Festival Danau Toba 2019 Sepi Pengunjung, Ini Alasan Panitia

Panitia sebut harusnya kepala daerah berperan

Simalungun, IDN Times -  Festival Danau Toba (FDT) 2019 di Lapangan Open Stage Parapat, Kelurahan Tiga Raja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun, selama empat hari terakhir kurang menarik perhatian pengunjung. Pengunjung kurang ramai memeriahkan festival yang digelar 9-12 Desember ini.

Padahal festival ini telah menelan anggaran sekitar Rp1,4 miliar. Ketua panitia, dr Ria Nofida Telaumbanua pun memberi tanggapannya soal FDT tersebut.

1. Ketua panitia sebut, kepala daerah se-kawasan Danau Toba harusnya lebih berperan

Festival Danau Toba 2019 Sepi Pengunjung, Ini Alasan PanitiaSuasana saat penutupan Festival Danau Toba (FDT) 2019 (IDN TImes/Patiar Manurung)

Ketua panitia yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi dr Ria Nofida Telaumbanua, mengatakan sukses tidaknya acara tidak lepas dari peranan kepala daerah yang ada di kawasan Danau Toba.

"Kita kan mengharapkan masyarakat datang. Kita hanya menolong, Provinsi (Pemerintah Provinsi) itu membantu untuk menfasilitasi. Jadi, yang memiliki peranan penting itu sebenarnya adalah (Pemerintah) sekawasan Danau Toba," kata Ria.

Untuk memikat hati pengunjung di acara FDT, kata dr Ria, beragam upaya dilakukan di antaranya perlombaan seni. Membahas jumlah pengunjung, menurut dr Ria, pihak Pemerintah Kabupaten dan Kota yang ada di kawasan Danau Toba harus merasa bahwa FDT milik atau kegiatan bersama.

"Kita membuat kegiatan-kegiatan, semua tarian, semua seni. Kita berusaha bagaimana mendatangkan orang. Sekarang kan, bagaimana kabupaten dan kota menggerakkan sama-sama. Jadi kan kita sinergi, tapi kalau kabupaten/ kota merasa ini bukan milik kita, ya memang sepi," jelasnya diwawancarai.

Sebagaimana diketahui, FDT digelar selama 4 hari. Hanya saja acara ini terkesan kurang diminati masyarakat luas. Khusus di hari penutupan, lebih setengah kursi terlihat kosong. Tepuk tangan orang yang hadir tidak terdengar riuh di setiap sesi acara khususnya saat penampilan ragam seni yang disuguhkan panitia.

2. Ke depannya Kepala Daerah diundang bahas FDT

Festival Danau Toba 2019 Sepi Pengunjung, Ini Alasan PanitiaSuasana saat penutupan Festival Danau Toba (FDT) 2019 (IDN Times/Patiar Manurung)

Mengemas program pada acara FDT di tahun selanjutnya, kata dr Ria, salah satu langkah penting dilaksanakan adalah mempertemukan seluruh kepada daerah yang ada di kawasan Danau Toba. Poin-poin yang kelak perlu dibahas berupa bulan pelaksaan, lokasi atau apakah perlu bergilir.

"Tentu setelah acara ini sudah banyak catatan-catatan saya supaya lebih baik di tahun depan," kata wanita yang baru tiga bulan menjabat Kadis Pariwisata Sumut ini.

3. Pada penutupan FDT, ketua panitia mengaku bahwa acara sukses

Festival Danau Toba 2019 Sepi Pengunjung, Ini Alasan PanitiaSuasana saat penutupan Festival Danau Toba (FDT) 2019 (IDN Times/Patiar Manurung)

Penutupan even nasional Festival Danau Toba yang mengusung Tema 'Inspiring Danau Toba' dihadiri Ketua Komisi B DPRD Provinsi Sumatera Utara Viktor Silaen. Ketua panitia mengklaim acara sukses.

Mantan Dirut RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, ini mengatakan acara FDT 2019 di Open Stage Parapat merupakan event tahunan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Provinsi Sumut berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata yang berlangsung selama empat hari di Parapat dihadiri 3.000 pengunjung dan sebelumnya FDT 2019 dibuka langsung oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Dr Ria menyampaikan tema FDT 2019 di Parapat ‘Inspiring Toba’ untuk memberikan ide dalam pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba dari kearifan lokal seluruh etnis yang ada di Sumatera Utara.

Dikatakannya pada acara FDT 2019 di Parapat telah memecahkan rekor MURI seni melipat Kain Bulang Silappeei dengan jumlah 1.024 peserta dan langsung mendapatkan sertifikat dari Manager Senior Yayasan Prestasi Nusantara Yusuf Ngadri

Baca Juga: Festival Danau Toba 2019, Lomba Solu Bolon Hanya Diikuti 9 Tim

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya