Vaksin untuk ASF Sudah Mulai Ditemukan, Tren Kematian Babi Menurun

Menteri Pertanian pastikan ASF hanya ada di Sumut

Serdang Bedagai, IDN Times – Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo memastikan tren kematian babi karena African Swine fever (ASF) terus menurun. Upaya biosecurity dianggap sukses menekan angka kematian.

Data teranyar menyebut, babi yang mati karena ASF di Sumut berada di angka 47 ribu ekor. ASF membuat para peternak babi resah. Mereka terancam bangkrut. Bahkan beberapa waktu lalu, ribuan massa di Kota Medan menggelar unjuk rasa. Menuntut penanganan virus ASF.

1. Syahrul sebut sudah ada vaksin yang mulai ditemukan untuk ASF

Vaksin untuk ASF Sudah Mulai Ditemukan, Tren Kematian Babi MenurunMassa #savebabi saat menggelar unjuk rasa di DPRD Kota Medan beberapa waktu lalu (IDN Times/Prayugo Utomo)

Para peternak semakin khawatir. Karena vaksin untuk ASF belum ditemukan. Namun, mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu mengatakan pihaknya tengah menyiapkan vaksin untuk ASF.

“Sekarang vaksin yang kita siapkan secara nasional mulai kita temukan dan kita uji cobakan. Tidak ada pemusnahan totally. Tapi biosecurity nya diperketat,” ujar Syahrul Limpo di Serdang Bedagai, Kamis (20/2).

Baca Juga: Gubernur Edy: Lebih Baik Dukung Lyodra Ginting daripada Demo Soal Babi

2. Pastikan ASF hanya ada di Sumut

Vaksin untuk ASF Sudah Mulai Ditemukan, Tren Kematian Babi MenurunMassa Save Babi berunjuk rasa di depan DPRD Sumut, Senin (10/2). Mereka meminta Presiden Joko Widodo menanggulangi wabah itu secepatnya (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jumlah babi yang mati di Sumut tersebar di 21 kabupaten. Syahrul pun memastikan jika ASF hanya menyerang babi di Sumut. “Jadi masalah flu babi itu hanya ada di Sumut. Dan trennya menurun,” ujar Syahrul.

3. Sterilisasi harus bisa memulihkan perekonomian peternak

Vaksin untuk ASF Sudah Mulai Ditemukan, Tren Kematian Babi MenurunMassa Save Babi berunjuk rasa di depan DPRD Sumut, Senin (10/2). Mereka meminta Presiden Joko Widodo menanggulangi wabah itu secepatnya (IDN Times/Prayugo Utomo)

Syahrul mengatakan jika peternakan babi selain di Sumatera Utara aman. Tren kematian babi di Sumut pun semakin menurun.

“Tentu kita berharap, kalau sterilisasinya sudah bisa dilakukan, maka intervensi menghadirkan ternak itu lebih baik dengan manajemen yang tertata tentu akan memulihkan perekonomian masyarakat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, selain di Sumut kematian babi juga terjadi di Provinsi Bali. Hingga sekarang, tercatat ribuan bali yang mati di sana.

Baca Juga: Demo #SaveBabi di Sumut, Boasa: Dari Babi Banyak yang Jadi Jenderal

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya