Gara-gara Minta Es Krim, Ayah Tega Bunuh Dua Anak Tirinya

Mayat dibuang ke parit!

Medan, IDN Times - Miris! Dua bocah yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di area sekolah Global Prima di Jalan Brigjen Katamso, Medan, pada Minggu (21/6). Diduga dua bocah ini dibunuh oleh ayah tirinya karena kesal bocah tersebut minta dibelikan es krim.

Begini kronologisnya:

Baca Juga: Dampak Corona! 30 Anak Yatim Penghafal Alquran Terancam Putus Sekolah

1. Dua bocah datang ke lokasi ayah tirinya bekerja

Gara-gara Minta Es Krim, Ayah Tega Bunuh Dua Anak TirinyaIlustrasi. IDN Times/ Mia Amalia

Kanit Reskrim Polsek Medan Kota Iptu Ainul Yaqin mengatakan, penemuan jenazah dua bocah bernama Iksan Fatilah (10) dan Rafa Anggara (5) bermula pada Sabtu (20/6). Saat itu ayah tiri kedua korban, Rahmadsyah (30) yang sedang bekerja di sekolah Global Prima sebagai kuli bangunan didatangi oleh kedua korban.

"Kedua korban meminta uang kepada Rahmadsyah untuk membeli es krim. Namun, Rahmadsyah mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki uang," jelasnya seperti dilansir Antara, Minggu (21/6).
 
Kedua korban terus meminta dan memaksa Rahmadsyah sehingga membuatnya kesal dan kemudian membawa kedua korban ke arah samping gedung bangunan sekolah. Diduga di situlah Rahmadsyah membunuh kedua korban dan membuang mayatnya di parit dekat sekolah.

2. Pelaku menyuruh istrinya mencari anaknya di sekolah Global Prima

Gara-gara Minta Es Krim, Ayah Tega Bunuh Dua Anak TirinyaIlustrasi pembunuhan. (IDN Times/Mia Amalia)

Kemudian pada Minggu (21/6), ibu korban bernama Fahtulazanah (30) menanyakan keberadaan anaknya kepada suaminya melalui telepon seluler.

Rahmadsyah menyuruh istrinya untuk mencari sendiri anaknya di sekolah Global Prima.

3. Ibu menemukan dua anak kandungnya sudah tak bernyawa lagi

Gara-gara Minta Es Krim, Ayah Tega Bunuh Dua Anak Tirinya(Ilustrasi pembunuhan dan olah TKP) IDN Times/Mia Amalia

Lalu oleh Fahtulazanah bersama adik dan neneknya mencari di sekolah tersebut dan menemukan kedua korban sudah meninggal dunia di dalam parit bangunan sekolah tersebut dengan posisi terlentang serta bagian wajah memar dan berlumuran darah.

Fahtulazanah langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Hingga kini kedua jenazah masih diautopsi dan mendalami kasus ini

Baca Juga: [BREAKING] Ada Bungkusan Diduga Bom, Fly Over Simpang Surabaya Ditutup

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya