Tanggalkan PNS Demi Jadi Caleg, 5 Fakta Tentang Dadang Pasaribu

Tak takut bersaing dengan calon petahana

Medan, IDN Times - Tak sedikit orang yang bercita-cita jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau ASN. Bahkan orang rela mati-matian berjuang demi lolos menjadi PNS.

Namun, Dadang Darmawan Pasaribu malah menanggalkan jabatannya sebagai PNS dan memilih menjadi calon legislatif DPD RI dari wilayah Sumut.

Dalam Pemilu tanggal 17 April nanti, Dadang menjadi satu di antara 19 calon anggota DPD RI dari Sumatera Utara.

Kok rela sih? Berikut sejumlah fakta tentang Dadang Darmawan.

1. Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam di masa reformasi 1998

Tanggalkan PNS Demi Jadi Caleg, 5 Fakta Tentang Dadang PasaribuIDN Times/Istimewa

Dadang Darmawan Pasaribu lahir di Labuhanbatu, 11 Mei 1973.

Dirinya menempuh pendidikan di SDN Padang Halaban, SMPN 1 Marbau dan SMPN 1 Medan serta SMAN 4 Medan.

Tamat pendidikan sekolah, Dadang melanjutkan pendidikan S1-nya di Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP USU serta S2 di FISIP Universitas Indonesia.

Semasa mahasiswa, Dadang merupakan aktivis pasa masa reformasi tahun 1998. Bahkan ia pernah menjadi Ketua Umum HMI Komisariat FISIP USU dan Ketua Umum Badko HMI Sumatera Utara.

Baca Juga: Kaum Milenial Berharap Pemerintah Buat Aturan Anti-Bullying

2. Pernah mengajar di tiga kampus

Tanggalkan PNS Demi Jadi Caleg, 5 Fakta Tentang Dadang PasaribuIDN Times/Istimewa

Usai menamatkan S2, Dadang menjadi dosen PNS di FISIP USU.

Selain itu juga mengajar Universitas Medan Area (UMA) dan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).

Namun semenjak mundur dari PNS, ia tak lagi mengajar di Kampus FISIP USU dan UISU.

Ayah empat anak ini juga aktif sebagai Badan Pengurus KontraS Sumatera Utara, Dewan Pakar DPP Aliansi Masyarakat Anti Narkoba, Dewan Penasehat Serikat Buruh Sumatera Utara (SBSU) dan Tim Advokat Pilar Perjuangan Nelayan/PPN.

3. Mundur dari PNS dan menjadi calon wakil rakyat

Tanggalkan PNS Demi Jadi Caleg, 5 Fakta Tentang Dadang PasaribuIDN Times/Istimewa

Usai mundur dari PNS, menjadi calon legislatif DPD RI merupakan suatu pilihan yang diambil Dadang atas dasar masukan rekan-rekan seperjuangannya.

Aktifitasnya yang secara konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat dianggap menjadi indikator layaknya Dadang memperjuangkan hak-hak sipil.

Dadang beralasan, keinginannya maju di DPD karena melihat persoalan daerah yang tidak kunjung selesai. Terutama masalah Sumber Daya Alam yang terus mengalami kerusakan, karena tidak dikelola dengan baik.

“Belum lagi Sumber Daya Manusia yang juga belum tuntas. Masalah KKN juga tidak pernah tuntas. Yang lain adalah aspek-aspek moralitas seperti narkoba dan penyakit sosial lainnya. Luar biasa bermasalahanya,” ujarnya.

Hal lain yang menjadi perhatiannya adalah, soal disiintegrasi yang mengancam kesatuan bangsa. Selama ini, menurut Dadang, hal tersebut masih menjadi PR yang belum tersentuh secara signifikan.

“Kita perlu injeksi lebih kuat dan lebih bertenaga untuk menuntaskan persoalan persoalan itu,” ujarnya,

4. "Tuhan dan Teman adalah Modal Kita" jadi slogan Dadang

Tanggalkan PNS Demi Jadi Caleg, 5 Fakta Tentang Dadang PasaribuIstimewa

Dalam Pemilu tanggal 17 April nanti, Dadang menjadi satu di antara 19 calon anggota DPD RI asal Sumatera Utara.

Bernomor urut 24, Dadang berharap doa, restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk mengantarkannya menjadi salah satu anggota DPD RI Sumatera Utara.

Bagi Dadang, ketentuan Tuhan dan dukungan masyarakat sebagai teman perjuangannya menjadi modal utama untuk menuju satu kursi DPD RI. Karena "Tuhan dan Teman adalah Modal Kita"

5. Tak takut bersaing dengan petahana dan tokoh-tokoh beken

Tanggalkan PNS Demi Jadi Caleg, 5 Fakta Tentang Dadang PasaribuIDN Times/Arifin Al Alamudi

Perjuangan Dadang menjadi anggota DPD RI jelas tidak mudah. Pasalnya ia harus bersaing dengan tokoh-tokoh terkenal, termasuk anggota DPD petahana.

Meski bersaing dengan nama-nama beken yang sudah menjadi anggota DPD dan nama lainnya, Dadang tetap optimis bisa bersaing. Walaupun dengan segala keterbatasan baik dana ataupun fasilitas lainnya.

“Sebagian besar orang mengatakan, kelas kita semut atau kelinci. Tapi kita coba semut dan kelinci ini bertarung dengan gajah gajah dalam kontestasi,” pungkasnya

Baca Juga: Dadang Pasaribu: Harusnya Semua Caleg Punya Visi yang Sama

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya