Waspada! Wabah DBD Mulai Menerpa Warga Binjai

Ayah dan anak dirawat di RS Binjai

Binjai, IDN Times - Masyarakat Kota Binjai, mesti lebih berhati-hati dan menjaga kebersihan. Wabah demam berdarah (DBD) kembali menyerang.

Seorang pria Edi Suhendra (40) dan anaknya yang masih berumur 4 tahun Azalea Khaliqa Kinanti terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) dr Djoelham, Rabu (19/2).

1. Demam tinggi selama lima hari

Waspada! Wabah DBD Mulai Menerpa Warga BinjaiBocah yang dirawat karena terserang DBD (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Surya Lila Permana (35), saat mendampingi suami dan anaknya di IGD RSUD milik Pemko Binjai tersebut mengaku suami dan anaknya demam tinggi mulai hari Minggu, 16 Februari 2020.

Namun, setelah memberi obat penurun demam, suhu panas tubuh keduanya langsung stabil kembali. "Seperti itu saja sudah tiga hari ini," kata Surya.

Kepala Seksi Bina Potensi Masyarakat Bidang Linmas Satpol PP Binjai tersebut menambahkan Rabu pagi sekitar pukul 05.00 WIB, tubuh anak dan suaminya tiba - tiba kembali mengalami panas tinggi.

"Makanya kami langsung datang ke rumah sakit. Setelah mengambil sampel darah keduanya, baru kami tahu positif DBD," ungkapnya

Baca Juga: 25 Anggota PPK Binjai Diumumkan, KPU Terima Pendaftaran PPS

2. Keluarga kecewa terhadap pelayanan rumah sakit

Waspada! Wabah DBD Mulai Menerpa Warga BinjaiIlustrasi Rumah Sakit. Dok.IDN Times/Istimewa

Akan tetapi setelah beberapa jam berada di rumah sakit, wanita berhijab tersebut kecewa terhadap dokter spesialis anak, Budi Ferdian yang dinilai keluarga tidak peduli dengan kondisi anak mereka.

Dimana menurutnya, dokter jaga IGD menghubungi Budi melalui telepon rumah sakit dan memberitahu kondisi pasien yang terkena DBD. Namun dari seberang telepon, dokter Budi malah menyuruh kedua pasien agar dipulangkan setelah diberi obat penurun panas.

"Dia (Budi) belum melihat kondisi anak dan suami saya, tapi kenapa disuruh pulang. Kalau misalnya dokter datang dan memastikan secara langsung anak saya tidak apa-apa, saya akan bawa pulang," ujarnya dengan nada kecewa.

3. Korban dipindah ke ruang inap

Waspada! Wabah DBD Mulai Menerpa Warga Binjaiilustrasi (unsplash/ Allie Smith)

Saat awak media mencoba menemui dokter Budi di ruang Polisi Anak RSUD Djoelham, sayangnya Budi tidak berada di ruangan. Dua pegawai wanita yang bertugas di ruang lantai dua tersebut mengatakan bahwa Budi tidak masuk.

"Dokter (Budi) tidak masuk hari ini. Besok dia datang," kata wanita berhijab hitam sembari menyarankan untuk kembali Kamis, 19 Februari 2020.

Tidak berselang lama, kedua pasien yang awalnya masih terbaring lemah dengan tangan diinfus di ruang IGD telah dipindahkan ke ruang inap. "Sudah. Kami sudah di kamar inap," terang Surya.

4. Peristiwa ini diharapkan tidak terulang

Waspada! Wabah DBD Mulai Menerpa Warga BinjaiIlustrasi perawatan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Binjai, Rahmad F Sirait mengaku sudah mendengar adanya penelantaran pasien DBD di rumah sakit tersebut.

Dia menyarankan, agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, apalagi melihat korbannya merupakan anak - anak. "Jangan sampai terulang lagi hal serupa, karena ini menyangkut kesehatan anak," ungkapnya.

Rahmad meminta, agar dokter spesialis anak di rumah sakit lebih serius dalam bekerja. Dimana seharusnya, tambah Rahmad dokter tersebut ada baiknya melihat kondisi pasien.

"Kalau dokter sudah pastikan pasien tidak perlu dirawat, maka keluarga akan lega mendengar secara langsung dari dokter yang menanganinya," sebut Rahmad.

Baca Juga: Siapkan Rp40 Miliar, Binjai Akan Bangun Kawasan Industri Binjai 

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya