Cerita Jemaah Haji Sumut, Ada yang Lumpuh Bisa Berjalan Lagi

Perjuangan jemaah haji Sumut di tanah suci

Medan, IDN Times - Sebagian jemaah haji telah pulang, usai menunaikan ibadah di tanah suci. Seperti jemaah asal Sumatra Utara, yang saat ini sudah tiba di Debarkasi Medan, Rabu (12/7/2023). Jemaah haji dari kloter 6 dan kloter 8 yang berasal dari Dairi, Medan, Tapanuli Tengah, Binjai, Deli Serdang, dan Pematang Siantar memiliki cerita menarik.

Berikut deretan cerita dari para jemaah, mulai dari kisah haru hingga kisah unik lainnya.

1. Sinaga pernah melihat temannya bernama Buyung dapat berjalan padahal alami kelumpuhan

Cerita Jemaah Haji Sumut, Ada yang Lumpuh Bisa Berjalan LagiJemaah haji tiba di Debarkasi Medan (Dok. Istimewa)

Sinaga jemaah haji, asal Dairi yang tergabung dalam kloter 6, meski harus beradaptasi cukup lama begitu tiba di Tanah Suci, pada akhirnya semua bisa dijalani dengan begitu asiknya. Mukjizat didepan mata yang begitu membuatnya takjub saat melihat teman satu kloternya bernama Buyung, seketika dapat berjalan. Padahal sudah tiga tahun mengalami kelumpuhan.

"Tiga tahun dia pake kursi roda, pak Buyung namanya, sampai di sana bisa jalan, ikut tawaf dia jalan beberapa kali. Umurnya 84 tahun," ujar Sinaga.

Hal paling berkesan pula bagi Sinaga adalah bisa merasakan langsung air zamzam di sana.

"Saya kalau pribadi takjub dengan air zamzam, jadi selama ini kan hanya ngomong dan hadiah dari orang tetangga. Ini langsung saya minum dari tempatnya, tiap hari dan tidak pernah habis, itu dia enaknya, Alhamdulillah," ungkapnya.

Begitupun dengan berbagai layanan yang diperolehnya disana, banyak hal tidak terduga ditemukannya.

"Pelayanan juga sangat baik, di luar dugaan semua, baik itu saat di Arab Saudi maupun saat di pesawat," ceritanya.

Baca Juga: Kloter 7 Tiba di Medan, Jemaah Haji yang Wafat Bertambah Jadi 34 Orang

2. Hidayati yang sempat merasa takut melewati rangkaian ibadah

Cerita Jemaah Haji Sumut, Ada yang Lumpuh Bisa Berjalan LagiJemaah haji tiba di Debarkasi Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Cerita lainnya dari Hidayati, jemaah asal Medan berusia 71 tahun, meskipun merasa takut tidak dapat melewati rangkaian ibadah, tetapi semangatnya mampu mengalahkan semua ketakutan tersebut.

"Karena kan di sana orangnya berdesak-desakan itu agak takut, karena saya udah tua, tapi karnea semangat saya ada selesai juga tawaf. Ada suami teman saya meninggal terjatuh pas tawaf itu, ada juga yang sakit pas tawaf," ceritanya.

Kemudian pada saat Sa'i, dirinya sudah mulai menyerah, tetapi lagi-lagi ia mendapat semangat dari orang sekitar, teman serombongan mendorongnya untuk tetap semangat.

"Waktu Sa'i itu juga, berdesak-desakan di sana, tapi ada teman saya yang baik, ngajak saya, ayok bu ayok kuatkan gitu. Kata kawan itu, naik kursi roda aja bu, tapi saya nggak mau, saya mau jalan kaki aja, akhirnya bisa sampai melontar juga," pungkasnya.

3. Kelumpuk Riani ungkap ada rindu mendalam untuk bisa kesana lagi

Cerita Jemaah Haji Sumut, Ada yang Lumpuh Bisa Berjalan LagiJemaah haji tiba di Debarkasi Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Lain lagi Kelumpuk Riani. Ia bercerita hal berbeda akan pengalamannya di tanah suci, kebahagiaan tentu menyelimuti setiap orang yang bisa menginjakkan kaki di sana.

Namun, paling berkesan baginya ketika harus berhadapan dengan posisi menggunakan toilet, karena harus berdesakan dan mengantre.

"Kalau yang lainnya sungguh berkesan, ketika melihat Kabbah, masjid Nabawi yang begitu megah, dan segala hal disana membuat kerinduan mendalam untuk bisa ke sana lagi," pungkasnya.

Baca Juga: Cerita Muslim Soal Kepanikan saat Jemaah Haji Terlantar di Muzdalifah

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya