Cerita Dedi, Jurnalis dengan 'Helm' Ember saat Liput Demo yang Ricuh

Ember oranye nyentrik jadi viral di medsos

Medan, IDN Times - Kerusuhan pecah saat unjuk rasa mahasiswa di DPRD Sumut, Selasa (24/9) petang. Namun di balik rusuhnya unjuk rasa menolak sejumlah undang-undang yang dianggap ngawur itu, terselip kisah lain di kalangan jurnalis.

Seorang jurnalis televisi swasta menjadi buah bibir netizen. Karena di tengah kericuhan, penampilannya nyentrik.

Adalah Dedi Rizki Ginting. Dia menjadi perbincangan karena aksinya meliput yang cukup berani masuk ke tengah kerusuhan. Namun yang paling menarik adalah alat yang dipakainya.

Dia menjadikan sebuah ember oranye menjadi pelindung kepala. Padahal saat itu jutnalis lainnya siaga menggunakan helm.

Foto-foto Dedi yang berember oranye sontak viral. Banyak yang mengapresiasinya. Karena demi mengejar momen, ember pun dipakai untuk berlindung.

Karena saat itu situasi benar-benar kacau. Barisan polisi dihujani batu oleh massa. Dibalas tembakan gas air mata dari polisi.

Sesekali Dedi berada satu barisan dengan polisi. Sambil mengangkat kamera dari ponselnya. Tangan kirinya memegangi helm.

Kata Dedi, dia juga spontan mengambil ember. Karena dia tak menyangka suasana bakal sericuh itu.

“Terpaksa disambar ember itu. Karena mau ambil helm di sepeda motor, lokasinya agak jauh,” ungkap Dedi, Rabu (25/9).

Konon kabarnya, ember itu adalah milik pedagang kaki lima yang ada di depan DPRD Sumut.

“Pakai ember biar kepalaku aman dan tidak terkena batu," kata Dedi.

Sebelumnya diberitakan, 55 orang massa ditangkap karena bentrokan itu. Tujuh diantaranya dikabarkan sempat dibawa ke rumah sakit. Tiga orang polisi juga dikabarkan luka-luka.

Dalam unjuk rasa tersebut, massa menolak revisi UU KPK, RKUHP, RUU PAS dan lainnya. Massa juga mendesak pemerintah menghukum korporasi penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Baca Juga: Cerita Redita, Pedagang yang Biasa Mengais Rezeki di Aksi-aksi Demo

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya