Banjir di Labusel, Seorang Balita Meninggal karena Tenggelam

Pengungsi banjir mulai sakit-sakitan

Medan, IDN Times – Meluapnya Sungai Barumun di Kabupaten Labuhanbatu Selatan membuat sejumlah wilayah di sana direndam banjir dalam beberapa hari terakhir. Banjir menyebar di sejumlah desa-desa sekitar.

Mulai dari Desa Rasau Kelurahan Langgapayung, Desa Pasirtuntung Kelurahan Kotapinang, Desa Asamjawa, Desa Tanjungmulia, Desa Batangsaponggol, Desa Telukpanjibom dan Desa Kampung Rakyat.

1. Korban tenggelam ditemukan di bawah rumah

Banjir di Labusel, Seorang Balita Meninggal karena TenggelamIlustrasi banjir. (IDN Times/Mardya Shakti)

Banjir juga berujung pada meninggalnya seorang balita di sana. Kanit Reskrim Polsek Kampung Rakyat Iptu Khairul Siregar mengatakan, korban adalah warga Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Kampung Rakyat. Korban meninggal dunia karena tenggelam di depan teras rumahnya pada Selasa (2/1/2023) sekitar pukul 17.00 WIB.

“Korban diduga terperosok saat bermain di depan rumahnya saat banjir luapan Sungai Barumun mencapai ketinggian satu meter,” kata Khairul, Kamis (4/1/2023).

Keluarga dan warga melakukan pencarian. Setelah 30 menit, korban ditemukan di bawah rumah panggung tempat mereka tinggal.

Baca Juga: Tren Korupsi Sumut 2023, Dana Pendidikan dan Desa Sektor Empuk Digaruk

2. Pengungsi banjir mulai diserang penyakit

Banjir di Labusel, Seorang Balita Meninggal karena TenggelamIlustrasi banjir (IDN Times/Hilmansyah).

Banjir juga membuat sejumlah warga mengungsi. Saat ini dikabarkan, warga mulai banyak yang diserang penyakit. Mulai dari gatal-gatal pad  kulit, flu, batuk, hingga demam.

"Iya benar sejumlah warga mulai terserang penyakit kulit seperti gatal, flu, batuk hingga demam," kata Aisyah Harahap dan Rubby Siregar Tim Pelayan Kesehatan Posko banjir di Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Rabu (3/1) di Kotapinang.

3. Sehari bisa sampai 50 orang melapor ke posko kesehatan

Banjir di Labusel, Seorang Balita Meninggal karena Tenggelamilustrasi banjir (unsplash.com/Chris Gallagher)

Kata Aisyah, sampai saat ini masih banyak warga yang bertahan di tenda pengungsian. Dalam sehari, Aisyah dan timnya bisa melayani sampai 50 orang di Posko.

Warga datang untuk mendapatkan perobatan. "Sudah ditangani dengan memberikan obat salep, sirup untuk anak dan tablet," pungkasnya.

Baca Juga: 2 Harimau Muncul di Perkebunan Warga di Riau, Diduga Akibat Banjir

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya