Golfrid Disebut Kecelakaan, Pegiat HAM Tak Percaya Keterangan Polisi

Walhi Sumut mendesak polisi bikin TPF Independen

Medan, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara akhirnya menggelar konferensi pers terkait kasus kematian kolega mereka Golfrid Siregar. Bagi mereka penyebab kematian Golfrid masih menjadi misteri.

Meskipun kepolisian sudah memberikan hasil sementara jika penyebab kematian kuasa hukum Walhi itu adalah kecelakaan tunggal, namun Walhi dan para penggiat HAM di Sumut belum bisa percaya 100 persen. Karena masih banyak kejanggalan yang belum terungkap.

1. Pegiat HAM bikin tim investigasi mendalam

Golfrid Disebut Kecelakaan, Pegiat HAM Tak Percaya Keterangan PolisiIDN Times/Istimewa

Walhi menilai masih banyak kejanggalan dalam kasus itu. Mereka menduga banyak fakta yang tidak dijelaskan polisi.

Tim terdiri dari para pegiat Hak Asasi Manusia. Jumlahnya mencapai 48 lembaga. “Di antaranya KontraS dan Peradi yang merupakan kuasa hukum keluarga,” kata Dana, Selasa (15/10).

Tim bakal mengumpulkan data dan fakta di lapangan. Nantinya temuan tim akan dirampungkan, Kamis (17/10).

Baca Juga: [BREAKING] Tiga Pria Pengantar Golfrid ke Rumah Sakit Ditangkap Polisi

2. Minta polisi bentuk TPF independen

Golfrid Disebut Kecelakaan, Pegiat HAM Tak Percaya Keterangan PolisiIDN Times/Istimewa

Nantinya, temuan fakta dari tim investigasi yang dibentuknakan diserahkan ke Polda Sumut. Mereka juga akan meminta polisi Tim Pencari Fakta (TPF) independen.

“Harapannya, pihak Polda mau membuka diri dan terbuka. Tujuan kita sama-sama baik agar tidak terjadi kecurigaan dan satu persepsi terkait kasus ini,” ungkap Dana.

3. Luka yang dialami Golfrid masih menuai tanda tanya

Golfrid Disebut Kecelakaan, Pegiat HAM Tak Percaya Keterangan PolisiDok. IDN Times/IStimewa

Menurut Walhi, luka-luka pada tubuh Golfrid menuai kecurigaan. Bahkan luka itu disebut tidak mengarah pada kejadian laka lantas.

Belum lagi, saksi-saksi yang diperiksa. Mereka disebut sebatas mengetahui kejadian setelah  dan sebelum kecelakaan.

Sejauh ini tidak ditemukan bekas darah yang banyak di jalan, dan luka-luka pada tubuh korban, terutama lebam pada bagian mata tak menunjukkan tanda-tanda bekas kecelakaan. Terlebih luka pada tempurung kepala korban.

“Terlalu cepat Polda menyimpulkan bahwa ini adalah kecelakaan tunggal,” katanya.

“Kita mau ada tim independen pencari faktanya. Supaya kasus ini bisa lebih transparan, akuntabel dan tidak saling mencurigai. Tapi sampai sekarang kita juga masih menunggu hasil visumnya, hasil analisisnya," pungkasnya.

4. Polda persilakan konfirmasi jika ada pihak yang tidak puas dengan hasil penyelidikan anak buahnya

Golfrid Disebut Kecelakaan, Pegiat HAM Tak Percaya Keterangan PolisiIDN Times/Prayugo Utomo

Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto kembali angkat bicara soal kasus itu. Kata Agus semua penyelidikan kasus dilakukan secara terbuka.

“Artinya saksi yang kita periksa, dari rekan-rekan media pun bisa konfirmasi. Kalau ada yang tidak pas dari keterangan saksi yang mereka berikan, tolong sampaikan sama kita kalau ada perbedaan. Tolong sampaikan sama kita. Karena menangani masalah itu tidak bisa berpersepsi tapi berdasarkan kepada keterangan saksi dan alat bukti,” kata Agus.

5. Soal TPF Independen, Agus : Aduh, cek dulu lah

Golfrid Disebut Kecelakaan, Pegiat HAM Tak Percaya Keterangan PolisiIDN Times/Prayugo Utomo

Irjen Agus kembali mengatakan nama-nama saksi itu juga bisa ditanyakan kepada penyidik. Soal permintaan pembentukan TPF, Agus menantang supaya pihak yang meminta itu melakukan kroscek.

“Adduh, cek dulu lah. Tanya saksi dulu. Lihat buktinya dulu,” tandasnya.

Sebelumnya, Golfrid ditemukan terkapar di Underpass Titi Kuning, Jalan AH Nasution, Medan, Kamis (3/10) dini hari. Dia dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Sejati oleh sejumlah orang yang belakangan menjadi tersangka kasus pencurian barang-barang milik Golfrid.

Dia dirujuk ke RSUP H Adam Malik saat itu juga. Setelah mendapat perawatan intensif, nyawa Golfrid tak selamat. Dia meninggal, Minggu (6/10).

Polisi bersikukuh menyatakannya meninggal karena laka lantas tunggal. Hasil pemeriksaan cairan lambung disebut mengandung alkohol. Namun Walhi menilai Golfrid mengalami penganiayaan karena luka parah di kepalanya dan mata kanan tidak seperti korban kecelakaan tunggal.

Di tubuh Golfrid juga tidak ada luka lecet seperti kecelakaan pada umumnya. Hanya ada luka di kepala dan mata kanan.

Baca Juga: Aktivis Golfrid Dinyatakan Tewas Karena Kecelakaan, Ini Kronologisnya

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya