksi dibutuhkan waktu 4 menit saja untuk mendidih. Sedangkan dengan kompor gas, dibutuhkan waktu sekitar 6 menit.
Hal ini menunjukkan bahwa kompor induksi dapat memasak lebih cepat karena proses transfer energi yang lebih efisien. Kompor induksi memakai energi hingga 85 persen. Hanya 15 persen listrik terbuang sia-sia. Sedangkan kompor gas hanya memakai energi sekitar 32 persen, ini berarti hampir 70 persen energi gas potensial terbuang sia-sia.
2. Temperatur dan waktu bisa diatur otomatis

Kompor induksi biasanya sudah dilengkapi dengan fitur pengaturan temperatur dan waktu memasak. Kamu bisa masak dengan mengatur temperatur secara presisi sesuai dengan buku resep para chef.
Dengan demikian, hasil masakan akan selalu konsisten. Kompor ini juga bisa otomatis mematikan daya sesuai dengan jadwal waktu yang sudah kamu atur. Anti gosong, deh!
3. Lebih mudah dibersihkan

Karena permukaan kompor induksi berbahan keramik berlapis kaca, maka permukaan halusnya akan lebih mudah dibersihkan. Permukaannya yang rata tanpa cekungan layaknya kompor gas, tentu dapat dibersihkan dengan hanya mengelapnya. Selamat tinggal kompor berminyak!
4. Dirancang lebih aman

Kompor induksi relatif lebih aman karena tidak menggunakan api yang berkobar. Ia hanya akan memanaskan panci tanpa membuat permukaan di sekitarnya menjadi panas. Jika panci tidak diletakkan di atas lingkaran kompor, maka kompor tidak akan dapat menyala meskipun tombol 'On' sudah ditekan.
Kompor juga akan otomatis memutus aliran listrik jika elemen pada permukaan kompor mencapai suhu abnormal. Bahkan, beberapa tipe smart stove atau kompor pintar sudah dilengkapi dengan Wi-Fi, jadi kamu bisa mematikannya jarak jauh.
5. Tidak menimbulkan polusi di dalam rumah

Kompor induksi tidak menghasilkan gas buangan seperti CO2 dan metana. Untuk kesehatan, kompor induksi lebih ramah bagi orang-orang yang sensitif atau penderita asma. Bahkan, di beberapa negara bagian di Amerika, dapur yang menggunakan kompor listrik tidak diwajibkan untuk memiliki cooker hood atau cerobong asap.
Ini berbeda dengan kompor gas dan listrik konvensional yang diharuskan memiliki cerobong untuk gas buangan.
6. Biaya pembelian unit lebih mahal

Jika dibandingkan dengan kompor gas dan kompor listrik, kompor induksi dibanderol dengan harga lebih tinggi. Maka tak heran, kompor ini dilabeli sebagai barang mewah.
Satu unit kompor tanam induksi dengan kualitas high-end memiliki rentang harga Rp10-50 juta/unit. Untuk kelas menengah, kita dapat menemukan kompor induksi seharga Rp2-10 juta/unit. Label harga ini tergantung dari kapasitas memasak, teknologi yang digunakan, material, serta popularitas merek tertentu.
7. Harus menggunakan alat masak logam

Jika kamu sudah memiliki set alat masak yang berbahan stainless steel, maka kamu perlu menggantinya jika ingin beralih ke kompor induksi. Alat masak berbahan stainless steel terdiri dari beberapa campuran logam seperti aluminium dan nikel yang tidak cocok untuk sistem magnetik. Investasikan uangmu untuk membeli peralatan masak berbahan logam seperti besi dan tembaga yang dapat digunakan pada kompor induksi.
Jika bingung memilih peralatan masak yang kompatibel, untuk mudahnya, belilah alat masak dengan kode induction safe.
8. Sedikit berisik

Kompor induksi mengeluarkan sedikit bunyi dengung ketika sedang beroperasi. Bunyi dengung ini berasal dari hasil energi tinggi yang ditransfer dari kumparan ke panci.
Suara mendengung ini timbul tenggelam saat kamu mengecilkan api atau menambahkan makanan ke panci atau wajan. Bagi sebagian orang hal ini dianggap mengganggu, namun sebagian lagi bahkan tidak menghiraukannya.
9. Kehilangan sensasi masak menggunakan api

Bagi orang yang terbiasa menggunakan kompor gas dengan api berkobar, menggunakan kompor induksi mungkin kurang berkesan. Apalagi untuk gaya memasak chinese food, aroma asap diperlukan sebagai ciri khas rasa masakan. Sebenarnya kamu bisa saja mengakalinya.
Untuk menambahkan aroma asap, kamu bisa memasak makanan seperti biasa di kompor induksi. Lalu untuk menambah aroma asap, gunakan blow torch.
10. Tagihan listrik melonjak

Satu unit kompor induksi berkualitas baik membutuhkan daya bervariasi antara 700-2000 Watt. Tagihan listrik sudah pasti melonjak jika kamu baru saja beralih dari kompor gas ke induksi.
Karena biaya untuk membeli gas isi ulang akan dibebankan ke tagihan listrik. Namun, jika dilihat dari efisiensi penggunaan energi yang dihasilkan oleh kompor induksi, biaya operasional memasak kemungkinan lebih murah dibandingkan dengan memasak menggunakan kompor gas.
Demikian penjabaran plus dan minus kompor induksi. Secara garis besar, kompor induksi merupakan pilihan yang lebih aman dan nyaman dalam memasak. Namun, biaya untuk pembeliannya dapat menjadi salah satu faktor kendala terbesar. Apakah kompor induksi worth to buy? Bagaimana menurutmu?