Sofyan Tan Sebut Asesmen Nasional untuk Evaluasi Pendidikan

Asesmen ini bukan membandingkan, tapi untuk evaluasi

Medan, IDN Times- Anggota Komisi XI DPR RI, Sofyan Tan, menilai asesmen nasional menjadi solusi yang baik untuk melihat kondisi pendidikan di Indonesia, khususnya Sumatra Utara. 

Adapun penilaian mutu pendidikan hasil belajar murid dari literasi, numerasi dan karakter dilihat dari tiga informasi instrumen utama seperti survei kompetensi minimum, survei karakter dan survei lingkungan belajar.

“Melalui asesmen nasional kita tahu di sekolah ini literasinya buruk, misalnya perpusatakaan pun tidak ada buku. Numerasi pun begitu, misal anak didik tidak mampu menguasai matematika. Apakah ada yang salah dalam mengajarnya atau memang kemampuan anak, sehingga hal itu berkaitan dengan karakter,” kata Sofyan Tan, disela-sela workshop pendidikan ‘Pemanfaatan Asesmen Nasional Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran” yang dihadiri kepala sekolaha SMA se-Kota Medan dan Deliserdang, di Hotel Grand Mercure, Senin (26/9/2022).

1. Asesmen nasional dimulai sejak September 2021

Sofyan Tan Sebut Asesmen Nasional untuk Evaluasi Pendidikanpexels.com/fotografierende

Sofyan menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi, telah melaksanakan asesmen nasional yang dimulai sejak September 2021. Tahun ini, asesmen nasional kembali dilakukan untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran.

Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat guna memperbaiki kualitas belajar-mengajar tentang literasi, numerasi dan karakter peserta didik.

Melalui asesmen ini, katanya, bisa mengetahui peta pendidikan di setiap provinsi atau kabupaten/kota di Indonesia. Seperti di Sumatra Utara dengan provinsi lain hasilnya berbeda. Begitu juga dengan Kota Medan dan Nias. 

Baca Juga: Bangga! Remaja 13 Tahun Langkat Ini Peringkat 2 MHQ di Arab Saudi

2. Sekolah bisa mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakter anak

Sofyan Tan Sebut Asesmen Nasional untuk Evaluasi PendidikanUnsplash.com/Kaitlyn Baker

Dengan adanya asesmen ini, sekolah bisa berinovasi dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakter anak didik. 

Untuk mendukung itu, Sofyan berpesan kepada kepala sekolah dan guru-guru yang memiliki peran penting dalam asesmen nasional ini. Jika ingin pendidikan di Sumut maju pelaksanaan asesmen ini bisa dilaksanakan dengan benar.

"Berani kritik untuk diri sendiri. Kalau dulu biar tampak hebat kepala daerah perintahkan hasil UN tinggi, melakuan berbagai cara yang gak benar, padahal itu jadi bumerang dalam pendidikan karakter,” ujarnya.

3. Asesmen nasional sebagai evaluasi untuk pendidikan

Sofyan Tan Sebut Asesmen Nasional untuk Evaluasi Pendidikanilustrasi belajar (unsplash.com/Avel)

Plt Direktur SMA Kemendikbud Ristek, Winner Jihad Akbar, menambahkan asesmen nasional sebagai evaluasi untuk pendidikan. Pihaknya juga meluncurkan platform rapor pendidikan untuk melihat kekurangan dari literasi, numerasi dan karakter.

Rapor pendidikan diharapkan bisa merubah untuk meningkatkan pendidkan dan memanfaatkan analisis rapor pendidikan dengan berbasis data. Dari platform itu sekolah bisa mendapatkan format identifikasi masalah, refleksi mencari akar masalah dan membenahi.

“Mari bersama kita susun rencana berbasis data untukmeningkatkan kualitas belajar siswa,” pungkasnya.

Baca Juga: Edy Rahmayadi Minta Tambang Tidak Berizin di Sumut Ditertibkan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya