Sudah Masuk Penawaran Awal, Ini Alasan Bank Sumut Tunda IPO 

Bank Sumut atur timeline baru jadwal IPO

Medan, IDN Times- PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) memutuskan untuk menunda proses Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), seiring dinamika yang terjadi di Pasar Modal.

Sebelumnya, proses IPO Bank Sumut sudah memasuki tahap penawaran awal yang berlangsung sejak 5 Januari -18 Januari 2023. Mengapa IPO ditunda? Berikut ini penjelasannya. 

1. Bank Sumut tengah mengatur timeline baru untuk jadwal IPO

Sudah Masuk Penawaran Awal, Ini Alasan Bank Sumut Tunda IPO ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Corporate Secretary Bank Sumut, Agus Condro Wibowo mengatakan, keputusan penundaan tersebut diambil Perseroan bersama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan seluruh profesi penunjang.

Saat ini, Bank Sumut tengah mengatur timeline baru untuk jadwal IPO guna mengoptimalkan penawaran umum perdana saham. "Perseroan tetap berkomitmen untuk melanjutkan proses IPO dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang dan ekspansi bisnis," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (1/2/2023). 

Baca Juga: Gubernur Edy ‘Sedot’ Ilmu Ridwan Kamil untuk Kembangkan Bank Sumut

2. Proyeksikan perolehan laba bersih Rp800 miliar pada 2023

Sudah Masuk Penawaran Awal, Ini Alasan Bank Sumut Tunda IPO Ilustrasi menerima uang (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Ia menjelaskan, kinerja Bank Sumut tetap tumbuh sepanjang tahun 2022, Bank Sumut berhasil membukukan kinerja yang mengesankan. "Pada akhir Desember 2022, Perseroan mencatatkan modal inti sebesar Rp4,5 triliun," ujarnya. 

Katanya, Bank Sumut sukses membukukan laba bersih sekitar Rp706 miliar pada 2022 (belum diaudit), atau tumbuh 15,15 persen secara tahunan Year on Year (YoY). Adapun pada 2023, manajemen Bank Sumut memproyeksikan perolehan laba bersih sedikitnya Rp800 miliar.

3. Kredit yang disalurkan Perseroan tercatat melesat sebesar 10,58 persen

Sudah Masuk Penawaran Awal, Ini Alasan Bank Sumut Tunda IPO ilustrasi mata uang digital (IDN Times/Aditya Pratama)

Agus menambahkan, kredit yang disalurkan Perseroan tercatat melesat sebesar 10,58 persen per akhir Desember 2022 dengan total outstanding mencapai Rp27,85 triliun (belum diaudit).

Seiring pertumbuhan penyaluran kredit, Bank Sumut berhasil menjaga kualitas kredit. "Ini tercermin pada rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL Net belum diaudit) yang berada di level 1,21 persen atau membaik dari tahun buku 2021 sebesar 1,80 persen," katanya. 

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Sumut selama tahun 2022 mencapai Rp31,9 triliun (belum diaudit). Capaian ini meningkat sekitar 3,01 persen YoY. Produk tabungan dan giro tercatat mendominasi komposisi dana pihak ketiga hingga 60 persen.

Baca Juga: Bank Sumut: Pencopotan Direktur Umum Tidak Mengganggu IPO

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya