IPO Bank Sumut Ditunda, Ini 3 Skala Prioritas yang Bisa Dilakukan
Ekonom sebut kondisi bursa kinerjanya naik turun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) memutuskan untuk menunda proses Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), seiring dinamika yang terjadi di Pasar Modal.
Menurut Pengamat Ekonomi Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, hal tersebut merupakan upaya terbaik yang dapat dilakukan saat ini. Pada dasarnya secara fundamental kinerja keuangan Bank Sumut sangat bagus sehingga layak untuk IPO. Tetapi kondisi bursa yang kinerjanya naik turun di awal tahun.
"Saya melihat potensi tekanannya masih berlanjut, ditambah dengan posisi direktur utama yang kosong, memang tidak ada salahnya jika menunda IPO tersebut," ujarnya, Rabu (1/2/2023).
Baca Juga: Gubernur Edy ‘Sedot’ Ilmu Ridwan Kamil untuk Kembangkan Bank Sumut
1. Jika dipaksakan, konsekuensinya adalah biaya yang sangat besar
Benjamin mengatakan, di tengah himpitan pasar saat ini, memang kalau dipaksakan akan selalu ada jalan keluar agar tetap bisa IPO. Namun konsekuensinya adalah biayanya juga sangat besar. "Saat ini, investor itu selalu berharap harga saham setelah IPO itu bisa naik ketika melantai di bursa. Dengan situasi yang sekarang, mengkondisikan harga saham naik setelah IPO itu bukanlah perkara mudah," tuturnya.
Menut Benjamin, tren kinerja pasar saham di tahun 2023 ini sangat berpeluang membentuk tren turun. Sehingga dibutuhkan upaya ekstra untuk menjaga harga saham di pasar skunder atau dikenal dengan istilah greenshoe.
"Hal tersebut sangat berpengaruh kepada minat calon investor yang melakukan bookbuilding. Dengan situasi sekarang, dimana greenshoe yang diragukan keberhasilannya, justru bisa menurunkan minat calon pembeli saham," tuturnya.
Baca Juga: Sudah Masuk Penawaran Awal, Ini Alasan Bank Sumut Tunda IPO