Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pedagang beras di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Mhd Saifullah)
Pedagang beras di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Intinya sih...

  • Harga cabai merah turun 30% dibandingkan bulan Mei

  • Deflasi juga didorong oleh harga emas yang turun

  • Kenaikan harga beras dipicu biaya produksi dan supply gabah menipis

Medan, IDN Times - Pengamat ekonomi, Benjamin Gunawan menilai pada bulan Juni 2025 wilayah Sumatra Utara akan mengalami cenderung deflasi. Untuk itu pemerintah diminta untuk waspadai harga beras.

"Sejumlah harga kebutuhan pokok di Sumatra Utara banyak yang alami penurunan pada bulan Juni ini, dan terpantau harga Beras yang mengalami kenaikan, itupun tidak serentak terjadi di semua pasar tradisional," katanya pada Kamis (26/6/2025).

1. Harga cabai merah lebih rendah 30 persen dibandingkan bulan Mei

Cabai merah di Pasar Kangkung, Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Menurutnya, beberapa pasar di Kota Medan, harga beras masih mampu stabil di bulan Juni. Walaupun di beberapa pasar di luar kota medan seperti di deli serdang alami kenaikan hingga mencapai 3.4% secara bulanan. Kenaikan harga beras lebih dipicu oleh kenaikan pada komponen biaya produksi.

Sementara itu, komoditas cabai merah masih menyumbang penurunan harga atau deflasi. Harga cabai merah ditransaksikan lebih rendah 30% lebih pada bulan juni dibandingkan mei. Selanjutnya, harga bawang putih turun sekitar 6%, cabai rawit alami penurunan sekitar 2%-an meskipun terpantau ada yang lebih tinggi sekitar 2% di wilayah yang berbeda.

Setelah cabai rawit, ada daging ayam yang alami penurunan dalam rentang 2.5% hingga 3.4%. Disusul kemudian harga daging sapi yang stabil cenderung turun sekitar 1%. Harga minyak goreng yang turun sekitar 3% hingga 5%, hingga telur ayam yang cenderung turun 0.4% secara bulanan.

2. Deflasi juga didorong dengan harga emas yang menurun

ilustrasi emas (unsplash.com/Zlaťáky.cz)

Selain harga beras yang alami kenaikan, inflasi juga akan didorong oleh kenaikan harga emas. Yang sempat naik setelah tensi geopolitik antara Iran – Israel memanas. Dengan melihat perubahan harga sejumlah kebutuhan masyarakat yang beragam dan cenderung turun, perhitungan inflasi pada bulan Juni ini berpeluang memiliki deviasi yang besar dibandingkan perhitungan bulan sebelumnya.

"Saya memperkirakan Sumut akan cenderung alami deflasi minimal 0.07 pada bulan Juni. Deflasi yang berpeluang terjadi lebih dipicu oleh memburuknya harga jual komoditas pangan di level produsen. Yang lebih dikarenakan kombinasi melemahnya belanja masyarakat, penurunan biaya produksi, hingga peningkatan sisi supply atau persediaan," jelasnya.

3. Kenaikan harga beras aktor utamanya adalah biaya produksi dan supply gabah yang menipis di level kilang

ilustrasi beras (freepik.com/freepik)

Sementara itu, pemerintah harus mewaspadai fluktuasi pada harga beras yang belakangan ini cenderung alami kenaikan.

"Masalah kenaikan biaya produksi dan supply gabah yang menipis di level kilang menjadi faktor utama kenaikan harga beras belakangan ini. Kuncinya adalah pengendalian beras yang bisa dilakukan dari intervensi Bulog. Walaupun kenaikan harga beras saat ini lebih banyak memberikan manfaat bagi para petani," Benjamin.

Editorial Team