Wakil Wali Kota Berpesan agar Anak Medan Tidak Ubah Logat Medan

Pemenang kompetisi video dan vlog

Medan, IDN Times - Dinas Pariwisata Medankembali menyelenggarakan lomba vlog dan video dengan tema Medan Tourism. Lomba ini bertujuan untuk mempromosikan Kota Medan kepada para wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara lewat video yang dibuat oleh para peserta serta sekaligus memberikan wadah untuk anak Medan berkarya.

Pemenang lomba Medan Tourism Vlog dan Video Contest 2019 di Hotel Adimulia Medan, Kamis (25/7). Acara dihadiri oleh Wakil Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution. Pada kesempatan itu Akhyar memberi pesan untuk anak Medan. 

Baca Juga: Sosial Eksperimen, Banyak Warga Medan Tidak Kenal Wali Kotanya

1. Peserta meningkat dari tahun sebelumnya

Wakil Wali Kota Berpesan agar Anak Medan Tidak Ubah Logat MedanIDN Times/Indah Permata Sari

Sebanyak 133 video dengan 3 kategori yaitu, peserta umum 67 video, pelajar 46 video, dan jurnalis 20 video telah mengikuti ajang lomba tersebut.

"Syukur Alhamdulillah, vlog dan video Medan Tourism tahun ini meningkat. Video berpotensi untuk meningkatkan diplomasi dibidang budaya, ekonomi, pariwisata, maupun lainnya. Dunia saat ini penuh dengan video dan vlog," ungkap Akhyar.

Menurut Akhyar dalam hal ini merupakan profesi baru yang membuktikan bahwa banyak Youtuber telah penghasilan milyaran dalam setahun. 

"Artinya ini adalah profesi yang menjanjikan. Tetapi profesi ini akan tidak berarti kalau di antara semua video tidak punya different, dan tidak punya keunikan. Kalau semuanya sama, tidak ada perbedaan akhirnya tidak menarik, seperti ada budaya dan macam-macam," tambah Akhyar.

2. Anak Medan jangan ubah logatnya

Wakil Wali Kota Berpesan agar Anak Medan Tidak Ubah Logat MedanIDN Times/Indah Permata Sari

Dalam kata sambutan, Akhyar menjelaskan bahwa anak Medan tetap dengan logat Medan dan tidak perlu untuk mengubah logatnya.

" Kita anak Medan, bilang enak jadi enak kali bukan enak banget. Kalau di tempat lain boleh lah, tapi khusus di Medan kita gunakan dialog Medan ya. Kita harus bangga dengan anak Medan. Kalau tidak ada rasa bangga diantara kita, omong kosong kita ketempat wisatawan di kota Medan ini," tutur Akhyar dalam kata sambutan.

Pemerintah kota Medan sangat berharap sektor wisata dapat tumbuh berkembang, dikarenakan ekonomi dan kreatif ke depan. Dalam hal ini kota Medan sebagai kota Metropolitan salah satu sumber pendapatannya adalah di sektor wisata.

" Kami mengajak, mari kita kreatif karna dunia ini bisa tumbuh dan berkembang karna orang yang kreatif. Dalam kategori tadi para kreator-kreator pertumbuhan kepesertaannya 400 persen," ucapnya.

3. Rekam jejak perkebunan jadi pemenang kategori jurnalis

Wakil Wali Kota Berpesan agar Anak Medan Tidak Ubah Logat MedanIDN Times/Indah Permata Sari

Video Rekam Jejak Tanah Deli berhasil memenangkan lomba kategori video Jurnalis di tahun 2019. Video tersebut berdurasi 3 menit, dengan menceritakan Perkebunan di Tanah Deli.

Rusmi Charyani (26) memenangkan lomba tersebut. Dirinya tidak menyangka karena hanya memiliki niat untuk menginformasikan Museum Perkebunan yang sangat identik dengan tembakau deli di Kota Medan dan Museum Perkebunan yang satu-satunya di Indonesia.

"Karena lombanya kota Medan, jadi terinspirasi dari tanah deli. Kota Medan sangat dikenal dengan tembakau deli. Nah, makanya perkebunan ini punya peranan yang sangat besar akan tumbuh kembangnya kota Medan khususnya di bidang ekonomi jadi orang harus tahu banyak itu," jelasnya.

Baca Juga: Grab Klaim Medan Kota Paling Minim Kejahatan Transportasi Online

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya