Uang Pemprov Sumut Raib, Anggota DPRD: Alasannya Gak Masuk Akal

Pemprov dianggap membuat narasi yang mencurigakan

Medan, IDN Times - Raibnya Rp1,67 miliar milik Pemprov Sumatera Utara, Senin (9/9) masih menuai tanda tanya. Mulai dari kronologi kasus yang belum lengkap dijelaskan, hingga klarifikasi yang dinilai sangat terlambat dilakukan Pemprov Sumut.

Komentar pun berdatangan dari berbagai lini. Salah satunya dari Sutrisno Pangaribuan. Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan.

Menurut Sutrisno banyak kejanggalan yang terjadi dalam kasus kehilangan itu. Bahkan Sutrisno mempertanyakan, kenapa uang itu diambil berbarengan dengan berlangsungnya Rapat Paripurna pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P).

“Tentu kita prihatin, namun sayangnya ini terjadi saat kita tak lagi mengenal sistem pembayaran tunai. Kejadian ini adalah salah satu yang dihindari sebenarnya dalam pembayaran tunai,” kata Sutrisno kepada IDN Times, Rabu (11/9) petang.

1. Kejanggalan dilihat dari lambannya klarifikasi Pemprov Sumut, sampai gubernur pun tidak tahu

Uang Pemprov Sumut Raib, Anggota DPRD: Alasannya Gak Masuk AkalIDN Times/Prayugo Utomo

Sutrisno pun mempertanyakan, kenapa Pemprov Sumut juga terlalu lamban memberikan informasi atau klarifikasi. Bahkan Gubernur Edy Rahmayadi juga belum mengetahui kabar itu, saat awak media mempertanyakan keesokan harinya.

“Kenapa baru menggelar konferensi pers keesokan harinya. Mereka kan punya Biro Humas nih. Apakah mereka (Biro Humas) butuh satu malam untuk mengarang cerita,” ungkap Sutrisno.

Kondisi ini justru menuai polemik baru. Karena Gubernur selaku pucuk pimpinan seharusnya sudah mengetahui kejadian itu.

“Ini kan bukan uang orang per orang. Ini kan uang Pemprov Sumut yang penanggung jawabnya adalah gubernur. Kok malah besoknya. Bahkan sampai besok gubernur selaku penanggungjawab pemerintahan, menyatakan tidak tahu. Ini apakah gubernur yang tidak mau tahu, gubernur sedang berbohong atau sedang ditutup-tutupi kepada gubernur informasinya,” ungkap mantan Aktivis GMKI itu.

2. Narasi yang dimunculkan Pemprov Sumut malah menuai kecurigaan baru

Uang Pemprov Sumut Raib, Anggota DPRD: Alasannya Gak Masuk AkalPixabay

Harusnya, kata Sutrisno, kejadian itu langsung dilaporkan kepada Edy Rahmayadi. Bukan malah membangun narasi yang berpotensi menuai polemik baru.

“Jawaban-jawaban mereka dan upaya mereka membangun narasi membuat kita semakin curiga. Misalnya begini, sumber uang kan jelas dari Bank Sumut. Kalau tujuannya ke kantor gubernur, begitu mereka sampai, bawa uangnya ke kantor gubernur. Bukan malah ditinggalkan di mobil,” tukasnya.

Atau malah, uang itu ditujukan ke tempat lainnya. Padahal, jika dibawa ke Kantor Gubernur, keamanannya lebih terjamin.

“Makanya kalau tujuannya ke kantor gubernur, mereka kan bisa buat penjelasan. Nah kalau proses distribusinya di kantor gubernur bisa mereka membangun narasi kalau itu honor. Tapi kalau itu misalnya hanya berhenti saja, berarti kantor gubernur bukan tujuan akhir uang itu,” ujarnya.

3. Kenapa terlalu berani meninggalkan uang miliaran di dalam mobil

Uang Pemprov Sumut Raib, Anggota DPRD: Alasannya Gak Masuk AkalANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Sutrisno juga mempertanyakan kenapa uang itu ditinggalkan di dalam mobil dengan alasan untuk melakukan absensi dan salat.

“Ini kan alasan yang sangat tidak masuk akal. Kan bisa bergantian salat. Agar uang ini bisa aman. Berarti mereka berdua dengan sengaja membuat cerita seperti hilang. Tetapi kita kan tidak boleh membuat dugaan dugaan karena juga polisi kan sudah mengatakan akan mengusut,” ujarnya.

Bagi Sutrisno, kasus itu tidak hanya janggal. Tetapi sangat tidak masuk akal. Karena jika diurai satu per satu, malah menuai banyak polemik baru.

“Mudah saja mengujinya, apakah tahun lalu ketika membayar Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) itu dilakukan dengan hal yang sama tidak?. Kenapa pembagian honor itu berdekatan dengan rapat paripurna? Apakah pembayaran honor itu untuk kebutuhan TAPD dalam membahas APBD. Ini kan hal-hal yang kalau kita bahas nanti akan melebar kemana-mana,” terangnya.

“Jangan sampai nanti untuk merasionalisasi hal ini, muncul hal-hal yang di luar dari kejadiannya. Dan muncul lagi pidana-pidana baru, misalnya siapa naratornya siapa yang mengarang cerita,” bebernya.

4. Wagub Musa Rajekshah minta inspektorat lakukan pemeriksaan internal

Uang Pemprov Sumut Raib, Anggota DPRD: Alasannya Gak Masuk AkalIDN Times/Doni Hermawan

Dalam keterangan persnya, Wagub Musa Rajekshah mengungkapkan kekecewaan terkait kasus raibnya uang itu. Detil uang yang hilang sebanyak Rp1.672.985.500.

Laki-laki yang akrab disapa Ijeck itu meminta inspektorat untuk melakukan pemeriksaan internal.

“Saya minta inspektorat segera bertindak. Sehingga semuanya menjadi terang dan dapat menjadi pelajaran ke depannya,” ungkap Ijeck.

Lasro Marbun, Inspektur Provinsi Sumatera Utara menyampaikan saat ini Inspektorat sedang melakukan pemeriksaan terhadap kejadian kehilangan uang tunai  dimaksud.

Inspektorat akan memeriksa  pihak yang terkait dengan kejadian tersebut. Pemeriksaan akan dilakukan secara profesional, obyektif, komprehensif dan legal terkait aspek formal dan materil, sebab akibat dari kejadian.

“Hasil pemeriksaan akan dilaporkan kepada Pimpinan. Sesuai hasil pemeriksaan akan ada konsekuensi bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” katanya.

5. Pemprov enggan beberkan detail kejadian

Uang Pemprov Sumut Raib, Anggota DPRD: Alasannya Gak Masuk Akalholidify.com

Sebelumnya, Kabag Humas Pemprov Sumut Muhammad Ikhsan mengatakan, setelah tiba dari Bank Sumut, mobil yang berisi uang itu diparkirkan di pelataran Kantor oleh Staff Pembantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Muhammad Aldi Budianto dan pegawai honorer Indrawan Ginting.

Kemudian mereka masuk ke dalam kantor untuk melakukan absensi. Uang itu tidak ikut dibawa. Ada rentang waktu yang lama saat Aldi mengabsen dan dia keluar dari Kantor Gubernur. Dia baru keluar dari kantor sekira pukul 17.00 WIB dan tas berisi uang dalam mobil sudah raib.

“Mobil sampai di parkiran (Kantor Gubernur) pada pukul 15.40 WIB,” kata M Ikhsan, Selasa (10/9) petang.

Ikhsan juga enggan menjawab saat ditanyai kenapa Aldi terlalu berani meninggalkan uang di dalam mobil. “Itu biar alasan dia saat menjawab dengan pihak kepolisian,” pungkasnya.

Ikhsan memang mengakui jika saat mengambil uang itu sama sekali tidak ada pengawalan oleh petugas keamanan.

Kasus ini sudah dilaporkan kepolisian. Polda Sumut juga akan mengusut kasus itu secara profesional.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya