Kasus Meninggalnya Pasien, Ombudsman: RS Pirngadi Maladministrasi

RSUD Pirngadi tidak lakukan kalibrasi alat sejak 2018

Medan, IDN Times – Kasus meninggalnya pasien berinisial K (60) di RSUD Pirngadi Medan menjadi perhatian Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara. Sebelumnya dikabarkan, penyebab kematian pada pasien diduga karena tabung oksigen yang kosong.

Ombudsman menelusuri kasus itu. Hasilnya, mereka menemukan malaadministrasi di RSUD Pirngadi. Soal maladministrasi itu dituangkan Ombudsman dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LAHP). Ombudsman pun sudah menyerahkan LAHP itu langsung kepada Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Jumat (11/6/2021).

‎"Kami menemukan maladministrasi dalam kasus meninggalnya pasien yang diduga akibat tabung kosong," ungkap Kepala Ombudsman RI Sumut Abyadi Siregar.

1. RSUD Pirngadi tidak pernah kalibrasi regulator oksigen sejak 2018

Kasus Meninggalnya Pasien, Ombudsman: RS Pirngadi Maladministrasifreepik.com/teksomolika

Abyadi menjelaskan, pihaknya tidak masuk dalam materi soal penyebab kematian pasien. Namun mereka menyoroti soal kelayakan dalam pelayanan rumah sakit milik Pemko Medan itu. Pihaknya menilai, peralatan yang digunakan sudah tidak layak dan minim perawatan.

"Dari hasil pemeriksaan kami ternyata tidak pernah dilakukan kalibrasi atau uji terhadap regulator atau flow meter tabung oksigen, yang digunakan sejak tahun 2018 sampai 2021 ini," sebut Abyadi.

Abyadi menjelaskan meski di tahun 2021, sudah diajukan proses pengujian atau kalibrasi terhadap alat medis di RSUD dr Pirngadi Medan. Tapi, pengujian itu tidak untuk regulator atau flow meter tabung oksigen.

"Hal Ini, menjadi penting karena kalibrasi atau uji alat kesehatan. Jadi unsur penting dalam keselamatan pasien ketika ditangani di setiap rumah sakit. Ini salah satu jadi temuan kita," ungkap Abyadi.

Baca Juga: Sidak RSU Pirngadi, Aulia: Tolong Dicek Obat-obat yang Kedaluwarsa Itu

2. Ombudsman minta RSUD Pirngadi segera perbaiki peralatan medis

Kasus Meninggalnya Pasien, Ombudsman: RS Pirngadi MaladministrasiIlustrasi petugas medis memeriksa kondisi pasien virus corona menggunakan APD. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Dalam LAHP-nya, Ombudsman meminta manajemen RSUD Pirngadi memperbaiki peralatan medisnya. Sehingga insiden pasien meninggal diduga karena tabung kosong tidak terjadi lagi. RSUD Pirngadi harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

"Kemudian kita sampaikan saran ke Pemko Medan dan direktur untuk melakukan proses perbaikan ke depan," ungkap Abyadi.

3. Wali Kota Medan janji bakal perbaiki layana RSUD Pirngadi Medan

Kasus Meninggalnya Pasien, Ombudsman: RS Pirngadi MaladministrasiPasien COVID-19 kemalingan di RS Pirngadi Medan (Dok.IDN Times/CCTV RS Pirngadi)

Sementara itu, Wali Kota Bobby mengatakan jika LAHP Ombudsman akan menjadi catatannya. Pihaknya akan melakukan perbaikan pada layanan medis di sana.

"Ini harus bisa, mulai dari sarana prasarana, pelayanan, SDM, bahkan fasilitas dan alat kesehatan. Anggaran yang dimiliki jangan dibuang secara tak berguna. Kekurangan dilihat, kalau di SDM, anggaran difokuskan kesana, kalau alat kesehatan, fokus kesana. Bagaimana fasilitas bisa diperbaiki," kata Bobby Nasution.

"Janji kami kedepan, apapun yang akan memperbaiki RSUD Pirngadi, saya selaku Wali Kota Medan akan, mengambil langkah untuk memperbaiki RSUD Pirngadi," sebut menantu Presiden Joko Widodo itu.

Sebelumnya diberitakan, keributan terjadi antara keluarga pasien dan tenaga medis di RSUD Pirngadi Medan. Mereka protes dengan Nakes yang membawa tabung oksigen diduga kosong. Peristiwa ini viral di media sosial. Saat itu kondisi pasien sedang darurat. Hingga akhirnya pasien itu meninggal dunia.

Baca Juga: Kronologis Pasien Meninggal Diduga Akibat Oksigen Kosong di Pirngadi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya