Tapanuli Utara Sudah Diguncang 79 Kali Gempa Susulan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mencatat sebanyak 79 kali gempa susulan terjadi di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada Sabtu (1/10/2022). Informasi terbaru, gempa susulan terjadi pukul 15.00 WIB. Namun, intensitas gempa bumi ini terus mengalami penurunan.
"Jumlah gempa bumi susulan hingga 1 Oktober 2022, pukul 15.00 WIB adalah 79 kejadian," kata BMKG Wilayah I Medan, dilansir dari laman resmi twitter, Sabtu (1/10/2022).
1. Gempa menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan
Sebelumnya, gempa bumi terjadi di wilayah Tapanuli Utara, Sumatra Utara pada dini hari, Sabtu (1/10/2022). Gempa berkekuatan 5,8 M itu terjadi sekira pukul 02.28 WIB.
Gempa bumi ini mengakibatkan satu orang yang memiliki riwayat penyakit jantung meninggal dunia. Kemudian, sebanyak 11 orang mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di rumah sakit daerah tersebut.
Selain itu, gempa ini juga menyebabkan bangunan rumah, sekolah dan tempat ibadah mengalami kerusakan.
Baca Juga: Dampak Gempa di Taput, 16 Bangunan Rumah dan Gereja Hancur
2. Imbau warga untuk membangun posko dan tetap waspada
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, mengimbau Kepala Desa dan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) di masing-masing wilayah di Kabupaten Tapanuli Utara untuk turun langsung membantu masyarakat yang terkena dampak langsung bencana alam tersebut.
"Kita meminta kepada Kepala desa, Muspika tetap waspada, membangun dapur umum dan membangun posko," katanya, Sabtu (1/10/2022). "Kita harapkan tidak ada lagi gempa susulan," sambungnya.
3. Warga yang terdampak diingatkan untuk tidak pulang ke rumah
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap gempa susulan dengan kekuatan yang terus melemah. Oleh karena itu, ia meminta kepada warga untuk tidak pulang ke rumah dulu.
"Bila kondisi bangunan rumahnya, dalam keadaan retak-retak untuk mengantisipasi tertimpa bangunan," ujarnya.
Masyarakat juga diingatkan untuk menjauh lereng dan perbukitan karena kondisi hujan sedang kerap turun. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadi longsor akibat gempa bumi tersebut.
"Kemudian masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu tidak bersumber dan silahkan terus akses BMKG atau sosial media BMKG," kata Dwi.
Saat ini, BBMKG Wilayah I Medan masih terus melakukan pemantauan gempa bumi tersebut.
Baca Juga: Gempa di Taput, Gubernur Edy Kirim Bantuan dan Tim Tanggap Bencana