Viral! Konten Kreator Cekcok dengan Seorang Pria di RS Pirngadi

Medan, IDN Times - Sebuah video viral dari salah satu konten kreator Medan, bernama Rahmat Hidayat atau akrab disapa Aleh-aleh mengalami perseteruan di Rumah Sakit Pirngadi Medan, pada Jumat malam (4/4/2025). Dalam video tersebut, memperlihatkan cekcok antara dirinya dengan seorang pria di RS Pirngadi Medan, dan memicu berbagai reaksi dari warganet.
Dalam unggahan di akun Instagramnya, sang konten kreator Aleh, menuduh pria tersebut melakukan kekerasan fisik atau dicekik, merampas handphone miliknya hingga mengeluarkan kata-kata kasar kepada istrinya.
Dia menyatakan akan melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib dan meminta dukungan dari pengikutnya untuk mengawal kasus tersebut. Kedua belah pihak ini pun memiliki versi cerita yang berbeda terkait insiden ini.
1. Helmy yang berseteru dengan Aleh mengakui sedang menjenguk kakaknya yang sakit

Sementara itu, diketahui orang yang berseteru dengan konten kreator tersebut, yaitu Helmy, warga Medan Perjuangan. Kejadian dimulai pada pukul 23.00 WIB, saat Helmy sampai di RS Pirngadi. Kemudian, diakuinya ingin menjenguk kakaknya yang baru selesai dioperasi karena kecelakaan kerja.
Selesai itu, sekitar pukul 23.35 WIB, dia berniat untuk pulang dari RS Pirngadi, dan pukul 23.40 WIB ketika melewati IGD untuk mengambil kendaraan, dilihatnya sekelompok orang sambil merekam seperti membuat konten melontarkan kata-kata kasar terhadap perawat/petugas rumkit.
"Pukul 23.41 WIB, tensi mulai tinggi, si konten kreator mulai menjerit di IGD RS yang tentu sangat mengganggu kenyaman pasien yg sedang rawat inap. Pukul 23.42 WIB, kerabat atau abang saya menegur si konten kreator untuk menjaga ketenangan dan kenyamanan di RS dikarenakan pasien lain terkhusus keluarga kami yang baru selesai di operasi merasa terganggu," ucapnya.
Hal ini menjadi pemicu Helmy, sebab menurutnya bukan meminta maaf karena membuat keributan di tempat yang notabene fasilitas umum, si konten kreator beserta istrinya malah makin ribut kepada abangnya.
"Lantas disitu saya reflek mendorong dia dibagian kerah bajunya sambil berkata untuk lebih menjaga sopan santun kepada yang lebih tua. Ditambah saya juga tidak terima dia dan istrinya (konten kreator) memaki Nakes," jelasnya.
Sekitar pukul 06.00 WIB, mereka memanggil rekan-rekanya, Helmy mengakatan bahwa mereka mencoba memprovokasi dirinya dengan kata-kata kasar.
"Dan istrinya mendoakan Ibu saya ODGJ yang barang tentu itu kata-kata yang tidak akan saya lupakan, dan pukul 00.10 WIB, pihak kepolisian datang untuk mengamankan situasi," tutupnya.
2. Pihak RS Pirngadi mengklarifikasi bahwa pasien yang sedang di rawat di ICU tidak boleh bertamu sembarangan

Sementara Rahmat Hidayat alias Aleh dalam akun instagramnya mengunggah video berisikan narasi dirinya jadi korban penganiayaan.
"Ini bukti video bahwa saya mendapatkan kekerasan fisik dan memaki istri saya dengan bahasa kotor. Perihal ini akan segera saya laporkan ke pihak yang berwajib. Bantu kawal kasus ini teman-teman agar saya dan keluarga mendapat keadilan. Niat baik malah berujung petaka," tulis Aleh di akun instagram pribadinya.
Usai viral sebuah video salah satu konten kreator Kota Medan di Rumah Sakit Pirngadi, pihak RS Pirngadi memberikan klarifikasi.
Kepala Bagian Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi Medan, Gibson Girsang mengklarifikasi kronologi atas adanya keributan hingga penganiayaan, yang dialami salah satu konten kreator Kota Medan, Rahmat Hidayat atau Aleh sapaan akrabnya.
"Katanya ada pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) ditabrak lari, lalu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Mitra Sejati, sudah ditangani disana, lalu dibawa ke RSUD Pirngadi," ujarnya, pada Sabtu (5/4/2025).
3. RS Pirngadi mengakui dari pihak Aleh memaksa untuk bisa masuk
Sebelumnya, Aleh mengalami tindakan kekerasan di RSUD Pringadi Medan, saat ingin menjenguk pasien ODGJ sebagai korban tabrak lari yang sempat ditolongnya beberapa waktu lalu. Pasien ODGJ, dikatakan Gibson, dengan identitas yang belum jelas, diterima melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan kemudian pasien dirawat di Ruang Perawatan Intensif (ICU).
"Malamnya, Kamis (4/4/2025) mereka datang mau jenguk pasien yang posisinya sudah malam. Pasien sedang di rawat di ICU, sehingga tidak boleh bertamu sembarangan," ucapnya.
Gibson menyampaikan jika saat ingin dijenguk, pasien ODGJ memang berada di ruang ICU lantai empat. Namun, mereka semua (Aleh) memaksa untuk bisa masuk.
"Jelaslah dilarang oleh perawat. Jam besuk mereka terlalu malam dan datang rame-rame. Kemudian mereka ga terima dan marah-marah di IGD," tuturnya.
4. RS Pirngadi membantah bahwa pelaku merupakan satpam namun keluarga pasien yang merasa terganggu

Menurut Gibson, RS memiliki sifat kerahasiaan, sehingga tidak bisa sembarangan memberitahukan kondisi pasien ke sembarangan orang. Jadi, harus jelas keluarga pasien yang ingin menjenguk adalah keluarga terdekat.
Gibson juga membantah satpam RSUD Pirngadi melakukan pencekikan kepada Aleh. Dirinya mengatakan yang terlibat keributan, merupakan keluarga pasien yang merasa terganggu.
"Mereka (Aleh) bilang katanya satpam kita juga arogan, padahal yang marah-marah itu keluarga pasien yang merasa terganggu karena ribut kali di situ (IGD)," katanya.
Lanjutnya, terlibat keributan dan terlihat seperti adanya pencekikan, dikatakan Gibson sebenarnya keluarga pasien yang berniat meleraikan dan bukan mau mencekik.
"Keluarga pasien itu mengaku bukan mau mencekik, karena tangannya tertangkis sehingga seperti mengarah ke lehernya (Aleh)," ujarnya.