Harga Cabai di Sumut Masih 'Pedas', Pasar Murah Disebut Jadi Solusi

Cabai merah sumbang inflasi cukup besar

Medan, IDN Times – Harga cabai merah melambung tinggi dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan harga cabai merah di Kota Medan sempat menyentuh Rp100 ribu per Kg. Harga sempat turun di angka Rp80 ribu per kilogram.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memerintahkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menggelar operasi pasar murah di sejumlah titik.

1. BUMD akan koordinasi dengan BUMDes pasok cabai

Harga Cabai di Sumut Masih 'Pedas', Pasar Murah Disebut Jadi Solusicabai merah (pexels.com/Artem Beliaikin)

Pemprov Sumut nantinya  akan memasok cabai dari lokasi produksi di Kabupaten Karo melalui BUMDes. Adapun BUMD yang menggelar Pasar Murah tersebut yakni PD Aneka Industri dan Jasa (AIJ) dengan dukungan seluruh BUMD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut lainnya.

Dari lokasi pembelian langsung di Kabupaten Karo, PD AIJ membawa dan menjualnya di sejumlah titik di Kota Medan, seperti kawasan Medan Helvetia, Petisah, Pulo Brayan, Medan Selayang, Medan Johor, Setia Budi serta di PRSU.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Komoditas Pangan Alami Kenaikan Harga 

2. Pemprov akan lakukan subsidi untuk tekan harga

Harga Cabai di Sumut Masih 'Pedas', Pasar Murah Disebut Jadi Solusiilustrasi cabai merah (unsplash.com/Elle Hughes)

Dalam Operasi Pasar Murah ini, Pemprov Sumut memberikan subsidi harga komoditi cabai merah sehingga lebih murah dari biasanya. Sekaligus juga untuk menambah jumlah pasokan di beberapa pasar agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkannya bahan pokok ini.

Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait menjelaskan bahwa pasar murah akan terus berlangsung seiring tingginya angka inflasi pada Juni 2022 mencapai 4,18 persen. Dan cabai merah menjadi penyumbang andil terbesar kondisi tersebut, dimana kondisi ini menjadi perhatian pemerintah untuk mengupayakan agar tidak terjadi gejolak.

“Pemerintah Provinsi Sunatera Utara akan terus memerhatikan tata kelola cabai agar tidak ada gejolak setiap saat, dengan cara membangun pola tanam di sektor hulu sekaligus juga membangun kemitraan. Sehingga terwujud kontrak pertanian antara petani cabai dengan BUMD Sumut,” kata Naslindo, Jumat (1/7/2022).

3. Pemprov konsultasi dengan pusat penelitian cari solusi kelangkaan cabai

Harga Cabai di Sumut Masih 'Pedas', Pasar Murah Disebut Jadi SolusiHarga cabai merah di Aceh (IDN Times/Saifullah)

Mekanisme tersebut, kata Naslindo, akan menimbulkan kepastian harga dan jumlah pasokan untuk meredam tingginya harga cabai merah. Termasuk juga mengatasi kendala berupa anomali cuaca (tidak menentu).

“Kami sedang berkonsultasi dengan pusat penelitian untuk bisa dicarikan jalan keluar, apakah ada teknologi yang bisa mengatasi anomali cuaca. Secara permanen, bagaimana meningkatkan produksi,” sebut Naslindo.

Melalui peningkatan produksi itu katanya, sekalipun ada permintaan cabai merah dari luar provinsi, maka Sumut tidak akan kekurangan pasokan. Sehingga konsumsinya tetap terjaga dan terkendali,  agar inflasi bisa ditekan (terkendali) serta memastikan ketahanan pangan di Sumut.

Baca Juga: Festival Bunga dan Buah Tanah Karo, Wagub Ijeck: Bangkitkan Ekonomi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya