Arab Saudi Setop Umrah, Pengusaha Travel Terancam Gulung Tikar

Kerugian mencapai miliaran rupiah

Medan, IDN Times – Kebijakan pemerintah Arab Saudi menutup umrah untuk jemaah dari berbagai negara, membuat biro perjalanan umrah terancam merugi. Bahkan jika durasi penutupan akses semakin lama, mereka juga berpotensi gulung tikar.

Mereka pun terpaksa putar akal untuk menutupi kerugian. Saat ini mereka terus memberikan penjelasan, agar para jemaah mengerti dengan kondisi yang terjadi.

1. Tiket pesawat dan hotel bisa hangus

Arab Saudi Setop Umrah, Pengusaha Travel Terancam Gulung TikarIlustrasi Infrastruktur (Pesawat) (IDN Times/Arief Rahmat)

Direktur Asosiasi Muslim Travel Sumatera (Amtas) Zainuddin mengatakan, mereka sudah mendapatkan informasi jika penutupan akan dilakukan selama 14 hari ke depan. Karena kebijakan ini, biro perjalanan umrah yang sudah memesan tiket pesawat dan hotel sudah tidak bisa digunakan lagi.

"Dampaknya itu bagi pelaku usaha itu kerugian yang amat besar," kata Zainuddin, Kamis (27/2).

Baca Juga: [BREAKING] Arab Tutup Akses Umrah, Termasuk untuk Indonesia

2. Kerugian mencapai miliaran rupiah

Arab Saudi Setop Umrah, Pengusaha Travel Terancam Gulung TikarIlustrasi (IDN Times/Mela Hapsari)

Kata Zainuddin, penutupan itu begitu memukul bisnis travel umrah. Tak sedikit jemaah yang menggunakan jasa mereka harus mengelus dada. Terutama yang menjadwalkan berangkat pada awal Maret mendatang.

"Kerugiannya miliaran. Kalau dilihat dari grup keberangkatan teman-teman. 1 Maret satu biro itu ada 100 pax. 3 Maret, belum lagi di tanggal-tanggal berikutnya," jelasnya.

Jika penutupan berlangsung seminggu saja, mereka akan merugi sampai miliaran rupiah.

3. Kerugian karena asuransi tidak menggaransi soal kegagalan berangkat

Arab Saudi Setop Umrah, Pengusaha Travel Terancam Gulung TikarUpgraded Points

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh Sumut Bob Nasution menuturkan, kerugian begitu dirasakan karena asuransi tidak menjamin soal kegagalan berangkat. Selain karena sakit atau pun mati.

"Jadi yang kasian PPU (biro perjalanan umroh) nya. Jadi yang untuk berangkat tanggal 1,2,3 dan 4 Maret, itu biayanya sudah keluar semua, pesawat, hotel, visa. Tapi ini di hold, sampai kapan belum tahu," ungkapnya.

Diperkirakan dia, untuk di keempat tanggal itu, ada setidaknya 1.000 calon jamaah yang seharusnya diberangkatkan. Biro perjalanan juga akan menghadapi komplain dari jemaah.

"Calon jamaah yang tidak mengerti pasti akan meminta uangnya dikembalikan. Sementara mana ada duit kita untuk mengembalikannya," sambungnya.

Baca Juga: [BREAKING] Arab Tutup Akses Umrah, Termasuk untuk Indonesia

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya