Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lomba Sampan Tradisional Meriahkan HUT ke-77 RI di Langkat

Lomba sampan tradisional dengan cara dikayuh meriahkan HUT RI ke 77 di Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Langkat, IDN Times- Salah satu tradisi yang kerap digelar di Langkat dalam rangka memeriahkan HUT Proklamasi ke-77 RI, adalah lomba samban tradisional. Tahun ini digelar kembali setelah dua tahun vakum karena pandemik.

Tahun ini digelar Pengurus Anak Cabang Pemuda Pancasila (PAC PP) dan Pengurus Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (PK KNPI), Rabu (17/8/2022).

Sekitar 24 orang peserta berkompetisi dalam perlombaan yang digelar di Sungai Wampu, Kelurahan Stabat Baru, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Setiap sampan terdiri dari tiga orang peserta.

1. Ratusan pasang mata hadiri perlombaan sampan tradisional

Ratusan warga yang padati lomba sampan tradisional dengan cara dikayuh meriahkan HUT RI ke 77 di Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Warga terlihat sangat antusia dalam sesi perlombaan yang dibuka oleh Rita Terbit Rencana PA dan Ketua DPRD Sribana PA. Ratusan warga terlihat memadati tepi sungai yang mendapat pengamanan dari petugas kepolisian guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Tadi peserta dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap sampannya, terdiri dari tiga orang," kata M A Bahrom di sela kegiatan yang dihadiri Ketua PAC PP Stabat Riki Sapariza.

2. Sempat vakum, perlombaan akhirnya dapat digelar kembali

Personil kepolisian berjaga dilokasi lomba sampan tradisional memeriahkan HUT RI ke 77 di Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Sebenarnya, kata pria yang disapa Aron itu, setiap memperingati HUT RI kegiatan itu selalu dilaksanakan. Karena pandemi Covid-19, hal itu urung digelar karena berdampak menimbulkan kerumunan yang cukup. Tahun ini, tradisi turun temurun warga stabat dapat direalisasikan setelah tiga tahun vakum.

Meskipun ada beberapa sampan yang dikayuh sempat karam, peserta lomba tetap semangat untuk mencapai garis finis. Begitupun, ada juga peserta yang menyerah dan berenang ke tepi sungai karena sampannya terbalik.

"Alhamdulillah, perlombaan berjalan aman dan kondusif. Kami ucapkan terimakasih kepada semua telah perpartisipasi terutama aparat keamanan (polisi)," jelas dia.

3. Tradisi dan budaya turun temurun yang perlu dilestarikan

Anak nelayan di Maros menggunakan sampan ikut tes di Mako Lantamal VI Makassar. IDN Times/Lantamal VI Makassar

Dalam momen itu, warga yang hadir melepas kerinduan untuk menyaksikan pesta rakyat. "Dari kakek kami dahulu kegiatan ini sudah dilakukan. Tradisi ini harus kita jaga dan lestarikan. Selain lomba sampan, kita juga menggelar panjat pinang dan perlombaan lain," tutur Aron.

Sesuai dengan tradisi, bagi pemenang lomba sampan nantinya akan mendapatkan hadiah berupa bahan pangan. Begitu pun, para peserta lomba sampan tradisional itu tetap bersemangat mengikuti kompetisi.

Tokoh pemuda Langkat itu menambahkan, kegiatan itu juga dihadiri oleh Plt Bupati Langkat Syah Afandin, Camat, Kapolsek dan Danramil Stabat. "Mari bersama kita kembangkan budaya lestari dan pengembangan pariwisata di Kabupaten Langkat, khususnya di Kecamatan Stabat," tegas dia.

Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us