Kepala SMAN 1 Matauli Bantah Tudingan Siswa Terbanyak dari Luar Daerah

SMAN 1 Matauli level nasional, siapapun bisa bersaing masuk

Tapanuli Tengah, IDN Times - Kepala SMAN 1 Matauli Pandan, Tapanuli Tengah Deden Rachmawan membantah tudingan bahwa pihaknya lebih banyak siswa dari luar Sibolga dan Tapteng ketimbang putera daerah.

Menurutnya, saat ini 30 persen siswa yang menimba ilmu di SMAN 1 Matauli adalah putra-putri asli Sibolga-Tapteng. Selebihnya berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa SMAN 1 Matauli adalah sekolah berlevel nasional dan namanya juga sudah sangat dikenal di seantero Indonesia. Sehingga sangat wajar, siswa dari luar Sibolga-Tapteng berlomba-lomba masuk ke SMA plus ini.

"Hal tersebut (tuduhan) sah-sah saja, sebab sekolah SMAN 1 Matauli yang berskala nasional dan siap menerima calon siswa dari berbagai daerah di seluruh Indonesia," jelasnya.

1. Saat ini SMAN 1 Matauli memiliki 1.219 siswa

Kepala SMAN 1 Matauli Bantah Tudingan Siswa Terbanyak dari Luar DaerahSMAN 1 Matauli Pandan, Tapanuli Tengah dikukuhkan (Dok.Istimewa)

Deden membeberkan saat ini siswa di SMAN 1 Matauli berjumlah 1.219 orang, terdiri dari 643 siswa laki laki dan 546 siswa perempuan. Dari jumlah itu, kata Deden, mayoritas siswa yang bersekolah atau 30 persennya berasal  dari Tapanuli Tengah dan Sibolga.

Sekolah yang didirikan tahun 1994 itu telah melahirkan ratusan siswa yang berasal dari Sibolga Tapteng dan dari luar. Mengapa menjadi SMA favorit? Pasalnya SMAN 1 Matauli adalah satu satunya sekolah yang berstatus terakreditasi A yang ada di Tapanuli Tengah. Serta salah satu SMA berlevel nasional dan salah satu SMA terbaik Sumut. Sehingga wajar, banyak calon siswa yang berebut masuk ke sekolah ini. 

"Dari jumlah 1.219 siswa persentasenya murid dari Tapteng lebih dari 30 persen dari jumlah total murid yang ada saat ini. Setiap Rabu sore masih ada aktivitas demi memajukan mutu pendidikan, boleh dicek," jelasnya.

2. Seleksi masuk sangat ketat, siswa berprestasi mendapat beasiswa dan tinggal di asrama

Kepala SMAN 1 Matauli Bantah Tudingan Siswa Terbanyak dari Luar DaerahKepala Sekolah SMA Negeri 1 Matauli, Deden Rachmawan bersama Fitri Krisnawati Tandjung (IDN Times/Hendra Simanjuntak)

Deden mengatakan, terkait isu SMA Matauli lebih memprioritaskan siswa dari luar daerah Sibolga Tapteng adalah tidak benar. Menurutnya pihak sekolah telah menyediakan program penerimaan khusus untuk calon siswa dari Sibolga dan Tapanuli Tengah.

"Ada kita buat penerimaan khusus untuk anak Tapteng dan Sibolga, tapi itupun hanya sedikit yang mendaftar. Jadi isu itu tidaklah benar," jelasnya.

Deden menambahkan, tahapan seleksi penerimaan siswa baru yang dilakukan setiap tahunnya telah disosialisasikan kepada pihak pihak sekolah. Bahkan melalui Dinas pendidikan di dua daerah.

Bagi calon siswa harus mengikuti tahapan seleksi. Di antaranya tes akademik berbasis komputer, tes skolastik dan Samapta, ujian materi SMP, Mts dan ujian enam mata pelajaran.

"Seleksi untuk calon siswa baru juga kita lakukan dengan transparan, tidak ada yang ditutupi. Jika calon siswa lulus dari semua uji seleksi yang kita lakukan, tentu akan diterima," katanya.

Deden juga mengimbau, jika ada anak anak didik yang ingin bersekolah di SMA Matauli, pihaknya siap menerima, asal calon anak didik lulus mengikuti uji seleksi yang dilakukan.

"Pendaftaran melalui jalur khusus dan jalur afirmasi itu tanpa biaya (gratis), itupun hanya 35 orang. Bagi siswa yang berprestasi akan mendapat beasiswa dan ditempatkan di asrama," jelas Deden.

"Silakan anak anak Tapteng dan Sibolga berebut, karena penerimaan siswa baru terus kita sampaikan melalui Dinas Pendidikan," kata Deden menambahkan.

3. Didirikan oleh Jenderal Purn Feisal Tandjung dan DR Ir Akbar Tandjung

Kepala SMAN 1 Matauli Bantah Tudingan Siswa Terbanyak dari Luar DaerahKetua Pembina Yayasan Matauli, Ir Akbar Tandjung didampingi putrinya, Fitri Krisnawati Tandjung (Istimewa/Dok IDNTimes)

SMAN 1 Matauli Pandan diketahui didirikan Tahun 1994 oleh Jenderal Purn Feisal Tandjung dan DR Ir Akbar Tandjung.

Selain dua tokoh nasional itu, juga ada beberapa nama yang ikut andil dalam mendukung berdirinya sekolah tersebut, diantaranya Masdulhak Simatupang, Rinto Harahap, Zarlons Zaghlul Pasaribu, Mesri Pasaribu dan Drs Chuzairin Pasaribu.

Sejak didirikan, ratusan siswa yang berasal dari Sibolga dan Tapteng telah menamatkan pendidikan dari SMAN 1 Matauli Pandan dan bekerja di tempat yang strategis.

Baca Juga: Curi Data Nasabah, Polisi Tangkap 4 Pekerja Bank di Kota Batam

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya