Medan, IDN Times - Suasana demonstrasi seputaran Jalan Adam Malik Kota Medan, Sumatera Utara mendadak memanas, Jumat (10/5) siang.

Tiba-tiba massa Solidaritas Masyarakat Anti Makar (Seram) yang berunjuk rasa di depan Kantor Bawaslu Sumut berlarian ke arah Jalan Adam Malik.

Sebagian massa yang berlarian menenteng kayu berukuran sekitar satu meter. Teriakan-teriakan provokatif pun langsung terdengar.

“Ayo tutup jalannya, serang,” ujar massa aksi.

Entah siapa yang awalnya memantik. Namun ternyata massa Seram melihat sekelompok massa lainnya di Jalan Adam Malik.

Massa yang berada di Jalan Adam Malik mengklaim dirinya berasal dari masyarakat sekitar.

Asmui, warga yang berorasi memegang pengeras suara tampaknya berang melihat tingkah laku massa Seram yang dianggap tidak menghargai orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.

“Mereka makan, minum dan merokok seenaknya. Kampung ini kampung ulama. Sungguh perbuatan yang tidak menghargai,” ujarnya

Karena kondisi semakin memanas, polisi langsung bertindak. Polisi yang membawa perisai langsung membuat batas antar kelompok pendemo. Disambut dengan mobil watercanon yang juga ikut masuk diantara pendemo.

Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto meminta semua pihak untuk menahan diri. Dia tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Di sana Allahu Akbar di sini Allahu Akbar juga. Semua harus menahan diri, percayakan kepada aparat di sini. Kalau kawan kawan bubar, yang di sana juga akan bubar,” pungkasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Massa SERAM Sudah Kepung Bawaslu Sumut