Satwa Terus Mati, Wali Kota Bobby Sebut Belum Tutup Medan Zoo

Klaim sudah ada beberapa investor untuk pembenahan

Medan, IDN Times – Kondisi Taman Margasatwa Medan atau Medan Zoo kian memburuk. Seperti tempat menunggu ajal, satwa di sana terus bermatian.

Teranyar, satu harimau benggala bernama penanda Wesa mati. Menyusul dua harimau sumatra dan satu benggala lainnya yang mati dalam tiga bulan berturut-turut. Tidak hanya harimau, penghuni Medan Zoo lainnya juga dikabarkan mati. Beberapa juga diduga sakit.

Publik sempat mendapat kabar bahwa Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution sudah menutup Medan Zoo dari kunjungan publik. Namun kabar itu nyatanya dibantah Bobby.

1. Bobby hanya menyebut akan menutup Medan Zoo

Satwa Terus Mati, Wali Kota Bobby Sebut Belum Tutup Medan ZooSuasana Medan Zoo (IDN Times/Indah Permata Sari)

Bobby membantah jika pihaknya disebut sudah menutup Medan Zoo. Kata dia, proses penutupan itu belum dilakukan.

“Yang bilang sudah ditutup siapa? Saya hanya menyampaikan Medan Zoo akan kita tutup. Akan kita tutup untuk kita renovasi. Selama masa renovasi hewanya di kemanakan? Hewanya taruh di mana? Siapa yang mengurus? Nah ini nanti akan kita jelaskan, kan saya bilang gitu,” katanya.

Baca Juga: Influencer Berikan Tempat Simpan Makanan Satwa untuk Medan Zoo

2. Bobby mengakui soal faktor memburuknya Medan Zoo

Satwa Terus Mati, Wali Kota Bobby Sebut Belum Tutup Medan ZooHarimau Sumatra di Medan Zoo. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Bobby juga tidak ingin disebut mengelak dalam kondisi buruknya Medan Zoo. Kata dia, kondisi ini dipicu banyak faktor. Misalnya, soal kematian harimau, kata Bobby publik juga harus melihat penyebab kematian itu secara keseluruhan. Harimau yang mati rata – rata berusia belasan tahun. Sementara kata Bobby, usia harimau di alam bebas bisa sampai 15 tahun.

“Ya kalau dikurung itu 15 sampai 20 tahun. Nah umur Harimau yang ada yang terakhir mati itu kurang lebih 19 tahun. Ya Kita juga harus bisa lihat fakta fakta seperti itu. Tapi saya bukan mau bilang, karena sudah tua, ini mati. Pasti ada komponen-komponen kesalahannya,” katanya.

Bobby tidak menampik jika kondisi manajemen Medan Zoo juga menjadi faktor memburuknya kualitas pengelolaan destinasi wisata itu.

“Makanya saya bilang kita harus lihat semuanya komprehensif. Saya nggak mau lihat hanya sepenggal-sepenggal. Penyelesaiannya juga kita bilang komprehensif,” kata Bobby.

3. Pembenahan infrastruktur diklaim Bobby mulai Februari 2024

Satwa Terus Mati, Wali Kota Bobby Sebut Belum Tutup Medan ZooSuasana Medan Zoo (IDN Times/Indah Permata Sari)

Kata Bobby, saat ini pihaknya sudah mendapat beberapa investor untuk melakukan pengembangan Medan Zoo. Termasuk investasi dari RANS Entertainment milik Raffi Ahmad yang sempat tertunda beberapa waktu lalu. Pembenahan rencananya akan dimulai Februari 2024.

“Target kita memang di 2024 ini Ini harus benar-benar terlaksana,” kata Bobby.

Bobby juga kembali menegaskan bahwa Pemko Medan tidak akan melakukan penyertaan modal dalam merenovasi unit usaha PUD Pembangunan Medan itu.

Pernyataan Bobby soal akan menutup Medan Zoo menjadi pertanyaan di kalangan pegiat. Pegiat lingkungan Regina Septiarini Safri, Bobby tidak memberikan keterangan yang jelas terkait penutupan Medan Zoo. Karena, menurut Rere –sapaan akrabnya--, harusnya Pemko Medan bisa mengambil langkah cepat. Terutama upaya penyelamatan satwanya.

“Kondisi Medan Zoo ini menurut kami sudah darurat. Tapi kenapa seolah tidak ada langkah konkret dari Pemko Medan. Kalau memang akan ditutup, kapan waktunya. Jangan membuat pernyataan yang justru membuat pertanyaan kepada publik. Apakah menunggu kematian terus terjadi,” kata Rere, Senin malam.

Rere juga menyayangkan sejumlah kematian yang terjadi di Medan Zoo. Dia mempertanyakan, bagaimana selama ini manajemen Medan Zoo menjamin kesejahteraan satwa yang ada di dalamnya.

“Medan Zoo yang harusnya menjadi tempat pendidikan tentang satwa bagi warga, malah mempertontonkan kematian demi kematian. Ini kondisi yang miris. Lembaga yang seharusnya mengerti soal konservasi, malah seolah menjadi tempat menanti ajal bagi satwa,” kata Rere.

Kematian demi kematian satwa menjadi cermin buruk pengelolaan Medan Zoo sebagai salah satu lembaga konservasi di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Para pegiat santer menyuarakan agar Pemko Medan menutup Medan Zoo. Termasuk mengkritik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut sebagai otoritas berwenang.

“Bagaimana hasil evaluasinya. Kalau memang tidak layak, cabut saja izin LK nya. Jangan sampai terkesan ada pembiaran,” pungkasnya.

Terpisah, BBKSDA  Sumut yang dikonfirmasi ihwal kondisi Medan Zoo belum memberikan jawaban. IDN Times sudah mencoba menghubungi Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sumut Fifin Nopiansyah, tidak menjawab panggilan telepon. Begitu juga dengan Kepala BBKSDA Sumut Rudianto Saragih Napitu.

Baca Juga: Resmikan 2 UPT Damkar, Wali Kota Bobby Berharap Respon Cepat Warga

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya