Medan, IDN Times - Kasus operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Eldin menjadi tersangka masih terus berlanjut. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat hingga hari ini.

Tim penyidik KPK memeriksa mereka di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Pemeriksaan digelar sejak pukul 09.00 WIB.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan selain memeriksa sejumlah pejabat, mereka juga melakukan penggeledahan di rumah pengusaha yang juga anggota DPRD Sumut, Akbar Himawan Buchari. Namun Febri belum mengungkapkan mendetail apa kaitan Akbar dengan kasus itu.

"Hari ini KPK melakukan geledah di Rumah Akbar Himawan Buchari yang berlokasi di Jalan D.I. Panjaitan Nomor 142, Medan. Penggeledahan masih berlangsung," kata Febri melalui keterangan resminya, Kamis (31/10).

Febri juga menjelaskan saat ini pihaknya sudah memeriksa sembilan orang saksi. Hari ini pemeriksaan lanjutan dilakukan ke sejumlah pejabat.

Selain itu, KPK juga memanggil dua anak Eldin, Rania Kamila dan Rendy Erdiansyah yang merupakan anggota DPRD Medan.

Sementara saksi lainnya yang diperiksa antara lain; Kadis Koperasi Kota Medan Edliaty, Sopir Wali Kota Medan Medan Junaidi, Kadis Ketenaga Kerjaan Kota Medan Hannalore Simanjuntak, Kadis Perdagangan Kota Medan Dammikrot, Kabid Tata Kelola Air Dan Drainase Perkotaan Dinas PU Kota Medan Irizfan Juliardy Hutasuhut, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Medan Qamarul Fattah serta Kadis Ketahanan Pangan Kota Medan Emilia Lubis.

Di Kejati Sumut, satu persatu para pejabat masuk. Rendy juga sudah berada di dalam Kejati Sumut.

Sebelumnya, KPK sudah menetapkan tiga tersangka kasus dugaan suap wali Kota Medan. Mereka adalah Wali Kota Dzulmi Eldin, Kepala Dinas PU Kota Medan Isa Ansyari dan Kepala Sub Bagian Protokoler Kota Medan Syamsul Fitri Siregar.

Baca Juga: 7 Pejabat Pemko Medan Diperiksa KPK, Diduga Terkait OTT Wali Kota