Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sumut Gandeng Tiongkok untuk Geber Bidang Pertanian

Gubsu terima kunjungan Dubes China (7).jpg
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution membahas kerja sama dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), bersama Duta Besar RRT untuk Indonesia, Wang Lutong, Kamis (19/6/2025). (Dok: Diskominfo Sumut)
Intinya sih...
  • Produktifitas lahan masih jadi tantangan pertanian Sumut
  • Bobby Nasution menyoroti produktivitas lahan, teknologi, dan riset bibit pertanian.
  • Kerja sama Sumut-Tiongkok akan terus dikembangkan

Medan, IDN Times – Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mendorong kemitraan internasional untuk memperkuat sektor unggulan daerah. Dalam pertemuannya dengan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Wang Lutong, Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution menyoroti perlunya kerja sama yang lebih intensif, khususnya di bidang pertanian.

Tak hanya membahas kerja sama sektor pangan, diskusi yang berlangsung di Kantor Gubernur Sumut itu juga menyentuh aspek pariwisata, infrastruktur, hingga pendidikan. Tapi fokus utama Bobby tetap pada penguatan teknologi pertanian demi menjawab tantangan lokal.

1. Produktifitas lahan masih jadi tantangan pertanian Sumut

ilustrasi pertanian (pexels.com/Tran Nam Trung)
ilustrasi pertanian (pexels.com/Tran Nam Trung)

Bobby Nasution menekankan bahwa meski Sumut merupakan salah satu lumbung pangan nasional, tantangan besar tetap membayangi, terutama pada produktivitas lahan, teknologi, dan riset bibit.

“Pertanian salah satu sektor besar di Sumut, kami tahu RRT banyak melakukan riset dan perkembangan teknologi pertanian, kami harap kita bisa memperkuat kerja sama pada bidang tersebut untuk memperkuat produksi pertanian kami,” ujar Bobby dalam pertemuan itu, Kamis (20/6/2025).

Berdasarkan data BPS 2024, Sumut memiliki lahan padi seluas 419,09 ribu hektare dan jagung 213,55 ribu hektare. Untuk hortikultura, cabai merah keriting menempati lahan seluas 16.436 hektare. Jamur juga menjadi komoditas potensial, termasuk jamur tiram (16.515 m²) dan jamur merang (10.950 m²).

2. Kerja sama Sumut-Tiongkok akan terus dikembangkan

Ilustrasi pertanian. IDN Times/ Riyanto.
Ilustrasi pertanian. IDN Times/ Riyanto.

Duta Besar RRT Wang Lutong menyebut bahwa kemitraan Sumut–Tiongkok di bidang pertanian bukan hal baru. Beberapa proyek bahkan sudah berjalan dan tinggal dikembangkan lebih jauh.

“Saya rasa kerja sama kita terkait pertanian cukup kuat dan akan kita dorong agar lebih baik lagi, misalnya kita bersama-sama sedang mengembangkan benih padi yang bisa panen 4 kali dalam setahun,” ungkap Wang.

Selain itu, Wang juga menyinggung kolaborasi dalam pengembangan tanaman herbal, sayur-mayur, serta riset di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2), yang menjadi pusat inovasi agrikultur di Humbang Hasundutan.

3. Dorongan infrastruktur untuk dukung pariwisata dan pertanian

ilustrasi pertanian (unsplash.com/sebastianpenalambarri)
ilustrasi pertanian (unsplash.com/sebastianpenalambarri)

Tidak hanya fokus pada pertanian, Wang Lutong juga melihat pentingnya pembangunan infrastruktur di Sumut sebagai penunjang sektor lain, terutama pariwisata. Menurutnya, kenyamanan wisatawan sangat bergantung pada aksesibilitas yang memadai.

“Kita perlu membahas infrastruktur lebih dalam lagi agar wisatawan nyaman datang ke objek wisata yang dituju,” katanya.

Hal ini juga sejalan dengan upaya Pemprov Sumut dalam menjadikan kawasan seperti Danau Toba sebagai destinasi wisata prioritas nasional yang berkelanjutan dan inklusif.

Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us